Hari Rabu minggu lalu, saya dan teman teman di grup
inisiasi pembentukan koperasi IIP sibuk mempersiapkan rapat pembentukan
koperasi dan penyuluhan tentang koperasi dari pihak Kementerian Koperasi. Kami
berbagi tugas, saya dan teman saya di Tangsel menyiapkan konsumsi, sementara
teman lain di Bogor dan Kediri menyiapkan berkas daftar hadir dan berita acara
sebagai persyaratan pendirian koperasi.
Iya, setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya
koperasi sampai di titik ini, kami mengumpulkan anggota pendiri sebanyak 20
orang, yang terdiri dari pengawas, perwakilan dari beberapa kota yang ada di
Jabodetabek dan Banten untuk bersama-sama ngobrol bareng tentang rencana
pendirian koperasi IIP yang diberi nama oleh foundernya dengan nama
Koperasi Ibu Profesional Mandiri.
Mengapa saya keukeuh dan menggebu gebu untuk
mendirikan koperasi ini? Padahal kerjaan saya sudah banyak, amanah juga menanti
di hadapan, malah teman-teman memberi kepercayaan saya untuk menjadi ketua
koperasinya, yang awalnya saya tolak. Tapi karena saya yang mengusulkan dan
membuat program ini saat melamar menjadi manager keuangan nasional, maka saya
harus memastikan ini berjalan dulu. Dan memang langkah berat biasanya ada di
langkah pertama, selanjutnya biasanya lebih ringan dan mudah.
Saya seringkali bertanya-tanya dalam hati, untuk apa
saya cape-cape menginisiasi pendirian koperasi ini? Apakah mencari profit? Rasanya
kalau mencari profit, mending membuat perusahaan. Apakah mencari popularitas? Sungguh
saya khawatir niat saya mendirikan koperasi ini tidak tulus, dan hanya letupan
sesaat, tidak visioner dalam jangka panjang. Semoga alasan utamanya karena
kebermanfaatan dan amal sosial, saya ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat
untuk umat atau komunitas yang saya ikuti. Dan melalui koperasi lah, saya
menemukan jalannya.
Persiapan ini dimulai sejak bulan Mei 2017, kami di
grup manager keuangan IIP merencanakan dua agenda besar yaitu kopdar para
mankeu seluruh Indonesia dan pendirian koperasi IIP. Kami membentuk tim keccil,
menggodog konsep, konsultasi ke kementerian koperasi, dan puncaknya adalah
besok, kami akan berkumpul bersama dengan mengundang notaris dan menuntut ilmu
dari pejabat di kementerian koperasi. Banyak rintangan yang kami hadapi, diantaranya
kontroversi antara koperasi konvensional versus koperasi syariah, koperasi
lingkup nasional atau provinsi, dan masih banyak lagi. Alhamdulillah perlahan
lahan, semuanya menemukan titik temu. Semoga besok acaranya lancar.
Hari ini, saya dan teman saya memesan konsumsi dan
menyiapkan slide presentasi untuk besok. Sambil menyiapkan mental, karena
perjuangan sesungguhnya baru dimulai. Teman-teman yang tidak bisa hadir dari
Singapura dan Jawa Timur, turut deg-degan dan harap harap cemas menanti
hasilnya. Persiapan administrasi sudah kami lakukan jauh-jauh hari, ikhtiar
sudah dilakukan, selebihnya tinggal tawakkal, biarlah Allah yang membantu menyelesaikan
sisa urusannya. Semoga diridhai Allah dan bermanfaat untuk umat, baik untuk
komunitas IIP maupun lingkup masyarakat lebih luas. Semoga ini juga menjadi
sedekah tenaga saya untuk sedikit memberi kontribusi nyata untuk umat. Aamiin
Semoga Bermanfaat
Kamis, 210917.16.25
#ProgramHamil40HariEpisode3#Hari11
#odopfor99days#sesi3#day17
No comments:
Post a Comment