Sunday, September 22, 2019
Memulai Kembali Program Hamil Episode 5, Jangan Mengeluh Jadilah Tangguh
Bismillah
Sekedar flashback, program hamil 40 hari adalah program hamil dengan memprioritaskan, memperbanyak dan merutinkan ibadah selama 40 hari berturut-turut dan meminta secara serius kepada Allah untuk hajat/keinginan yang kita inginkan. dalam hal ini keinginan saya adalah hamil anak kedua secepatnya.
Saya sudah memulai program ini sejak tahun 2017, berikut adalah rinciannya
1. Episode pertama program hamil, dimulai hari Sabtu 15 April 2017, dan berakhir di hari ke-20, haid pun datang.
2. Episode kedua, dimulai kembali hari Senin 15 Mei 2017 dan berakhir di hari ke-18.
3. Episode ketiga, dimulai hari Rabu 6 September 2017 dan berakhir di hari ke-20
4. Episode keempat, dimulai hari Senin 6 November 2017 dan berakhir di hari ke-8
dan setelah 2 tahun berlalu, setelah beberapa kali jatuh bangun memompa asa, sempat terpuruk juga dengan berbagai kegagalan program hamil 40 hari ini, dan dengan mengucapkan bismillah
5. Episode 5 program hamil dengan beribadah dan berdoa selama 40 hari, dimulai kembali di hari Senin tanggal 16 September 2019 dan alhamdulillah ibadah lebih terjaga.
Friday, September 6, 2019
Review Rumah Balajar Kategori SMA
Setelah mengenal profil web ini, selanjutnya kita akan review salah satu halamannya yaitu sumber belajar. saat kita membuka halaman sumber belajar, kita disuguhkan dengan menu SMA.
Menu SMA, terdiri dari kelas X, XI dan XII.
Pada menu kelas X, tersedia daftar konten sumber belajar, dan ada 117 sumber belajar yang menarik, bervariasi dan sarat isi.
pada menu kelas XI, tersedia konten sejumlah 67 sumber belajar.
pada menu kelas XII, tersedia konten sejumlah 106 sumber belajar.
Sebagai contoh, pada sumber belajar yang berjudul lemak, saat kita klik tersedia daftar isinya :
Pendahuluan
Indikator
Lemak : Struktur
Lemak : Tata Nama
Lemak : Sifat
Lemak : Uji Pengenalan Lemak
Lemak : Kegunaan
Latihan Tes
Daftar Pustaka
TIM
Demikian review singkat terkait konten sumber belajar yang ada di site rumahbelajar.id
semoga bermanfaat
Menu SMA, terdiri dari kelas X, XI dan XII.
Pada menu kelas X, tersedia daftar konten sumber belajar, dan ada 117 sumber belajar yang menarik, bervariasi dan sarat isi.
pada menu kelas XI, tersedia konten sejumlah 67 sumber belajar.
pada menu kelas XII, tersedia konten sejumlah 106 sumber belajar.
Sebagai contoh, pada sumber belajar yang berjudul lemak, saat kita klik tersedia daftar isinya :
Pendahuluan
Indikator
Lemak : Struktur
Lemak : Tata Nama
Lemak : Sifat
Lemak : Uji Pengenalan Lemak
Lemak : Kegunaan
Latihan Tes
Daftar Pustaka
TIM
Demikian review singkat terkait konten sumber belajar yang ada di site rumahbelajar.id
semoga bermanfaat
Review Rumahbelajar.id
Ada satu website menarik di http://rumahbelajar.id/ yang berisi aneka materi pembelajaran untuk siswa, guru maupun umum.
saat kita membuka menu rumahbelajar.id, ada beberapa menu tampilan halaman yang bisa dinikmati yaitu home, category, contributor dan rumah belajar. jika kita klik rumah belajar, dan ingin mengenal lebih dalam profil web ini, berikut tampilan profil web ini.
