Tuesday, June 12, 2018

Al Zayyan Hari 27 : Penggunaan kata ganti “KAMI” Dalam Al-Qur’an



Dalam beberapa kesempatan, ada satu atau dua orang yang bertanya pada saya mengapa dalam al-Qur’an, ada kata ganti “kami” yang ditujukan pada Allah. Mengapa Allah menggunakan kata ganti kami? Apakah berarti Allah membutuhkan pihak lain? Atau itu bermakna bahwa Allah itu lebih dari satu? Bukankah kami itu bermakna banyak, apa itu berarti bahwa al-Qur’an mengakui Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan ROh? Hal inilah yang akan kita coba ulas dalam notes kali ini.

Saat kita membaca al-Qur’an, kita sering mendapati ada 3 kata ganti untuk Allah yaitu dia (هو), saya (انا) dan kami (نحن).

Contoh ayat yang menggunakan kata ganti dia adalah :

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, (QS al-Ikhlash: 1)

Monday, June 11, 2018

Al Zayyan Hari 26 : PENGGUNAAN KATA NI'MAH DAN NA'IM DALAM AL-QUR'AN



Kata an-Ni’mah dalam al-Qur’an terdapat pada 53 tempat, sedangkan kata an-Na’im terdapat pada 16 tempat. Dua lafal ini berasal dari satu kata. Keduanya bertemu dalam makna semantik umum yang dimiliki oleh akar katanya. Kamus-kamus bahasa hampir tidak membedakan makna kedua bentuk tersebut. Padahal tak mungkin kedua kata yang digunakan dalam al-Qur’an memiliki makna yang sama.

Mari kita lihat beberapa contoh penggunaan dua kata tersebut:
  1. Kata an-Nimah terdapat dalam beberapa ayat, misalnya
  • Surat al-Baqarah ayat 40
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ

Hai Bani Israel, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).

Sunday, June 10, 2018

AL ZAYYAN HARI 25 : ADA APA DENGAN PERBEDAAN TULISAN بسم dan باسم DALAM AL-QUR’AN??



Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki lafa-lafal paling fasih, terangkai dalam struktur paling indah dan mengandung makna paling sahih dan paling benar. Setiap kata dalam Al-Qur’an memiliki makna yang tepat dan mendalam. Struktur dan makna dalam setiap kalimat ini, tak bisa dipisahkan. Struktur kalimat dalam Al-Qur’an sangat sistematis dan itu berdampak pada makna yang dikandungnya. Jika pun keluar dari struktur umum yang berlaku saat itu, pasti ada rahasia hebat di baliknya.

Contohnya bisa kita lihat dalam surat al-Fatihah ayat 5:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”

Dalam struktur kalimat normal, seharusnya kalimat tersebut adalah إِيَّاكَ نَعْبُدُ , tapi al-Qur’an menggunakan struktur إِيَّاكَ نَعْبُدُ karena memiliki tujuan, yaitu di dalamnya terkandung makna pengkhususan sehingga bila struktur إِيَّاكَ نَعْبُدُ artinya adalah kami beribadah kepada-Mu, tapi struktur إِيَّاكَ نَعْبُدُ  artinya menjadi “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah”.

Postingan Favorit