Judul : Seri
Tafsir untuk Anak Muda (Surah Luqman)
Penulis : Mohsen Qaraati
Penerjemah : M.
Ilyas
Penerbit : al Huda
Terbit : 2002, cet. kempat
Tebal : 147 halaman
Buku
ini memfokuskan pembahasan pada Tafisr untuk anak muda, khususnya pada Surah
Luqman. Tujuannya tentu saja untuk membidik anak muda agar tertarik dengan
kajian tafsir Al-Qur’an.
Buku ini membahas surat Luqman per ayat, mulai ayat 1 sampai dengan ayat 34 dengan menekankan 2 poin pada setiap ayatnya yaitu butir-butir penting dan pesan-pesan dalam ayat tersebut.
Contohnya
saat membahas ayat 12 yang berisi nasehat Luqman pada anaknya, butir butir
penting yang disebutkan dari ayat ini ada 2 yaitu pentingnya sebuah nasehat
sebagai salah satu cara mengajak seseorang kepada kebenaran dan pentingnya
mendengarkan nasehat karena mendengarkan ini punya dampak yang luar biasa, yang
tidak dimiliki oleh penglihatan.
Sedangkan
pesan-pesan dari ayat 12 ada sekitar 13 poin, diantaranya adalah pentingnya
sebuah metode pendidikan, saat memberikan nasehat harus mengarahkan pikiran dan
konsentrasi, saat menyampaikan kebenaran harus dimulai dari orang terdekat,
nasehat sebaiknya disampaikan dengan didasarkan pada logika dan alasan yang
tepat dan lain-lain.
Secara
umum, sebenarnya pembahasan per ayat dari surat Luqman pada buku ini, tidak
terlihat secara spesifik gaya bahasanya ala anak muda, cocok juga dibaca
untuk kalangan “tua” yang ingin membaca kajian tafsir dengan lebih renyah. Hanya
saja dari sisi cara mengambil poin penting dan pesan-pesan, digunakan poin-poin
penting, tidak berupa narasi panjang, dan didasarkan pada logika yang bisa diterima,
sehingga harapannya kalangan muda yang ingin memahami tafsir Al Qur’an dengan
lebih ringan, singkat dan padat, bisa membaca buku ini.
Selain
poin penting dan pesan-pesan, ada juga pembahasan mujizat bahasa Al-Qur’an
seperti saat membahas ayat 23 berikut ini:
وَمَنْ كَفَرَ فَلا يَحْزُنْكَ
كُفْرُهُ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Dan barang siapa kafir maka kekafirannya itu janganlah
menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada
mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
segala isi hati.
Pada ayat tersebut, kata ilaina (إلَيْنَا) didahulukan daripada kata marji’uhum (مَرْجِعُهُمْ) karena Dia lah tempat kembali dan awal dari segala sesuatu. Kata marji’ berarti kembali ke tempat asalnya. Kalimat ilaina marji’uhum (kepada Kami lah mereka kembali) adalah rangkaian kata ismiyah (kalimat yang diawali oleh isim atau kata benda), berarti kalimat tersebut dipaparkan sebagai bukti pasti datangnya hari kebangkitan. (halaman 112).
Serpong, 28 Maret 2023
Eva Novita Ungu
No comments:
Post a Comment