RUMAH BELAJAR merupakan hasil pengembangan portal sebelumnya yang diluncurkan pada 15 Juli 2011, berisi konten bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sebagai sumber media pembelajaran. Dengan jargon: Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, Rumah Belajar sangat mudah diakses. Begitu di-klik, langsung muncul halaman pertama dengan berbagai menu pilihan kelompok materi belajar. Pada menu Fitur Utama terdapat delapan kelompok konten, yaitu Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya. Sedangkan pada menu Fitur Pendukung terdapat tiga kelompok konten, yaitu Karya Guru, Karya Komunitas, serta Karya Bahasa dan Sastra. Ada pula materi pembelajaran yang terhimpun dalam Fitur Pendukung.
Setelah halaman "Tentang Kami", menu berikutnya adalah "Sumber Belajar", berisi kategori sumber belajar yang ingin kita cari, apakah tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, UMUM.
Setelah halaman "Sumber Belajar", menu berikutnya adalah Pena berisi berita terkini, opini pembaca dan artikel dari para kontributor.
Setelah halaman "Pena", menu berikutnya adalah SPAB, berisi tentang Diklat Sekolah Aman Bencana untuk Satuan Pendidikan.
Dan menu terakhir adalah Bantuan, berisi FAQ terkait pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan dan cara menghubungi admin dari website ini.
demikian sekilas review tentang website Rumahbelajar.id yang sangat layak untuk dijadikan referensi belajar kita.
wassalam
Friday, March 1, 2019
Kritik Terhadap Studi Al Qur’an Kaum Liberal
Setelah beberapa waktu kemarin, menulis beberapa tema yang ringan, mulai
hari ini, saya akan menulis tema yang agak “berat” yaitu tentang Kritik terhadap
Studi Al Qur’an Kaum Liberal. Tema ini diambil dari buku yang sekaligus tesis,buah
karya Fahmi Salim, Magister lulusan bidang tafsir dan Ilmu Al-Qur’an dari Universitas
Al Azhar Kairo Mesir. Saya suka tema ini karena merefresh kembali pemahaman
saya terhadap Al-Qur’an. Biasanya kalau tidak sambil ditulis, saya agak
kesulitan menyelesaikan membaca buku ini, padahal saya beli buku ini sudah lama
sekali, di tahun 2010, dan sampai sekarang nyaris tak tersentuh. Semoga dengan
dibagikan melalui blog ini, saya juga berkesempatan menghabiskan dalam mengkaji
buku ini, yang lumayan agak “berat” pembahasannya.
Pernahkah mendengar istilah hermeneutika? Istilah ini sedang ramai
dibicarakan oleh para pengkaji tafsir Al-Qur’an. Nanti kita akan bahas lebih
lanjut istilah ini. Menurut penelusuran sang penulis tesis ini, istilah
hermeneutika merupakan filsafat pemahaman teks ala Barat yang menjadi “alat
buldoser” paling efektif yang berada di belakang upaya sekularisasi dan
liberalisasi masyarakat muslim yang terjadi secara masif.
Di tangan para pengasong sekularisme dan liberalisme, metode hermeneutika
untuk mengkaji Al Qur’an ini ingin menggusur dan mengkooptasi ajaran-ajaran
Islam yang baku dan permanen/tsawabit, agar compatible dengan pandangan
hidup/world view dan nilai-nilai modernitas Barat sekuler yang ingin
disemaikan di tengah tengah umat Islam
Semangat Langit
Setelah saya memposting beberaa tulisan kemarin
terkait pengalaman hidup Dewa Eka prayoga dalam buku “Melawan Kemustahilan”,
ada beberapa orang yang wapri saya, menanyakan kisah kelanjutan dari ujian hidup
yang dialaminya. Nah mari kita lanjutkan hikmah dari pelajaran kehidupan dari
sang penulis buku ini.
