Alhamdulillah pada hari Ahad kemarin tanggal 2 Februari 2025, bisa mengikuti kajian bersama Ustadzah Aisyah Farid bersama tetangga rumah neng geulis. Dan baru kali ini mendapat undangan VIP di pengajian ini, jadi serasa mendapat perlakuan istimewa dan mendapat goodie bag yang berisi konsumsi pengajian, Masya Allah hatur nuhun ibu yang baik.
Kami berangkat dari Serpong jam 10.30 dengan naik Gocar, dan alhamdulillah sampai jam 11.30. Disana sedang berlangsung pembacaan Yasin dan Doa. Setelah dhuhur, baru dimulai pembacaan Maulid Nabi oleh tim hadrah yang suaranya Masya Allah merdu merdu.
Ustadzah Aisyah baru memberikan materi kajiannya sekitar pukul 13.48. Baru sekarang bertemu ustadzah Aisyah yang juga Syarifah atau salah satu keturunan Rasulullah Saw, Masya Allah tenang sekali dan meneduhkan. Lantas apa aja yang disampaikan?? yuk ikuti terusss
Ustadzah Aisyah mengingatkan jamaahnya tentang keutamaan membaca shalawat, dan mengajak kami untuk terus memperbanyak sholawat, karena sholawat bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Dan boleh dilakukan baik dalam kondisi suci, maupun dalam kondisi haid atau sedang nifas.
Shalawat dianjurkan untuk diperbanyak membacanya untuk memudahkan berbagai urusan dunia dan akhirat kita. Sholawat ini amalan sederhana, tapi balasannya tidak sederhana. Ada sebuah riwayat yang mengatakan bawah yang membaca shalawat 1 x dibayar 10 x, dan barang siapa yang membaca shalawat 1000 kali, maka Allah haramkan kepalanya, kulitnya dari api neraka.
Ustadzah juga menceritakan sebuah kisah tentang seorang anak yang ayahnya meninggal. Dan ketika diperiksa, kepala ayahnya bukanlah berbentuk kepala manusia, tapi kepala kuda, walaupun badannya berbentuk manusia. Anak itu pun malu , dan tidak memberitahukan tetangga tentang kematian ayahnya, akhirnya anak itu ingat tentang keutamaan sholawat, akhirnya ia pun memperbanyak membaca shalawat, untuk meminta solusi atas apa yang menimpa mayat ayahnya. Setelah berhari-hari membaca shalawat akhirnya ia pun bermimpi, adad tangan yang mengusap kepala ayahnya dan kepala ayahnya pun kembali seperti semula yaitu berbentuk kepala manusia. Anaknya pun saat bangun sadar, bahwa itu adalah tangan Rasulullah yang sudah membantunya mengatasi solusi permasalahannya.
Maka ustadzah Aisyah pun menutup kajian dengan pesan, jika kita sedang mengalami masalah berat apapun, jangan lupakan bahwa kita punya Nabi Muhammad, maka perbanyak lah membaca shalawat agar Rasulullah memabantu mengatasi permasalahan kita.
Setelah ustadzah Aisyah, kajian dilanjutkan oleh Ustadzah Musthiah Syahab, yang juga bercerita tentang keutamaan membaca shalawat dan mengingatkan bahwa selama hidup, berdoalah agar kita disempatkan untuk mimpi bertemu Rasulullah Saw. Menurut beliau, saat kita tidak membaca shalawat, jangan jangan bukan kita malas, tapi bisa jadi Allah dan Rasulullah tak mau bacaan dzikir dan shalawat itu keluar dari mulut kita, saking banyak nya masiat yang kita lakukan. Maka untuk mengatasinya, kita harus memperbanyak istigfar dulu, setelah itu baru membaca shalawat sambil diikuti kerinduan ingin bertemu makhluk-Nya yang mulia.
Ustadzah Muthiah juga mengungkapkan bahwa jika Nabi Musa berdoa ingin bertemu Allah setelah berbicara dengan Allah, maka Nabi Muhammad tidak pernah berdoa untuk meminta bertemu Allah, tapi Allah mengundangnya langsung untuk bertemu pada saat peristiwa Isra Miraj. Maka kita harus terus mencari ilmu tentang kemuliaan Rasulullah Saw agar kita diberi kenikmatan mimpi bertemu Rasulullah Saw dan mendapat syafaat nya di hari akhirat nanti.
Demikianlah
Semoga bermanfaat
Wassalam
Eva Novita Ungu
Serpong, 030225.09.30
No comments:
Post a Comment