Setelah beberapa waktu kemarin, menulis beberapa tema yang ringan, mulai
hari ini, saya akan menulis tema yang agak “berat” yaitu tentang Kritik terhadap
Studi Al Qur’an Kaum Liberal. Tema ini diambil dari buku yang sekaligus tesis,buah
karya Fahmi Salim, Magister lulusan bidang tafsir dan Ilmu Al-Qur’an dari Universitas
Al Azhar Kairo Mesir. Saya suka tema ini karena merefresh kembali pemahaman
saya terhadap Al-Qur’an. Biasanya kalau tidak sambil ditulis, saya agak
kesulitan menyelesaikan membaca buku ini, padahal saya beli buku ini sudah lama
sekali, di tahun 2010, dan sampai sekarang nyaris tak tersentuh. Semoga dengan
dibagikan melalui blog ini, saya juga berkesempatan menghabiskan dalam mengkaji
buku ini, yang lumayan agak “berat” pembahasannya.
Pernahkah mendengar istilah hermeneutika? Istilah ini sedang ramai
dibicarakan oleh para pengkaji tafsir Al-Qur’an. Nanti kita akan bahas lebih
lanjut istilah ini. Menurut penelusuran sang penulis tesis ini, istilah
hermeneutika merupakan filsafat pemahaman teks ala Barat yang menjadi “alat
buldoser” paling efektif yang berada di belakang upaya sekularisasi dan
liberalisasi masyarakat muslim yang terjadi secara masif.
Di tangan para pengasong sekularisme dan liberalisme, metode hermeneutika
untuk mengkaji Al Qur’an ini ingin menggusur dan mengkooptasi ajaran-ajaran
Islam yang baku dan permanen/tsawabit, agar compatible dengan pandangan
hidup/world view dan nilai-nilai modernitas Barat sekuler yang ingin
disemaikan di tengah tengah umat Islam
Pengantar penulis, hal xv.
Dewasa ini, gagasan dan tuntutan untuk melakukan pembacaan sekaligus pemaknaan
ulang teks-teks primer Islam disuarakan dengan lantang. Tujuannya adalah agar
teks-teks primer Islam, yang telah menjadi pedoman dan panduan lebih dari miliar umat Islam, dapat ditundukkan untuk
mengikuti irama nilai-nilai modernitas sekuler yang didiktekan dalam berbagai
bidang. Kita patut curiga dan bertanya, apakah tidak sebaiknya upaya pembacaan
dan pemaknaan ulang wacana agama itu diarahkan sebagai pembaruan metode dakwah
Islam dan revitalisasi sarana sarang pendukungnya di era kontemporer ini,
sesuai dengan perkembangan zaman? Namun yang terjadi adalah mengkaji ulang
bahkan sampai pada taraf mengubah prinsip dan pokok pokok agama dengan dalih
keluar dari kungkungan ideologis nash nash Al Qur’an dan sunnah, membatalkan
absolusitas nash Al Qur’an dengan analisa historitas teks atau relativisme
teks, juga di bagian lain ingin melakukan studi kritik literatur dan sejarah seperti
yang dipraktikkan kalangan liberal Yahudi dan Kristen atas Bibel sejak abad silan, atau bahkan dengan memunculkan pandangan
bahwa nash Al Qur’an dan Sunnah telah out of date dan hanya menghalangi proses
integrasi umat Islam dengan nilai-nilai globalisasi kontemporer.
Pengantar penulis, hal xv.
Beberapa faktor itulah yang mendorong penulis buku ini untuk mengkaji dan
menelusuri akar sejarah hermeneutika hingga diterapkan untuk mengganti
metodologi tafsir dan takwil Al-Qur’an yang khas dalam tradisi keilmuan Islam. Sang
penulis juga memandang ada agenda yang mendesak di kalangan cendekiawan muslim
agar mengkaji secara kritis asal-usul dan perkembangan metodologi pemahaman
terhadap sumber-sumber agama Islam yang kini dipaksakan oleh Barat untuk suatu proyek
hegemoni dan kolonialisme pemikiran di dunia Islam. Imbasnya adalah akan
merasuki pendidikan tinggi Islam, sebagai center of excellence yang diproyeksikan
untuk melahirkan sarjana-sarjana agama Islam, namun minus kebanggaan dan penguasaan
terhadap perbendaharaan intelektual yang mengakar sepanjang kurun perjalanan
Islam sebagai agama sekaligus peradaban.
Pengantar penulis, hal xvii-xviii.
Senada dengan itu, Felix Siaw pernah mengungkapkan bahwa tidak ada peradaban
sekeren Islam yaitu peradaban yang disematkan dengan nama agamanya, yaitu peradaban
Islam.
Fyuh, baru pengantarnya saja sudah sepanjang ini. Buku yang diterjemahkan
dari tesis sang penulis ini berjumlah 500 halaman, jadi mari kita bersabar
untuk mengunyah buku ini perlahan lahan. Kita hanya tinggal membacanya, tidak
selelah yang meneliti dan menuliskannya...
Syemangattt...
Semoga Bermanfaat
Jumat, 010319.09.00
#ProgramHamil40Hari#Episode4#Hari10
Nyimak..... pelan-pelan.... ❤️❤️❤️ Ditunggu lanjutannya yaaa
ReplyDelete