Di halaman 161, sang penulis mengisahkan bahwa setelah
koma di ruang ICU dan merasakan pikiran gelap segelap gelapnya, ia tak
merasakan apapun kecuali satu momen istimewa yaitu saat dia berdialog dengan
Allah. Tidak ada hal dunia yang difikirkan
- Omset, tidak
- Profit, tidak
- Istri, tidak
- Anak, tidak
- Orangtua, tidak
Semuanya tidak, kecuali satu hal yaitu bekal amal
sholeh untuk akhirat.
Maka ia pun berjanji, “Ya Allah jika seandainya Engkau
berikan hamba kesempatan kedua untuk hidup, hamba tidak akan menyia-nyiakannya
lagi Ya Rabb...
Dan sejak saat itu, ia pun mulai mewakafkan dirinya di
jalan Allah...
- Ngisi training, gak mau dibayar
- Tiap hari harus berbagi kebaikan
- Da’wah gila gilaan
- Sedekah gila gilaan
- Memperbanyak hafalan Al Qur’an
- Makin banyak bantu orang yang sedang kesulitan
Dan di tahun 2017, ia pun mendapat kesempatan untuk
umroh bareng istrinya, di tengah kondisi fisiknya yang belum pulih. Saat depan
Ka’bah, ada doa spesial yang ia minta
yaitu
- Punya momongan lagi
- Pulih 100%
- Utang kerugian lunas
Ternyata, sebelum tahun 2018 berakhir, semua doanya
dikabulkan yaitu
- Bulan Februari, istri kembali positif hamil
- Bulan Maret, kondisi fisik semakin baik dan pulih 100%
- Bulan April, utang kerugian lunas selunas lunasnya
Masya Allah, Allahu Akbar
Setelah itu, ada pertanyaan retoris yang diajukannya
dalam buku tersebut
- Lebih sering mana, baca Al Qur’an atau baca status facebook,
- Lebih banyak mana, dengerin murattal atau dengerin youtube?
- Lebih suka mana, ikut kajian atau nonton film di bioskop?
- Lebih dominan mana, bangun tidur kita buka hp, pasang status wa atau buka Al Qur’an?
Maka jika sekarang mengalami hal hal berikut
- Utang ko ga lunas lunas
- Tugas gak selesai selesai
- Sibuk dan stres terus
- Target tak tercapai
Sepertinya kita harus merenungkan hadits berikut
“Barang siapa yang bangun di pagi hari namun hanya
dunia yang ada di pikirannya, sehingga seolah olah dia tidak melihat hak Allah
dalam dirinya, maka Allah akan menanamkan
penyakit dalam dirinya,
- Kebingungan yang tiada putusnya
- Kesibukan yang tidak ada ujungnya
- Kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan
- Keinginan yang tidak tercapai”
HR Thabrani
Senada dengan yang disampaikan Ust Yusuf Mansur, saat
kita menggengam dunia, maka kita akan terlena, saat kita fokus akhirat, semua
akan diraih.
Semoga kita lebih gencar lagi mengejar akhirat dengan
semangat langit yang diingatkan sang penulis buku “Melawan Kemustahilan”.
Syemangat
Semoga Bermanfaat
Jumat, 010319.08.15
#ProgramHamil40Hari#Episode4#Hari9
Radikalisasi, Positif atau Negatif?
Pada hari Sabtu tanggal
23 Februari 2019, saya dan 6 guru lainnya diundang untuk berdiskusi
dengan tim PPIM /Pusat
Pengkajian Islam dan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang
radikalisasi, ektrismisme berkekerasan dan terorisme, tema yang biasanya saya
hindari. Tapi kali ini sepertinya saya harus memberanikan diri untuk
mendiskusikan ini bareng rekan kerja saya, yaitu guru PPKn,
guru Bahasa Indonesia, guru BK, guru Al-Quran Hadits, guru Ekonomi dan guru
sejarah.
