Pada hari Sabtu tanggal 23 November 2024, saya mendapat anugerah yang indah berupa tiket kajian Ust. Nouman Ali Khan. Ini merupakan kado spesial di ultah saya tahun ini, dari dulu pengen banget ikut kajian ini secara langsung, alhamdulillah kesampean juga... trimakasih orang baik yang ada di foto ini yang memberikan tiket free untuk saya. Walaupun saya harus mencerna agak lama berhubung kemampuan bahasa Inggris saya yang terbatas.
Acara dibuka jam 4 sore ini, diawali dengan prolog dari Fuadh Naim yang ngobrolin tentang generasi Z dan pencarian kebenaran. DIlanjut dengan pemaparan dari Ustadz Wimar, tentang tauhid di zaman modern ini.
Acara puncak dengan Ust. Nouman Ali Khan dimulai pukul 7 malam yang membahas Bani Israil, dikaitkan dengan kondisi umat ini terkait penyakit inferiority complex nya. Jadi Bani Israil itu adalah bangsa besar, tapi karena sudah lama mengalami perbudakan di Mesir oleh Firaun, maka mereka tumbuh sebagai bangsa yang inferior, merasa tidak percaya diri dan selalu kagum dengan Firaun yang (sepertinya) sukses secara duniawi, padahal Firaun tidak menyembah Allah.
Kondisi "inferior" ini dialami juga oleh Umat Islam zaman ini, dimana mereka tidak merasa bangga dengan keislamannya, malah cenderung malu dan gengsi menampakkan keislamannya, mereka cenderung melihat negara adidaya yang sepertinya sukses dan ingin menirunya dalam segala hal baik budaya maupun kebiasannya. Maka dalam hal ini, kisah-kisah dalam Al Quran bukan hanya berbicara tentang masa lalu, tapi juga selalu "related" dengan kondisi saat ini, dan ternyata Al Quran berbicara banyak tentang kita, saat ini, di zaman ini, bukan di masa lalu.
Ustadz Nouman juga melanjutkan cerita nya pada kisah Nabi Musa dan Samiri, dimana Samiri ini sang pembuat patung anak sapi yang juga provokator yang berhasil merayu kaum Nabi Musa yang ditinggalkan selama 30 hari untuk tidak mengikuti ajaran Nabi Musa. Kisah ini diceritakan dalam Al Quran surat Thaha ayat 77-98. Untuk detailnya, bisa cek buku tafsir yang membahas kisah tersebut ya... atau bisa membaca disini yang membahas tentang kisah penghianatan Samiri. Selain dalam surat Thaha, kisah ini juga dibahas dalam surat Al Baqarah ayat 51, dan salah satu penjelasan tafisrnya bisa disimak pada link berikut... tafsir ini ya
Yang menjadi "highlight" Ustadz Nouman Ali Khan adalah kenapa yang disebutkan itu 30 hari umat Nabi Musa ditinggalkan dan ditambah 10 hari seperti yang disebutkan dalam surat Al Araf ayat 142 berikut ini
وَوٰعَدْنَا مُوْسٰى ثَلٰثِيْنَ لَيْلَةً وَّاَتْمَمْنٰهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيْقَاتُ رَبِّهٖٓ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً ۚوَقَالَ مُوْسٰى لِاَخِيْهِ هٰرُوْنَ اخْلُفْنِيْ فِيْ قَوْمِيْ وَاَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيْلَ الْمُفْسِدِيْنَ
Kami telah menjanjikan Musa (untuk memberikan Kitab Taurat setelah bermunajat selama) tiga puluh malam. Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi). Maka lengkapla waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, perbaikilah (dirimu dan kaummu), dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Ustadz Nouman Ali Khan menutup pembahasannya dengan mengingatkan bahwa puncaknya adalah kehadiran nabi terakhir Nabi Muhammad Saw yang membebaskan manusia dari Tuhan lain selain Allah Swt. Dan seharusnya kita merasa bangga dan tidak merasa inferior saat berpegang teguh pada ajaran Islam yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw Nabi Muhammad Saw yang bukan saja sukses di dunia, tapi juga sukses di akhirat...
Berikut dokumentasi kegiatan berikut
latepost
Semoga bermanfaat
Wassalam
Eva Novita Ungu
Serpong, 021224.11.35
No comments:
Post a Comment