Showing posts with label Koperasi. Show all posts
Showing posts with label Koperasi. Show all posts
Friday, January 10, 2025
RAT KOPINMA YANG PENUH DINAMIKA
Pada hari ini, Jumat tanggal 10 Januari 2025, Koperasi Insan Mandiri mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk tahun buku 2024. Seperti biasa, acara tahunan ini adalah yang ditunggu-tunggu oleh para anggota karena banyak hadiah, konsumsi dan tentu saja SHU yang selalu membahagiakan.
Saturday, March 24, 2018
Mengapa Harus KIPMA?? The Power of Emak Emak
Mengapa sih harus ada KIPMA?? Kan selama ini sudah banyak ibu
ibu anggota IIP yang jualan. Lagian wilayah IIP tersebar luas, gimana tuh
caranya. Mengapa harus Koperasi? Kenapa bukan perusahaan? Mungkin banyak
pertanyaan seputar KIPMA dari anggota Ibu Profesional. Saya dan Tim Perintis
KIPMA yang berasal dari para Manager Keuangan, sempat berdiskusi panjang lebar
tentang ini. Koperasi sangat berbeda dengan perusahaan. Perusahaan sangat
tergantung para pemegang saham, sementara Koperasi itu pemegang saham terbesar
adalah semua anggotanya. Banyak para ibu yang masih berjuang dalam hal
pemenuhan ekonomi keluarganya, maka dengan koperasi ini, diharapkan para bunda
bersatu menjadi Bunda Produktif Berjamaah, yang akan saling bahu membahu memajukan
kesejahteraan anggotanya. Maka setelah konsultasi dengan Bu Septi dan Pa Dodik,
kami sepakat mendirikan Koperasi.
Untuk mendirikan Koperasi, sebenarnya mudah mudah sulit. Pilihannya
ada 2, jika mau mendirikan Koperasi Tingkat Kota, cukup ke Dinas Koperasi Kota
setempat. Tapi karena anggota Ibu Profesional sudah tersebar di berbagai daerah
di nusantara, bahkan Asia dan Eropa, maka kami sepakat untuk mendirikan
Koperasi tingkat nasional, yang perijinannya harus ke Kementerian Koperasi. Perjalanan
menyiapkan administrasi perangkat pendirian KIPMA, juga merupakan perjalanan
yang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Tapi karena tim inti KIPMA tak kenal
lelah dan selalu penuh semangat, kami menjalaninya dengan senang hati... huhuy
Awalnya tim inti KIPMA adalah beberapa Manager Keuangan yang
bersedia babak belur di masa awal menyiapkan dokumen KIPMA. Berikut adalah Tim Perintis
KIPMA sejak awal pendirian:
1.
Eva
Novita, Tangsel
2.
Lamia
Inayati, Bogor
3.
Nurhalita
Diny, Tangkot
4.
Endang
Dian, Singapura
5.
Yani,
Pacitan
6.
Damas,
Kediri
Tuesday, March 20, 2018
Mengapa Harus KIPMA?? The Power of Srikandi Keuangan
Saya mulai berkenalan dengan IIP sejak tahun 2015. Saya lupa tepatnya
kapan saya bergabung dengan IIP Tangerang Selatan. Tak banyak cerita menarik di
awal bergabungnya saya dengan komunitas IIP. Tapi entah apa yang membuat saya
tergoda untuk tetap bertahan di IIP, semuanya terjadi begitu saja. Beberapa
bulan setelah saya menjadi anggota IIP Tangsel, ada lowongan menjadi admin.
Saya pun iseng tanya tanya admin lama, dan mendaftar, ternyata diterima. Saat
itu, tak ada jabatan Koordinator, semuanya sejajar sebagai admin, dan bersama 3
orang admin lainnya, kami berusaha membangun IIP Tangsel.