Pemandu diskusinya adalah salah satu dosen di sebuah
perguruan tinggi swasta di Jakarta, yang juga kakak ipar dari salah satu siswa
kami. Jadi alhamdulillah diskusi menjadi lebih akrab dan cair. Diskusi ini
dalam rangka mengumpulkan informasi terkait rencana lembaga ini untuk membuat
sebuah modul panduan guru untuk mencegah ekstrimisme di lingkungan sekolah.
Ternyata diskusi terkait tema ini menjadi menarik dan
seru karena berbagai stigma tentang radikalisme yang seolah-olah sudah nempel
sekali dengan Islam. Adanya perbedaan respon pemerintah dalam menyikapi satu
isyu yang sama, juga menjadi topik perbincangan yang hangat untuk
diperdebatkan.
Tuesday, February 26, 2019
"Santan" Kehidupan
Masih membahas isi buku “Melawan Kemustahilan” karya penulis keren Dewa Eka Prayoga,
yang diuji dengan hutang milyaran, lalu dia berusaha menyelesaikan masalahnya
dengan banyak berbuat kebaikan, memperbanyak ibadah dan mengurangi masiat,
ternyata episode ujian hidup nya belum selesai, tiba tiba badannya mengalami
kelumpuhan, ya lumpuh total...
Padahal dia sedang semangat menulis dan
bisnis untuk melunasi semua hutang yang sebenarnya bukan kesalahannya,
tiba-tiba semua badannya tidak bisa bergerak, bayangkan jika kita mengalami ini
- Terbaring di ruang ICU
- Makan lewat selang hidung
- Tiduran di kasur
- Makan di kasur
- Buang air kecil di kasur
- Buang air besar di kasur
Satu-satunya organ tubuh yang bisa
digerakkan hanyalah mata...dan berdasarkan analisis dokter, Dewa divonis
penyakit langka yaitu GBS Guillain-Barre-Syndrome) yang hanya menjangkiti 1: 40.000
orang di dunia. Ia dan istrinya pun secara mental langsung drop. Sampai
istrinya berdoa
dengan setengah mengancam,
Sunday, February 24, 2019
PENGHALANG REJEKI
Kita biasanya berfikir bahwa hasil adalah sebanding dengan usaha yang kita
lakukan. Sepertinya teori itu tidak berlaku bagi Dewa Eka Prayoga, penulis buku
“Melawan Kemustahilan”. Setelah berbagai usaha dilakukannya untuk melunasi
hutangnya yang milyaran, mulai dari menulis buku, mengisi training, launch
produk digital, dividen/bagi hasil bisnis, hingga fee coaching/mentoring. Dewa
tetap merasa kurang maksimal hingga setelah merenung, ia menemukan bahwa leverage
(pelipat ganda) rejeki ternyata ada pada 3 hal.
Tiga hal pelipat ganda rejeki adalah Ibadah, Sedekah dan Silaturahmi. Ibadah
dengan memperbanyak kuantitas ibadah wajib dan sunnah, sedekah dengan banyak
berbagi yang dimiliki, dan silaturahmi adalah memperbaiki hubungan sosial dengan
orangtua, teman, saudara, sahabat, dan lain-lain.
Selain pelipat ganda rejeki, ternyata ada juga yang bernama penghalang
rejeki. Penghalang rejeki itu bernama masiat.
Jangan Lelah Berbuat Baik...
Penulis buku “Melawan Kemustahilan” yang bernama Dewa Eka Prayoga bercerita
dalam bukunya bahwa pada tahun 2012, dia harus menanggung dana pihak ketiga
sebesar 7,7 milyar. Uniknya, kejadian tersebut terjadi 18 hari setelah menikah
dan itu bukan merupakan kesalahannya. Dana yang sejatinya hanya lewat ke mitra
utama, kemudian harus menjadi tanggung jawabnya karena mitra utamanya kabur dan
membawa uang puluhan milyar.
