Setelah mendapatkan materi Bunda Sayang 1-8, dan
setelah menikmati liburan beberapa hari untuk memulihkan tenaga dan stamina,
akhirnya hari Ahad kemarin tanggal 29 Oktober 2017 kami digembleng kembali
dengan materi tentang kreatifitas oleh sang maestro Bu Septi dengan cara yang
tak biasa. Menurut saya cocok sekali materi ini disampaikan dengan metode yang
berbeda dari sebelumnya. Yaitu mengajak kami diskusi dan menebak gambar dan
kaitannya dengan materi kreativitas. Sungguh seru dan memicu adrenalin.
Kreatifitas menurut NACCCE (National Advisory Committee
on Creative and Cultural Education) dalam Craft 2005 adalah aktivitas
imaginatif yang menghasilkan hasil yang baru dan bernilai, sedangkan menurut
Munandar (1985) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan
tidak selalu hal-hal yang baru, tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi)
dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
Jadi proses kreatif itu adalah mengolah
yang sudah ada menjadi sesuatu yang bernilai. Beginilah proses kreatif yang
terjadi dari slide yang kami terima dari Bu Septi.
Lalu, bagaimanakah ciri-ciri orang kreatif?
Setidaknya
ada 4 ciri menurut Kauffman dan Stenberg, 2006 yaitu Fluency terkait kesigapan,
kelancaran dan kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan secara cepat;
Flexibility yaitu kemampuan menggunakan bermacam cara dalam mengatasi masalah;
Originality yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan yang unik atau asli; dan
elaborasi yaitu kemampuan untuk melakukan hal yang detail.
Setelah mendapat materi kreatifitas, saya praktekkan
kembali metode tersebut saat mengampu kelas Bunda Sayang Depok, dan ternyata
peserta antusias, bahkan ada satu pernyataan lucu dari salah satu peserta saat
disuguhkan gambar ini...
Katanya berasa seperti disuguhkan tes mata di optik.
Saya tertawa ngakak membacanya. Ternyata menyuguhkan materi kreatif dengan cara
kreatif ini menumbuhkan semangat belajar dan curiosity, apalagi saat mereka
disuguhkan gambar untuk membuat 3 garis tak terputus dari 9 titik berikut ini,
mereka exited sekali. Mencoba dengan corat-coret gambar dan memfotonya
lalu mempostingnya di grup diskusi kelas Bunda Sayang Depok.
Dan alhamdulillah ada yang berhasil.
Saat saya pancing adakah yang menghambat kreatifitas? Berikut
adalah jawaban dari para peserta kelas
Bunda Sayang Depok:
1.
Innerchild,
pola asuh yang salah
2. Tidak diberi ruang berekspresi
3. Kelelahan
4. Rutinitas yang membunuh kreatifitas
5. Tak yakin dengan kemampuan diri sendiri
6. Terlalu banyak berfikir yang tidak penting
7.
Tidak
mau repot
Setelah itu kelas pun ditutup dengan meminta peserta
merefleksikan hasil diskusi malam ini.
Hikmahnya adalah bahwa menjadi orang kreatif adalah
menjadi pribadi yang out of the box, berfikir yang berbeda dari orang
lain.
Tetap semangaattt...
Referensi:
1.
Septi
Peni dkk Diskusi Materi #9 kelas Bunda Sayang Fasilnas, 2017
2. Kresna Aditya, Menumbuhkan Krativitas Anak Usia Dini,
Materi #9 Kelas Bunda Sayang IIP
3. Craft, A. Creativity in Schools Tension and
Dilemmas, New York: Routledge, 2005
4. Munandar, S.C.U, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas
Anak Sekolah, Jakarta: PT Gramedia
5. Kauffman, J. C & Stenberg R. J, The
International handbook of Creativity, Cambridge University Press
6.
Diskusi
Materi Kreativitas di Kelas Bunda Sayang Batch #1 Depok
Kamis, 021117.05.30
#kelas bunda sayang
#InatitutIbuProfesional
#ThinkCreative
#odopfor99days#sesi3#day34
No comments:
Post a Comment