Bulan berganti tahun, aktivitas saya semakin padat, tapi tetap
merindukan tantangan. Pada akhir tahun 2016, ada lowongan sebagai Manager
Keuangan Nasional IIP. Awalnya saya tak tertarik, deadline pun lewat. Tapi
ternyata deadline diperpanjang, saya pun iseng mendaftar, dengan program
ungggulannya adalah mendirikan koperasi (gaya banget ya...). Tak disangka,
ternyata saya diterima sebagai Manager Keuangan, maka kesibukan dan tantangan
baru pun, dimulai. Saya membawahi para manager keuangan yang ada di seluruh
cabang wilayah IIP, dan kami pun mulai berkenalan via grup WA Manager Keuangan
IIP.
Saturday, July 15, 2017
Selamat Hari Koperasi, Nostalgia Koperasi, Tersesat di Jalan yang Benar
Hari Rabu kemarin adalah hari
peringatan berdirinya koperasi. Saya nyaris lupa jika saja tak bergabung dengan
grup wa koperasi, yaitu grup para manajer dan pejuang koperasi yang
mendiskusikan berbagai hal terkait koperasi. Tahun ini peringatan hari koperasi
yang ke-70 sudah dilaksanakan pada tanggal 12-15 Juli 2017 di Makasar dengan
tema “Koperasi Menuju Pemerataan
Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan untuk Memperkokoh NKRI."
Saya jadi terkenang kembali
perjalanan saya hingga akhirnya “dipaksa” berkecimpung di dunia koperasi.
Awalnya saya mengenal koperasi saat saya mesantren di MTs sebuah pesantren di
Balaraja Tangerang puluhan tahun lalu (jadi berasa tua hehe). Saat itu hanya
menjadi anggota saja sebagai pengguna jasa koperasi di sekolah. Menginjak SMA,
saya ga berkecimpung dunia perkoperasian, menikmati masa remaja yang sering
galau haha.
Saat kuliah, juga saya mengenal
koperasi saat menjadi anggota koperasi mahasiswa di kampus tempat saya belajar.
Tak banyak aktivitas koperasi yang saya ikuti. Saat bekerja setelah lulus
kuliah lah, saya mangenal lebih dekat seluk beluk koperasi ini. Awalnya saya
menjadi anggota koperasi pegawai di tempat saya bekerja sejak tahun 2004.
Bahkan, saya “dipaksa”menjadi
pengurus koperasi di tahun 2007, walau sudah berusaha menghindar dengan cara
mudik ke Tasik supaya tak tersentuh hiruk pikuk pemilihan pengurus. Saya juga tak berminat
sama sekali menjadi pengurus. Ternyata takdir berkata lain, anggota sepakat
membolehkan memilih pengurus walau tak hadir di tempat. Ya sudah saat amanah
tertancap di pundak, saya harus mencoba menunaikannya. Pasti ada rencana terbaik Allah di baliknya.
Saya mulai belajar otodidik tentang
perkoperasian, terutama masalah akuntansi. Saya mulai membaca buku tentang
asset, neraca, penyusutan dan istilah istilah lain yang baru saya dengar dan
harus saya fahami dalam waktu singkat. Belum lagi kejadian traumatik menimpa
terkait kinerja saya di koperasi. Saya mengalami tekanan psikologis yang
melelahkan dan menyakitkan. Mental saya ternyata belum siap menghadapi tekanan
pekerjaan dan psikologis sekaligus.
Selama dua tahun kepengurusan dari tahun 2007 hingga 2009,
katanya anggota puas karena SHU (Sisa Hasil Usaha) meningkat dari tahun-tahun
sebelumnya, ini berkat kerja tim pengurus yang kompak dan mau berjuang keras
untuk kesejahteraan anggotanya. Tapi saat anggota meminta saya kembali menjadi
pengurus, saya menolak. Saya ingin menyembuhkan luka psikologis dulu demi
kesehatan mental saya. Saya pun memohon ijin untuk tak menjadi pengurus kembali
dengan alasan mau melanjutkan kuliah ke S2.
