Berawal dari Mimpi, Langsung Beraksi
Saat saya kuliah, saya sempat “menyimpan” mimpi ingin
berangkat haji di usia muda. Rasanya indah sekali jika saya bisa melihat kabah,
mengunjungi makam Rasulullah Saw saat saya masih muda dan kuat untuk
berpetualang. Saya ingin, travelling pertama saya adalah ke Mekah. Sebenarnya,
awalnya saya ingin menunaikan umroh Ramadhan, yang pahalanya sama dengan haji.
Tapi setelah berkonsultasi dengan mamah dan seorang ustadz di Tasik, sebaiknya
saya menunaikan ibadah wajib dulu sebelum ibadah sunnah. Maka saya pun mulai
bermimpi untuk berhaji. Saya lulus kuliah tahun 2000. Langsung hijrah ke
Tangerang untuk membantu menjalankan usaha orangtua. Dan saya mulai menyebarkan
lamaran kerja ke beberapa sekolah untuk mengajar. Alhamdulillah saya resmi
bekerja di tahun 2001.
Saat saya bekerja di tahun 2001 dengan pendapatan sekitar
500.000 rupiah, hal pertama yang saya fikirkan adalah membuka tabungan haji. Saya
mencari informasi dulu dari beberapa sumber, karena saat itu belum banyak bank
yang membuka produk tabungan haji. Baru pada tahun 2002 lah saya mendatangi
bank untuk mewujudkan mimpi saya. Saat itu, saya ingat bank syariah yang baru
ada hanyalah Bank Muamalat.
Saat saya datangi bank itu, saya ditanya security
tentang keperluan saya kesana, saya jawab saya ingin membuka tabungan haji.
Lalu saya dipersilakan mendatangi bagian Customer Service (CS). Maka terjadilah
percakapan berikut,
CS : Ada yang
bisa dibantu, Bu?
Saya : Saya mau
membuka tabungan haji, mba...
CS : Mba mau
berangkat haji tahun berapa?
Saya : Saya ga tau
mba berangkatnya tahun berapa
CS : Kalau mba
memberitahu kapan ingin berangkat hajinya, nanti saya buatkan simulasinya
sehingga diketahui nanti berapa yang harus ibu bayar perbulan nya.
(saya langsung berfikir, rasanya kalo pengen cepet berangkat,
saya tak kan sanggup membayar cicilannya, akhirnya...
Saya : Mba, bisa ga
saya hanya menabung per bulan, saya tak peduli berangkat nya tahun berapa, tapi
saya tau saya akan rutin menabung per bulan walau tak banyak.
CS : boleh bu,
memang ibu mau nabung berapa per bulannya?
Saya : Hanya
100.000, mba
Tampaknya si mba nya kebingungan ga jelas, ini ko dengan
menabung 100 ribu pengen berangkat haji
CS : Baiklah bu,
saya proses dulu ya...
Saya : Makasih mba
CS : Mba, setelah
saya hitung, jika mba menabung seratus ribu rupiah per bulan, maka mba bisa
berangkat haji 20 tahun mendatang..
Saya : iya mba ga
papa...
(sambil saya mikir, 20 tahun saya sudah setua apa, tapi ga
papa yang penting niat kuatlah yang akan mempermudah prosesnya). Bismillah
saja...
Bersambung
Tulisan ini diikutkan dalam seleksi Kisah Haji dan Umroh
Mohon doanya
Senin, 070817.15.45
#odopfor99days#semester2#day54
No comments:
Post a Comment