Dalam beberapa kesempatan, ada satu atau dua orang
yang bertanya pada saya mengapa dalam al-Qur’an, ada kata ganti “kami” yang
ditujukan pada Allah. Mengapa Allah menggunakan kata ganti kami? Apakah berarti
Allah membutuhkan pihak lain? Atau itu bermakna bahwa Allah itu lebih dari
satu? Bukankah kami itu bermakna banyak, apa itu berarti bahwa al-Qur’an
mengakui Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan ROh? Hal inilah yang akan kita coba
ulas dalam notes kali ini.
Saat kita membaca al-Qur’an, kita sering mendapati ada
3 kata ganti untuk Allah yaitu dia (هو),
saya (انا) dan kami (نحن).
Contoh ayat yang menggunakan kata ganti dia adalah :
قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, (QS
al-Ikhlash: 1)