Masalah ini membuat stress sang penulis, karena saat bulan madu yang
seharusnya dinikmati dengan bersenang-senang, berubah drastis menjadi saat yang
menegangkan karena banyak orang menagih dana dan menuntut uang nya kembali
secepatnya. Lalu ia pun meminta wejangan dari gurunya, dan tanpa diduga,
nasehat gurunya adalah
“Banyak-banyak saja bantu orang…”
Tentu saja Dewa, penulis buku tersebut protes,
“Lha, pak, ini gimana ceritanya, kan saya aja lagi bangkrut dan butuh
dibantu, kok malah disuruh bantu orang, sih…”
(hal. 65)
Pesantren Impian
Dulu saya pernah bermimpi memiliki pesantren yang mendidik santrinya untuk
memiliki jiwa entrepreneur yang mandiri, santri dibekali
keterampilan-keterampilan yang membuat dia siap hidup mandiri secara finansial
setelah keluar dari pondok. Lama sekali impian ini terpendam, hingga kemarin
saat ditugaskan untuk survey kegiatan Homestay di Bandung, saya seperti dejavu,
impian lama tentang sebuah pesantren tiba-tiba sudah menjelma menjadi kenyataan
dalam pesantren yang dikunjungi.
Pesantren itu bernama Al-Ittifaq yang berlokasi di Rancabali Ciwidey
Bandung. Lokasi pesantren yang menyatu dengan masyarakat, memiliki konsep
agribisnis yang keren. Pesantren ini didirikan tanggal 1 Februari 1934 oleh KH.
Mansyur, seorang ulama di Ciwidey yang terkenal anti penjajah dan berprinsip
bahwa apapun yang dilakukan Belanda, tidak boleh ditiru. Kepemimpinan pesantren
dilanjutkan oleh H. Rifai, tapi KH Mansur masih terlibat. Pengelolaan pesantren
masih bersifat tradisional dan jumlah santrinya masih sedikit, kurang lebih 30
orang saja.
Perubahan terjadi saat cucu KH Mansur yang bernama KH Fuad Afandi, mengambil
alih kepemimpinan pesantren.
Beberapa kebijakan pun diberlakukan, yaitu
Konflik Batin itu Bernama Jabatan...
Sudah beberapa hari ini, saya dan suami mendiskusikan sesuatu secara alot,
biasanya terjadi titik temu, kali ini kami berbeda pendapat. Sesuatu itu
bernama jabatan, yang menyapa suami secara mendadak dan tak terduga, hingga
membuat saya kaget dan tidak atau belum siap.
Saya terus terang tidak suka dengan makhluk yang bernama jabatan, sebisa
mungkin saya hindari, kecuali saya yakin bahwa saya bisa mengembannya. Suka
aneh dengan beberapa orang yang tergila-gila dengan jabatan, tapi itu memang
pilihan.
Saya ingat di tahun 2007, 3 tahun setelah saya bekerja, saya dirayu untuk
menjadi bendahara koperasi, dan langsung saya tolak. Pada saat hari pemilihan,
saya sengaja kabur ke Tasik, dengan alasan mudik, tujuannya tentu saja supaya
tak terpilih. Ternyata jika sudah takdirnya, tak bisa ditolak juga. Sebagian
besar anggota yang hadir tak mempermasalahkan ketidakhadiran saya, dan saya
tetap terpilih.
Jabatan memang tidak pernah saya minta, tapi jika sudah terpilih, saya
mencoba menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, dan setelah dijalani ternyata
saya suka, seperti menemukan dunia baru. Tapi ternyata tak semua orang akan
menyukai yang kita lakukan, ada saja komentar yang menyakitkan dan membuat saya
drop secara mental, sehingga menjadi pengalaman traumatik yang tidak
terlupakan. Di akhir kepengurusan, saat anggota meminta saya kembali menjadi
pengurus, saya menolak, karena pengalaman traumatik itu begitu membekas dan
harus saya sembuhkan dulu. Alhamdulillah ada yang bersedia menjadi pengurus
saat itu.