Waktu pun berlalu, 7 tahun saya tak
terlibat di kepengurusan, ternyata berita menghebohkan datang. Koperasi dilanda
masalah mis manajemen keuangan yang merugikan anggota. Saya pun terpanggil
kembali. Saya kembali terpilih menjadi pengurus di tahun 2016, semoga mental saya sudah siap
menghadapi segala kondisi terburuk. Hanya saja kondisi saya yang sudah punya
suami dan anak, tentu berbeda dengan kondisi sebelumnya yang full tenaga. Sekarang
saya harus membagi pikiran dan tenaga untuk berbagai hal.
Alhamdulillah 6 bulan menjadi
pengurus, saat pembagian SHU anggota pun senang karena nominalnya meningkat
dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dua tahun kepengurusan masih tersisa, saya
mulai kenal berbagai komunitas koperasi, mengikuti berbagai pelatihan, bahkan
program koperasi ini menjadi program unggulan saat saya melamar menjadi Manager
Keuangan IIP (Institut Ibu Profesional).
Semoga berbagai amanah ini membuat
saya lebih menebar manfaat dan berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat. Saya mengikuti saja skenario Allah dalam hidup saya. Koperasi mengajarkan
saya banyak hal dan membuat saya bertumbuh. Ternyata saya harus dipaksa untuk
belajar. Dipaksa sambil praktek. Belajar keuangan setelah menjadi bendahara,
lebih terasa sensasinya karena harus langsung diaplikasikan.
Jayalah koperasi, semoga semakin
berkibar dalam memberikan kesejahteraan pada anggota dan rakyat Indonesia. Salam
koperasi.
Semoga Bermanfaat
Sabtu, 150717.08.25
#odopfor99days#semester2#day39
Friday, April 14, 2017
Koperasi, Makhluk Apakah Itu?
Awal mula saya berkenalan dengan Koperasi sebenarnya sudah
lama yaitu sejak SMP saat saya masuk pesantren, disana koperasi dikelola oleh
santri untuk santri. Beberapa santri senior ditunjuk menjadi pengurus, hanya
santri yang memiliki integritas lah yang akan ditunjuk menjadi pengurus
koperasi. Sayang, saya tidak menyelesaikan pendidikan pesantren hingga akhir
jadi saya tidak sempat mendalami perkoperasian.
Pengenalan saya terhadap koperasi berlanjut di tahun 2007,
saat saya “dipaksa” menjadi pengurus koperasi yaitu bagian bendahara pada tahun
2007, tepat 3 tahun setelah saya bekerja disitu. Saat itu ada skenario yang
dibuat beberapa orang, agar terbentuk kepengurusan koperasi yang baru. Saya
sudah menghindar untuk menjadi pengurus, dengan cara mudik saat pemilihan
berlangsung. Berharap dengan tidak hadirnya saya, tidak akan dipilih menjadi
pengurus, ternyata sia sia saja upaya saya untuk menghindar. Akhirnya dengan
sangat terpaksa, saya pun mencoba menjaga kepercayaan para anggota yang sudah
memilih saya.
Saya sama sekali tak mengerti makhluk apakah koperasi itu. Ternyata
setelah terjun di dalamnya, sangat seru dan menarik. Adrenalin saya rasanya terpacu
untuk memajukan koperasi. Saya sadar bahwa jiwa wirausaha yang turun dari kedua
orang tua saya, tak bisa hilang sama sekali. Dan 3 tahun masa kepengurusan saya
dan teman-teman pengurus lain, alhamdulillah sukses membuat anggota menikmati
SHU (sisa hasil usaha) yang besar.
Friday, March 17, 2017
Resensi Buku : Koperasipreneur
Judul
Buku :
Koperasipreneur: Jurus Jadi Pengusaha Kaya Anti Bangkrut
Penulis : Larto
Penerbit : Nagamedia
Tahun Terbit : 2012
Jumlah Halaman : 245
Buku ini saya dapatkan sebagai hadiah doorprize saat mengikuti kuis di Training Fiqh Muamalah 2017 di hotel Amaris Jakarta, tanggal 15-16 Maret kemarin. Tak terasa buku ini saya lahap habis saat duduk di ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta sebelum bertolak untuk dinas kerja di Bali.
