Judul : Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA: Kiai Miliarder Tapi Dermawan
Penulis : M. Mas'ud Adnan
Penerbit : PT Duta Bangsa Intermedia Pers
Terbit : 2022
Tebal : 408 halaman
Buku ini bercerita tentang kiprah Pendiri Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Mojokerto dan SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya. Buku ini terdiri dari 13 bab yaitu
BAB 1 : Kiai Mandiri, Pesantren Mandiri
BAB 2 : Gemar Bagi Uang dan Sarung
BAB 3 : Cinta dan Cita-Cita Sang Kiai
BAB 4 : Pengukuhan Guru Besar Termeriah
BAB 5 : Mengabdi dan biayai NU
BAB 6 : Misteri dan Keajaiban KH. Abdul Chalim
BAB 7 : Kepedulian Sosial Tanpa Batas
BAB 8 : Para kepala Daerah Berebut Barokah
BAB 9 : Amanatul Ummah Pesantren Favorit
BAB 10 : Tak mau Kirim Santri Belajar di Mekah dan Madinah
BAB 11 : Istiqomah Doakan Presiden dan Kepala Daerah
BAB 12 : Vaksin Haram Mandulkan Doa
BAB 13 : Kampanye Pilpres Pakai Uang Pribadi hingga Luar Negeri
Hebatnya, buku ini mendapat penghormatan diberi kata pengantar oleh Dahlan Iskan dengan judul "Juara Doa, Darah Bersih dan Dermawan Besar". Kiai Asep dikenal sebagai sosok yang sangat percaya dengan kekuatan doa, dan berusaha untuk mengkonsumsi barang-barang halal, bahkan untuk piring melamin aja, dihindari. Serta dermawannya itu, memang ga ketulungan. Setiap orang yang datang ke rumahnya pasti diberi sarung. Ternyata amalan amalan itulah yang membuatnya sukses memiliki pondok pesantren dengan jumlah santri 12.000 lebih.
Kiai Asep adalah sosok yang mandiri dan berusaha menghindari bantuan atau sumbangan dari siapapun. Pernah saat itu Presiden Jokowi menawarkan bantuan, tapi ditolaknya dengan halus. Beliau yakin keberkahan itu akan didapat jika berusaha secara mandiri dan tidak mengharapkan bantuan dari siapapun.
Ada 9 kehebatan Kiai Asep yang dibahas di halaman 33 dst yaitu
1. Sukses bangun pesantren besar dalam waktu singkat
2. Piawai cetak santri berkualitas dan berprestasi
3. Kiai Mandiri
4. Kiai Proposal
5. Selalu berpikir kejayaan Islam dan Indonesia
6. Sukses mendidik putra-putrinya
7. Enterpreneur berinsting tinggi
8. Pemimpin optimistis, fokus dan total
9. Dermawan yang Zuhud.
Membaca buku ini serasa menyelami kehidupan sukses orang-orang besar yang memulai dari nol. Pesantren Amanatul Ummah di Mojokerto, didirikan tahun 2016 dan dalam waktu 9 tahun saja, santrinya sudah mencapai 12.000 lebih. Luar biasa. Beliau juga membutuhkan waktu 5 tahun untuk berdoa agar punya pondok pesantren yang seperti sekarang dimilikinya.
Jadi inget dulu punya cita-cita pengen mendirikan pesantren tapi suka inget kapasitas diri dan perlahan-lahan dibunuhlah mimpi itu, tapi setelah membaca buku ini, jadi semangat lagi menghidupkan mimpi lama, memupuk doa dan menyampaikan proposal mimpi itu pada Sang Maha Kaya, bismillah...
No comments:
Post a Comment