إِرَ ادَ تُــكَ الـتَّجْرِ يْدَ مَـعَ إِقَامَـةِ اللَّهِ إِ يَّـاكَ فيِ اْلأَسْبَابِ مِنَ الشَّـهْـوَ ةِ الْخَفِـيـَّةِ. وَ إِرَادَ تُـكَ اْلأَسْبَابَ مَعَ إِقَامَةِ اللَّهِ إِ يَّـاكَ فيِ الـتَّجْرِ يْدِ اِنحِطَاطٌ مِنَ الْهِمَّةِ الْعَـلِـيـَّةِ
Keinginan untuk lepas dari kesibukan urusan duniawi, padahal Allah telah menempatkanmu disana, termasuk syahwat yang tersamar. Dan keinginanmu untuk masuk ke dalam kesibukan urusan duniawi, padahal Allah telah melepaskanmu dari itu, sama saja dengan mundur dari tekad luhur
Your desire for isolation, even though God has put you in the world to gain a living, is a hidden passion. And your desire to gain a living in the world, even though God has put you in isolation is a comedown from lofty aspiration.
إِرَ ادَ تُــكَ الـتَّجْرِ
يْدَ مَـعَ إِقَامَـةِ اللَّهِ إِ يَّـاكَ فيِ اْلأَسْبَابِ مِنَ الشَّـهْـوَ ةِ
الْخَفِـيـَّةِ. وَ إِرَادَ تُـكَ اْلأَسْبَابَ مَعَ إِقَامَةِ اللَّهِ إِ يَّـاكَ
فيِ الـتَّجْرِ يْدِ اِنحِطَاطٌ مِنَ الْهِمَّةِ الْعَـلِـيـَّةِ
Keinginan untuk lepas dari kesibukan urusan duniawi, padahal Allah telah
menempatkanmu disana, termasuk syahwat yang tersamar. Dan keinginanmu untuk
masuk ke dalam kesibukan urusan duniawi, padahal Allah telah melepaskanmu dari
itu, sama saja dengan mundur dari tekad luhur
Your desire for
isolation, even though God has put you in the world to gain a living, is a
hidden passion. And your desire to gain a living in the world, even though God
has put you in isolation is a comedown from lofty aspiration.
Kajian kitab Hikmah yang kedua ini adalah tentang menjalani skenario Allah dengan sebaik-baiknya, tanpa protes dan tanpa tapi.
Ada 4 istilah yang digunakan Ibnu Athaillah pada hikmah kitab hikam yang kedua ini yaitu tajrid, asbab, syahwat dan himmah. Mari kita bahas satu persatu
1. Tajrid
Tajrid adalah melepaskan diri dari segala keterikatan duniawi untuk berfokus hanya kepada Allah. Orang yang menjalani tajrid meninggalkan sebab-sebab duniawi (tajrid) dan menggantungkan hidup sepenuhnya pada ketentuan Allah Swt. Tajrid ini mencerminkan tingkat spiritual yang tinggi dengan menjauhi duniawi untuk mencapai puncak kedekatan dengan Allah Swt.
2. Asbab
Asbab adalah sarana yang digunakan manusia dalam menjalani kehidupan, contohnya bekerja untuk mencari nafkah atau belajar untuk memperoleh ilmu. Asbab adalah bagian dari ikhtiar manusia, tapi tidak boleh menjadi sandaran mutlak hati.
3. Syahwat
Syahwat mencakup segala bentuk keinginan duniawi yang berlebihan, termasuk keinginan agar segala seuatu terjadi sesuai kehendak dan selera diri sendiri.
Syahwat tersembunyi adalah keinginan halus yang sering tidak disadari, seperti harapan agar Allah mengatur segala sesuatu sesuai keinginan kita. Kita berdoa bukan lagi meminta tapi memaksa Allah agar mengikuti keinginan kita.
4. Himmah
Himmah adalah tekad atau keinginan yang kuat. Dalam konteks piritual, himmah mengacu pada orientasi hati yang tinggi dan mulia yaitu mengarahkan seluruh keinginan kepada Allah dan bukan kepada dunia.
Hubungan antara keempat istilah itu adalah Tajrid adalah jalan menuju Allah dengan meninggalkan ketergantungan pada asbab, namun asbab tetap diperlukan sebagai bagian dari ikhtiar. Jika seseorang masih terjebak dalam syahwat tersembunyi, maka dia belum mencapai himmah yang tinggi yaitu orientasi hati yang sepenuhnya tertuju pada Allah Swt.
Jadi hikmah kedua ini mengingatkan bahwa bagi yang episode hidupnya masih pada tingkatan asbab, dia tidak boleh menempuh jalan tajrid. Bagi yang Allah pilih untuk menjalani episode tajrid, jangan berganti menjadi asbab . Masing-masing sudah Allah pilih, sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Maka kita tinggal serahkan semua urusan kepada Allah dan meyakini bahwa skenario Allah adalah yang terbaik.
Sumber foto : darisini
No comments:
Post a Comment