Pada hari Ahad sampai dengan Selasa tanggal 5-7 November, kami guru-guru di MAN Insan Cendekia Serpong mengikuti Pelatihan Peningkatan Penguasaan Literasi guru mata pelajaran di Mercure Convention Center, Ancol Jakarta. Pejabat yang membuka kegiatan ini adalah Bapa Direktur GTK (guru dan tenaga kependidikan madrasah) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, DR. Muhammad Zain, M. Ag.
Menarik sekali menyimak sambutannya, ada banyak tema menarik dalam sambutannya saat membuka kegiatan ini, yang saya jadikan beberapa tulisan. Diantaranya beliau menyebut istilah INFOBESITAS. Terus terang istilah ini baru saya dengar, walaupun saya sudah menangkap maknanya. Bahwa di zaman digital ini, terlalu banyak informasi yang kita terima sehingga banyak dari kita yang terpapar Infobesitas.
Apa sih Infobesitas itu???
Infobesitas
adalah istilah yang mengacu pada kelebihan atau kecenderungan individu untuk
terlalu banyak menerima informasi, terurama melalui media dan teknologi
digital, hingga menyebabkan dampak negatif pada kesejahteraan fisik dan mental
mereka. Infobesitas dapat terjadi ketika seseorang terlalu sering atau terlalu
lama terpapar informasi yang datang dalam berbagai bentuk, seperti berita,
media sosial, email, pesan teks dan banyak lagi.
Infobesitas pertama kali dipaparkan oleh Rosa Maria Koolhovens pada tahun 2010, ia adalah seorang pengamat gaya hidup para remaja di Belanda. Istilah ini terdiri dari 2 kata yaitu informasi dan obesitas. Hanya saja obesitas disini disebabkan oleh kelebihan informasi yang dimiliki seseorang. Sama seperti penyakit obesitas, bagi yang terpapar infobesitas, maka bisa terkena gangguan keseimbangan hidup.
Beberapa ciri Infobesitas meliputi:
1.
Overload informasi
Orang yang terpapar Infobesitas sering merasa terlalu banyak informasi yang
datang padanya, sehingga sulit untuk memproses semuanya dengan baik. Hal ini bisa mengakibatkan kebingungan, kelelahan mental dan sulit berkonsentrasi.
2.
Gangguan kesejahteraan
Infobesitas dapat berdampak pada kesejahteraan fisik dan mental. Terlalu
banyak waktu yang dihabiskan di depan layar komputer atau ponsel dapat mengakibatkan
masalah fisik seperti gangguan tidur, masalah mata, dan masalah postur tubuh.
Sementara itu, dampak psikologis bisa terjadi dalam bentuk stres, kecemasan dan depresi.
3.
Ketidakseimbangan hidup
Infobesitas dapat menggangggu keseimbangan hidup, seperti waktu yang
dihabiskan bersama keluarga, teman-teman dan aktivitas fisik menjadi berkurang. Orang yang
terlalu terpaku pada perangkat digital mereka dapat kehilangan waktu berharga
untuk hal-hal lain yang sangat penting dalam kehidupan mereka
4.
Terpapar berita palsu (hoaks)
Orang yang terpapar infobesitas
mungkin menjadi rentan terhadap penyebaran berita palsu (hoaks) atau informasi
yang tidak diverifikasi dengan baik, yang dapat merugikan pemahaman yang akurat tentang sebuah informasi. Ia akan mudah menjadi korban hoaks dan terlalu mudah percaya pada informasi yang datang padanya, tanpa mengkonfirmasinya pada sumber terpercaya.
Infobesitas dapat menjadi masalah yang signifikan di era modern, dimana teknologi informasi dan media digital sangat mudah diakses. Untuk mengatasi infobesitas, ada beberapa hal yang bisa dilakukan
a. manajemen waktu yang bijak, bahwa dalam sehari kita harus bagi menjadi beberapa aktivitas yang penting
b. menetapkan batasan dalam penggunaan media sosial dan teknologi serta berfokus pada konten yang bermanfaat dan relevan.
c. Saring sebelum sharing, kritis dalam memilah dan mengonsumsi informasi serta memahami sumbernya untuk meminimalkan dampak negatif dari infobesitas
d. tetapkan prioritas saat mencari informasi, sesuai dengan tujuan yang dibutuhkan.
e. Diet informasi dan hidup sehat informasi
Demikian beberapa informasi terkait infobesitas, mulai dari penjelasan istilah, ciri-ciri orang yang terpapar infobesitas dan tips mengatasinya.
Serpong, 09.11.23.21.00
Wassalam
Eva Novita Ungu
Ket
Sumber foto: pointstar.co.id
No comments:
Post a Comment