Wednesday, February 20, 2019
"Tongkat Musa" dalam Diri Kita
Sejak kecil, tentu kita sering mendengar kisah Nabi
Musa yang dikejar Firaun dan pasukannya. Banyak sekali kisah dalam Al-Qur’an
yang berlalu begitu saja, tanpa ada hikmah yang kita bisa terapkan dalam
kehidupan zaman now, seolah-olah kisah itu adalah dongeng yang hanya pantas
diceritakan untuk cerita pengantar sebelum tidur pada anak-anak kita, seputar
mujizat kenabian, yang tidak mungkin akan dialami oleh orang seperti kita, yang
bukan orang shalih banget, apalagi nabi.
Setelah membaca buku karya Dewa Eka Prayoga yang
berjudul “Melawan Kemustahilan, Menguji Keimanan, Menjemput Keajaiban”, saya
mendapat pencerahan saat sang penulis menceritakan tentang kisah Nabi Musa
dikejar Firaun dan pasukannya di laut merah. Menurut penulisnya, kisah tersebut
seringkali terjadi pada kita dengan analogi sebagai berikut:
Nabi Musa = Kita
Laut Merah = Hambatan
Firaun = Ancaman
Tanah yang dijanjikan = Impian
Tongkat Nabi Musa = Solusi
Monday, February 18, 2019
Tiga Hadiah Bagi yang Nyuekin Allah...
Alhamdulillah bisa nge blog lagi, setelah berbulan bulan rumah virtual saya
ga ditengok, sampai berdebu. Setelah dicek, ternyata terakhir kali nulis itu di
tanggal 14 Juni 2018, saat Ramadhan tahun lalu dan sekarang sudah mau bulan
Ramadhan lagi, aah... harus memaksakan diri menulis lagi...
Setelah berbulan bulan diterpa kesibukan yang tiada henti, sibuk dengan
urusan domestik tanpa ART, sibuk ngurusin koperasi dll, dan sempat melupakan
program riyadhah hamil 40 hari, karena beberapa kali gagal,
alhamdulillah sekarang menemukan keberanian untuk memulai lagi, program riyadhah
hamil 40 hari. Bukan hanya program riyadhah, tapi juga program sehatnya,
yaitu mencoba hidup sehat dengan memperbaiki pola makan. Dan hari ini adalah
hari pertamanya, semoga bisa konsisten. Memang tidak mudah untuk menemukan
semangat kembali saat kemalasan dan keputus asaan melanda. Ada ikhtiar lebih
yang harus dilakukan ... terutama harus tetap semangat untuk belajar banyak
hal.
Apa sih program riyadhah hamil 40 hari?? Lebih lanjut tentang
program ini, bisa klik Link ini:
ada beberapa hal yang saya lakukan untuk merefresh dan
nge charge spiritualitas saya, diantaranya adalah mendengarkan ceramah dari
beberapa ustadz keren, sambil nyetrika, sambil ngetik laporan, itu berasa
banget manfaatnya. Saya share disini sebagian kecil hasilnya.
Saat mendengarkan kajian Ustadz Yusuf Mansur, beliau
selalu mengulang kata kata, bahwa saat kita ingin memperbaiki hidup kita, maka
hal pertama yang harus kita benahi adalah shalat kita. Bukan hanya harus
dikerjakan, tapi juga diusahakan harus di awal waktu, lebih baik lagi jika
dilakukan secara berjamaah. Gimana kita mau lancar rejekinya, kalau saat Allah
manggil kita lewat adzan yang kita dengar 5 kali sehari, kita ga bersegera
menyambutnya. Pantas saja rejeki kita seret, hidup kita susah, karena urusan
shalat saja, masih belum beres. Begitulah kurang lebih nasehat Ustadz Yusuf
Mansur.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai petunjuk, obat, ia juga adalah sumber ilmu, terutama terkait ...
-
Untuk memahami makna La’allakum Tattaqun, kita harus mengamati penggunaan kata tersebut dalam Al-Qur’an. Kata la’alla dipergunakan da...