Dulu saat Eza berusia 2,5 tahun, ia selalu semangat
saat diajak ke masjid untuk shalat berjamaah. Tapi sejak senang bermain di
usianya menjelang 4 tahun, ia lebih senang bermain dan memilih untuk tetap di
rumah dibanding ikut bunda papanya ke masjid. Saya pun galau bin gelisah. Seharusnya
semakin bertambah usianya, semakin semangat untuk pergi ke masjid. Memang beberapa
kali saat diajak ke masjid, Eza pernah nyaris buang air besar di karpet masjid,
sempat pipis juga, yang akhirnya membuat papanya ragu untuk selalu mengajak Eza
ke masjid.
Apalagi sekarang saat ia bermain ke rumah temannya,
mulai kenal dengan istilah loading, download, game, yang biasanya di rumah
dibatasi hanya boleh menonton diva series atau upin ipin, Tayo dan tayangan
anak lainnya, sekarang sudah mengenal istilah youtube dan game. Semakin besar,
tantangan kids zaman now memang semakin berat, dan tugas kami sebagai orangtua
tentulah juga semakin menantang.
Kemarin, saat turun hujan yang bersamaan dengan
berkumandangnya adzan magrib, saya berfikir keras untuk mengajak Eza shalat
magrib. Biasanya saya dan papanya memang asal berangkat saja ke masjid, tidak
menyuruh dan mengajak Eza untuk ikut shalat. Kemarin, saya coba mengajaknya
perlahan,
“Mas, shalat magrib yuks,”
Tanpa disangka ternyata jawabannya ringan saja, “Ayo
bunda”
Hah? Ternyata saya hanya berprasangka, mengira bahwa
Eza akan sulit diajak shalat berjamaah, fitrah anak tetaplah baik dan menyukai
kebaikan. Memang orangtuanya lah yang seringkali lalai dan lupa mengajak.
Lalu, saya minta Eza untuk berwudhu di kamar mandi
belakang. Ternyata ia semangat sekali. Saya pun tak lupa mengabadikan momen
berharga saat Eza berwudhu. Papanya yang bertugas mengajari cara dan tahapan
berwudhu. Lalu kami shalat berjamaah di mushala mungil rumah kami. Indahnya kebersamaan
ini. Terima kasih Allah...
Semoga Bermanfaat
Sabtu, 111117.08.30
#Tantangan10Hari
#Level9Day8
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
#odopfor99days#sesi3#day49
No comments:
Post a Comment