Penulis : Larto
Penerbit : Nagamedia
Tahun Terbit : 2012
Jumlah Halaman : 245
Buku ini saya dapatkan sebagai hadiah doorprize saat mengikuti kuis di Training Fiqh Muamalah 2017 di hotel Amaris Jakarta, tanggal 15-16 Maret kemarin. Tak terasa buku ini saya lahap habis saat duduk di ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta sebelum bertolak untuk dinas kerja di Bali.
Buku ini terdiri dari 7 bab yaitu
Bab I : Enterpreneur
Menuju Koperasipreneur
Bab II : Menyusun Impian Koperasipreneur
Bab III : Pelembagaan
Bisnis Koperasipreneur
Bab IV : Ide
dan Rencana Bisnis Koperasipreneur
Bab V : Gerakan
Selamatkan Indonesia
Bab VI : Memulai
Usaha
Bab VII : Koperasipreneur
dan Kunci Sukses
Pada bab pertama, dibahas perbedaan antara enterpreneur dan
koperasipreneur, dimana enterpreneur adalah pengusaha yang memiliki karakter
khusus dalam menangkap peluang bisnis di sekitarnya. Sedangkan koperasipreneur
adalah orang yang bersama sama membangun usaha yang dijiwai oleh semangat
kekeluargaan, menolong diri sendiri dan peduli terhadap orang lain, juga
dikontrol bersama-sama untuk kepentingan pendirinya. Seorang koperasipreneur
harus memiliki sikap mental disiplin, memiliki visi dan misi jelas, memiliki
kepercayaan diri kuat, berorientasi hasil, berani mengambil resiko yang
terukur, memiliki mindset positif, mengupayakan originalitas dan memiliki nilai
spiritualitas.
Thursday, March 16, 2017
Training Fiqh Muamalah 2017
Pada hari Rabu dan Kamis 2017, saya
mewakili koperasi mengikuti Training Fiqh Muamalah 2017 yang digagas oleh PPMKI
(Pusat Pendidikan Manajer Koperasi Indonesia) yang bertempat di Hotel Amaris
Tebet jakarta. Biaya trainingnya adalah 1.500.000 minus penginapan. Untuk penginapan,
saya ingin mencoba menginap di Hotel Syariah, maka sejak seminggu yang lalu,
saya sudah hunting hotel syariah yang dekat dengan lokasi pelatihan. Testimoninya
disini.
Berangkat dari Serpong pukul 06.30
dengan menggunakan kereta KRL, ternyata padat sekali kereta pada jam jam sibuk
begini. Saya nyaris didorong-dorong di dalam kereta saking penuhnya kereta
menuju Tanah Abang ini. Dari Stasiun Tanah Abang, saya melanjutkan perjalanan
melalui rute 3 menuju Depok dan langsung turun di Stasiun Tebet. Alhamdulillah sampai
di stasiun Tebet pukul 07.30, sarapan dulu baru ke hote Amaris dengan
menggunakan ojeg online yang bertarif hanya 12.000 saja.
Ada 8 materi yang disajikan dalam
training ini, yaitu :
Thursday, February 23, 2017
Kenapa Alfamart dan Indomaret Menggerus Toko Toko Kecil?
Saat mengikuti Temu Konsultasi Jaringan Koperasi di
Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, ada sesi materi tentang Ritel. Nara sumber nya adalah
Widi Retail, mantan marketing manager Indomaret. Beliau mengatakan bahwa indomaret
dan alfamaret memang mempertimbangkan banyak faktor sehingga sukses menjaring
konsumen.
Ada beberapa faktor penentu kesuksesan indomaret dan
alfamaret yaitu:
1. Lokasi
Lokasi merupakan faktor
penting yang paling menentukan rame tidaknya indomaret dan alfamaret. Ada 3
area yang dibidik yaitu pemukiman, tempat transit seperti stasiun, bandara
serta area perlintasan yang padat / traffic seperti rest area. Ini mengakibatkan
produk yang dijual berbeda sesuai segmen kebutuhannya.
