Kajian dimulai jam 8 pagi, diawali dengan shalawatan oleh Puput Melati, sambutan dari perwakilan pemerintah Tangerang Selatan, dilanjutkan dengan Yasin dan tahlil, lalu pembacaan mahallul qiyam oleh tim Hadrah. Saya masih duduk diluar sambil tadarus menunggu waktu dimulainya acara. Sesaat sebelum acara dimulai tadi, tiba-tiba entah apa yang terjadi di dalam masjid terjadi kehebohan, sepertinya Ustadzah Halimah datang dan jamaah pun makin masuk dan makin maju. Dan alhamdulillah akhirnya ternyata saya bisa masuk ke area dalam masjid, sesuai dengan yang saya minta, saya ingin sekali ngaji serius untuk kali ini. Masya Allah trimakasih Rab sudah mengabulkan permintaan saya.
Ustadzah memulai dengan tawassul kepada Sayyidah Khadijah dan Fathimah, sebagai perantara untuk memohon banyak pinta pada Allah Swt. Tawassul ini dimaksudkan untuk sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, melalui perantara orang-orang shalih dan shalihan.
Foto ini saya ambil saat saya masih berada diluar masjid. Begitu penuh dan sangat padat sekali, sampai susah bergerak saat saya sudah di dalam masjid.
Ustadzah Halimah memulai tausiahnya dengan membacakan sebuah hadits bahwa yang paling banyak menjadi penghuni neraka adalah orang miskin. Langsung riuh lah para jamaah, ko bisa hadits isinya bergitu? Ustadzah pun menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah bukan miskin harta tapi miskin ilmu. Maka Ustadzah memotivasi para jamaah agar semangat terus dalam menuntut ilmu agama.
Kemudian Ustadzah melanjutkan dengan hadits lain bahwa yang paling banyak menjadi penghuni neraka adalah para wanita. Langsung dijelaskan sama ustadzah, ada 2 hal yang menjadi penyebab mengapa wanita banyak menjadi penghuni neraka.
1. Tak mampu mengendalikan lisan, sering menyakiti orang lain dengan perkataannya.
2. Tak pandai bersyukur dengan apa yang dimilikinya.
Ustadzah menjelaskan kedua hal ini dengan berbagai cerita. Ada cerita tentang ibunya yang sudah meninggal dan mendapat testimoni dari abahnya sebagai pendamping ibunya, bahwa ibunya tak pernah mengeluarkan kata-kata yang menyakiti suaminya. Cerita lain dari gurunya, yang berasal dari Timur Tengah dan sering safari dawah di Indonesia. suatu hari ada anak kecil yang ingin duduk disamping gurunya itu, dan di tengah perjalanan anak ini muntah dan mengeluarkan muntahannya itu mengenai baju gurunya, yang akan dipakai untuk berdawah. Ustadzah Halimah yang saat itu kesal, ternyata mendapati gurunya itu tidak marah sedikit pun, malah menenangkan anak tersebut dan mengusap-usap. Tak ada kata sedikitpun yang keluar dari mulutnya dan menyakiti hati anak tersebut.
Cerita terakhir, terkait seorang wanita pada masa Abdullah bin Mubarak, yang saat itu tersesat ingin ke Masjidil Haram. Setiap wanita itu ditanya, lisannya hanya mengeluarkan ayat-ayat Al Quran yang terkait dengan yang ditanyakan. Ketika sampai Masjidil Haram dan bertemu anak anaknya, Abdullah bin Mubarak menyampaikan kekagumannya pada ibu tersebut karena hanya mengeluarkan ayat-ayat Al Quran. Anak-anaknya pun menjawab, "Kalau anda yang baru bertemu saja, sudah kagum. Bagaimana kami yang sudah hidup 30 tahun bersama ibu kami? tak henti-henti nya kami kagum terhadap ibu kami, setiap hari selama puluhan tahun.
Terakhir, ustadzah Halimah mengingatkan untuk menjauhi hal yang haram sedikitpun, terus bertahan jujur dan mencari yang halal saja. Jangan jauh dari Allah, tetapla bertakwa untuk mendapat rejeki yang halal dan berkah.
Luar biasa, banyak sekali hikmah dari pengajian kali ini, yang menjadi pengingat untuk terus memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment