Sunday, November 12, 2023

PUISI RENDRA TAHUN 1974: MASIH RELEVAN DI ERA INI



Seonggok jagung di kamar

tak akan menolong seorang pemuda

yang pandangan hidupnya berasal dari buku

dan tidak dari kehidupan

yang tidak terlatih dalam metode

dan hanya penuh hafalan kesimpulan

yang hanya terlatih sebagai pemakai

tetapi kurang latihan bebas berkarya

pendidikan telah memisahkannya dari kehidupannya

Aku bertanya:

apakah gunanya pendidikan

bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing

di tengah kenyataan persoalannya?

Apakah gunanya pendidikan

bila hanya mendorong seseorang

menjadi layang-layang di ibu kota

kikuk pulang ke daerahnya?

Apakah gunanya seseorang

belajar filsafat, teknologi, ilmu kedokteran atau apa saja

ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata:

"disini aku merasa asing dan sepi"

(Wahyu Sulaiman Rendra, 1974)

Luar biasa ya, beliau menyuarakan ini tahun 1974, sangat kritis dengan dunia pendidikan dan sosial, bahwa pendidikan itu harus berdampak menjadikan para siswa itu menjadi makhluk sosial, bukan makhluk yang asing dengan lingkungannya sendiri.

Bahwa pendidikan yang baik, itu adalah bukan hanya menghafal tapi harus terampil berkarya, menjadi produsen bukan konsumen, bahwa sekolah yang baik adalah yang memanusiakan dirinya sendiri, bukan yang menuhankan nilai dan akademis.

Belum lagi urusan kesehatan mental. Generasi Z sekarang adalah yang terbiasa berkompetisi tapi secara mental banyak yang cepat menyerah jika tidak mendapatkan sesuatu atau target yang diinginkan. Maka penyakit mental pun bermunculan, depresi, overthinking, dan lain-lain. Masih banyak peer pendidikan kita, masa kini hingga masa mendatang, termasuk masalah spiritualitas para siswa kita. Ada jurang mendalam antara intelektualisme dan spiritualisme. Banyak siswa yang memiliki intelektualitas tinggi, tapi secara spiritualitas merasa hampa dan kosong, tidak terkoneksi dengan Tuhannya. 

Semoga para insan pendidikan tetap semangat , bukan hanya mengajar untuk transfer pendidikan tapi juga mendidik jiwa mereka untuk selalu menghayati bahwa pendidikan itu harus bisa mengenal diri, lingkungan dan Tuhan. Bukan tugas mudah memang, tapi sebanding dengan janji balasan yang akan diterima yaitu pahala jariah dari ilmu bermanfaat yang diajarkan. Aamiin


Serpong, 11.11.23.13.00




Saturday, November 11, 2023

INFOBESITAS: KELEBIHAN INFORMASI YANG HARUS DIKELOLA

 


Pada hari Ahad sampai dengan Selasa tanggal 5-7 November, kami guru-guru di MAN Insan Cendekia Serpong mengikuti Pelatihan Peningkatan Penguasaan Literasi guru mata pelajaran di Mercure Convention Center, Ancol Jakarta. Pejabat yang membuka kegiatan ini adalah Bapa Direktur GTK (guru dan tenaga kependidikan madrasah) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, DR. Muhammad Zain, M. Ag.

Menarik sekali menyimak sambutannya, ada banyak tema menarik dalam sambutannya saat membuka kegiatan ini, yang saya jadikan beberapa tulisan. Diantaranya beliau menyebut istilah INFOBESITAS. Terus terang istilah ini baru saya dengar, walaupun saya sudah menangkap maknanya. Bahwa di zaman digital ini, terlalu banyak informasi yang kita terima sehingga banyak dari kita yang terpapar Infobesitas.

Apa sih Infobesitas itu???

Friday, November 10, 2023

NUTRISI RUH, JIWA DAN JASAD

 


Pada hari Rabu tanggal 8 November 2023, saya dan teman saya, mengikuti kajian dr. Zaidul Akbar dengan tema Nutrisi Ruh, Jiwa dan Jasad bagi Wanita di masjid Nurul Izzah, Insan Cendekia Madani, BSD Tangerang Selatan. Banyak jamaah yang mengikuti kajian ini, dan didominasi oleh para emak-emak karena memang tema nya juga untuk wanita, walaupun ada juga bapa-bapa yang hadir.

Postingan Favorit