Hari Rabu malam, saya mudik ke Tasik bareng keluarga
kakak laki-laki saya, sementara suami, nanti menyusul usai mengajar di hari
Jumat. Kami berangkat dari Tangerang pukul 10 malam, dan ternyata macet
sodara-sodara. Saya fikir jika berangkat di hari Rabu malam, tidak akan padat
dan macet seperti malam Sabtu yang kabarnya menjadi malam langganan macet bagi
para pemudik. Tapi ternyata tetap padat dan macet karena ada perbaikan jalan di
beberapa titik ruas jalan, diantarnya jalur Karawang dan Bekasi.
Karena saya ngantuk berat, jadi saat macet pun, saya
bisa tidur, walaupun kurang nyenyak. Sesekali bangun, lalu tidur lagi, trus
bangun lagi. Kami sempat berhenti di rest area, pukul 1 malam. Tak terfikir
untuk tahajud, karena dengan estimasi waktu, saya prediksikan nyampe rumah di
Tasik pukul 3 pagi.
Ternyata kakak saya yang menyetir, pengennya sampe
Tasik pas adzan subuh karena dia takut kelewat subuhnya jika datang sebelum
subuh. Akhirnya saat menjelang kota Ciawi, rumah orang tua saya, ia
melambat-lambatkan dalam menyetir, pelan sekali sampai akhirnya saya terbangun
dan ingat belum tahajud.
Saat saya dulu menjalani program hamil 40 hari edisi
pertama dan kedua, rasanya tahajud itu ringan sekali, saya merasa itulah
saat-saat indah berduaan dan curhat dengan Sang Pencipta. Tapi setelah itu,
saya putuskan untuk istirahat sejenak dari program hamil 40 hari, dan ibadah
saya pun kacau dan hancur berantakan. Nyaris tak terkontrol. Akhirnya saya
mulai lagi di hari Rabu kemarin, jadi memang seperti dikejar-kejar saat sadar
belum shalat dhuha, belum tahajud, dan ada rasa penyesalan yang mendalam saat
saya tak bisa memenuhi target ibadah.
Maka saya mengingatkan kakak saya untuk segera saja
sampai di rumah, kan bisa persiapan subuh dengan tahajud dulu, ternyata kakak
saya tidak mau merepotkan orangtua saya, ia khawatir jika sampe sana, orangtua
belum bangun dan akhirnya mengganggu waktu mereka. Saya terus berdoa agar saya
sempat untuk shalat tahajud. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 kurang saat kami
tiba di kota kami, kakak saya tetap memutar rute agar kami tidak cepat sampai.
Tapi alhamdulillah pas sampe rumah, pas dengan abah saya membuka pintu rumah
untuk pergi ke masjid. Saya bersyukur
masih sempat tahajud.
Kemacetan yang panjang di daerah Bekasi, yang nyaris
membuat saya khawatir tak sempat tahajud. Walaupun sempat berhenti di rest area
pukul 1 malam, saya ga terfikir untuk shalat tahajud karena Eza bangun, dan masih berfikir bisa terkejar
waktu untuk shalat tahajud di Tasik. Seharusnya saya ga boleh terlalu yakin dan
menyempatkan diri untuk tahajud di rest area. Tapi Allah masih menolong saya
dan memberi kesempatan saya untuk tahajud, hanya beberapa menit menjelang
shalat subuh, karena shubuh di Tasik ternyata waktunya lebih awal dibanding di
Tangerang.
Alhamdulillah terima kasih Allah untuk segalanya, Kau
masih bantu hambaMu yang lemah ini... semoga perlahan lahan, tahajud ini
menjadi kebutuhan, bukan hanya sekedar pemenuhan target karena program hamil.
Semoga Bermanfaat
Senin, 110917.05.45
#ProgramHamil40HariEpisode3#Hari4
#odopfor99days#sesi3#day4
No comments:
Post a Comment