Pagi tadi, saya bangun kesiangan, tak sempat tahajud
dan bangun tepat saat adzan shubuh berkumandang. Alhamdulillah masih diberi
kesempatan untuk bisa shalat shubuh berjamaah di masjid, walaupun tadi Eza
sempat bangun dan melarang saya ke masjid, saya tetap berangkat, untungnya Eza
tidur lagi. Alhamdulillah
Hari ini, saya mengawas try out kelas XII di sekolah. Sambil
ngawas, saya browse berita-berita, dan sampailah saya pada tulisan teman saya
yang sukses sebagai Profesor di Jepang dan memilih untuk kembali ke Indonesia,
tulisannya berjudul The Power of Doa. Ternyata kesuksesannya selama ini adalah
buah dari hasil kerja keras dan doanya, terutama doa dari almarhumah ibunya.
Yang membuat saya tersentak adalah tulisannya berikut
ini, saya seperti baru membaca pernyataan keren yang membuat saya tertampar:
“Perbuatan dzalim dan doa sangat
berkaitan. Doa adalah senjata dan juga perisai orang beriman. Orang yang doanya
tidak dikabulkan oleh Allah ibarat seekor harimau yang tidak punya taring.
Sebaliknya, orang yang doanya mudah diterima Allah akan ditakuti sebagaimana
kita takut jika kita (tidak sengaja) mendzalimi orang lain, karena orang-orang
yang terdzalimi dekat dengan Allah dan doanya dikabulkan Allah SWT.”
Seperti yang terlihat di gambar, ternyata dosa dan
kedzaliman itu adalah pemisah dan pembatas kita dari Allah. Jadi semakin banyak
dosa dan kedzaliman yang saya lakukan, sesungguhnya kita sedang menjauhkan diri
dari Allah dan tidak melibatkan Allah dalam kehidupan kita. Menyeramkan ya...
Entahlah sepertinya saya banyak melakukan perbuatan dzalim,
baik pada diri sendiri maupun orang lain. Dan masalah keyakinan, saya kadang
merasa tak yakin doa saya akan dikabulkan karena merasa diri ini hina dan banyak
dosa sehingga tak layak dikabulkan doanya.
Seharusnya saya memperbaiki dulu keyakinan saya, dan
meminimalisir kedzaliman saya hingga saya memantaskan diri untuk diterima
doanya oleh Allah. Dan itu semua kuncinya adalah ilmu. Masih banyak yang harus
saya pelajari agar saya bisa semakin yakin dengan kekuatan doa dan semakin mantap
dalam menggantungkan harapan hanya pada Allah semata. Walaupun dosa saya
melimpah, saya harus yakin bahwa Allah Maha Pengampun dan Penyayang. Istigfar adalah
tiket taubat yang terindah bagi kita sang pendosa. Karena manusia, adalah
tempatnya salah, bukan seperti malaikat yang bebas dari kesalahan, tapi Allah
menjanjikan bahwa sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertaubat dari
kesalahannya. Maafkan dan ampuni kami, Rabb...
Link lengkap tulisan teman saya, ada di
https://web.facebook.com/notes/khoirul-anwar/the-power-of-doa/10155194310232239/
Semoga Bermanfaat
Sabtu, 111117.08.00
#ProgramHamil40HariEpisode4#Hari6
#odopfor99days#sesi3#day50
No comments:
Post a Comment