2. Produk
Ada 4 macam pembeli
yang diklasifikan sesuai karakteristik nya yaitu:
a. Buying wisddom adalah pembeli yang bijak dalam membeli kebutuhan pokok
(basic needs)
b. Buying emotion adalah pembeli yang panik, yang terburu buru, yang tidak
akan mempertimbangkan harga saat membelinya (emergency needs)
c. Buying passion adalah pembeli yang akan membeli produk yang menggoda indera
d. Buying fashion adalah pembeli yang akan membeli produk yang sedang tren
atau yang sedang ramai diiklankan
Ada dua klasifikasi jenis
produk yaitu main products (produk utama) dan side products (produk pendamping).
Produk utama merupakan produk yang merupakan alasan utama konsumen datang ke
toko tersebut. strategi marketingnya adalah produk ini harus dijual dengan
margin rendah dan ada produk pembanding yang sejenis dan sekelas. Sedangkan produk
pendamping adalah sasaran utama konsumen cuci mata, ini merupakan andalah untuk
memperoleh keuntungan, karena itu dijual dengan margin tinggi.
Wednesday, February 22, 2017
Jangan Lelah Berbuat Baik
Kegiatan kedua adalah hari ini, saya “dipaksa”
mengikuti kegiatan Kementerian Koperasi yang bertajuk “Temu Konsultasi
Pengembangan Kerjasama Koperasi dan UKM Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran”,
hari ini dan besok, 22-23 Februari 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman,
Jakarta. Awalnya saya meminta pengurus lain yang berangkat tapi ternyata
pimpinan sekolah meminta saya untuk berangkat. Yah sudahlah, anggap saja
sebagai bonus, kebetulan bermalam malam kemarin waktu saya habis untuk
mengerjakan laporan koperasi, demi membahagiakan anggota dengan SHU tinggi.
Setelah mengikuti kegiatan seharian ini, saya merenung
sambil menikmati suasana malam di hotel Grand Sahid Jaya yang entah kapan saya
bisa kesini lagi, saya bertanya tanya kenapa saya harus berada di tempat ini. Kuliah
di sastra Arab dan lanjut mendalami Al-Quran hadits, lalu kerja menjadi guru
sudah 15 tahun lebih, tiba tiba saya menjadi pengurus koperasi, tiba tiba juga
diamanahi jabatan sebagai manager keuangan Institut Ibu Profesional Nasional.
Monday, February 20, 2017
Lika Liku Menyusun Laporan Koperasi : Tersesat di Jalan yang Benar??
Setelah dipilih menjadi pengurus koperasi di
pertengahan tahun 2016, tak terasa pembukuan tahun 2016 harus dilaporkan. Setiap
tahun, berdasarkan AD ART koperasi, kami pengurus koperasi harus melaporkan
pertanggungjawaban di hadapan Rapat Anggota Koperasi (RAT) dan sekaligus
pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha).
Dulu, di tahun 2007 hingga tahun 2009, saya pernah
menjadi pengurus koperasi juga selama satu periode, sebenarnya diminta menjabat
kembali tapi saat itu saya memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Vakum menjadi
pengurus 5 tahun, akhirnya jabatan itu kembali lagi menghampiri. Dengan niat
memperbaiki pembukuan koperasi dan membahagiakan anggota koperasi, akhirnya
dengan berat hati saya pun menerima amanah ini.
Saat menyusun laporan koperasi, saya dibantu bendahara
dua yang punya latar belakang pendidikan di bidang akuntansi, alhamdulillah
jadi belajar cara membuat jurnal, neraca dan lain lain. Karena kepengurusan ini
gabungan dari dua kepengurusan yang serah terima jabatannya di pertengahan
tahun, sementara saya harus melaporkan kegiatan satu tahun, ini lumayan membuat
kepala pening tujuh keliling.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai petunjuk, obat, ia juga adalah sumber ilmu, terutama terkait ...
-
Untuk memahami makna La’allakum Tattaqun, kita harus mengamati penggunaan kata tersebut dalam Al-Qur’an. Kata la’alla dipergunakan da...