Hari Selasa kemarin, saya belajar kajian
tentang Fiqh, kali ini saya ambil tema tentang Sejarah Shalat dari Channel
Youtube “Rumah Fiqh Indonesia” dengan narasumber Ust Ahmad Sarwat, Lc, MA.
Siapakah sosok Ust Ahmad Sarwat ini? Berikut profil narasumber nya.
Ustadz Ahmad Sarwat lahir di Kairo tanggal 19
September 1969. Beliau menempuh pendidikan S-1 di Fakultas Syariah Jurusan Perbandingan
Madzhab di LIPIA Jakarta, lalu melanjutkan magisternya di IIQ Jakarta dengan
konsentrasi Ulumul Quran dan Ulumul Hadits serta meraih gelar Doktor dari IIQ
Jakarta dengan Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Saat ini, menjadi Direktur Rumah Fiqih
Indonesia, sebuah institusi nirlaba yang bertujuan melahirkan para kader ulama
masa mendatang. Sekaligus menjadi inisiator lahirnya Sekolah Fiqh Indonesia,
yang merupakan tempat belajar virtual segala hal tentang Fiqh. Bagi yang ingin
belajar ilmu Fikih secara serius, silakan langsung meluncur ke link berikut Sekolah Fiqih.
Bahkan hebatnya, beliau banyak mewakafkan buku
gratis dalam bentuk pdf pada website yang digagasnya yaitu ::Rumah Fiqih Indonesia |
www.rumahfiqih.comm.
Silakan meluncur dan nikmati lautan ilmu dari pemikiran beliau.
Semoga amal jariahnya dicatat sebagai amal kebaikan beliau.
Pada tema Sejarah Shalat ini, ada 9 bab yang
dibahas yaitu
1.
Shalat
pada umat terdahulu
Apakah shalat juga diperintahkan
kepada Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad? Apa dalil atau bukti bahwa shalat
bukan hanya syariat untuk umat Nabi Muhammad?
Ada 5 Nabi yang dibahas
dalilnya pada bagian ini, yaitu
a.
Nabi Adam
dan anak cucunya
Dalilnya
terdapat dalam Al-Qur’an surat Maryam ayat 59
أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ
نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا
وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا
وَبُكِيًّا
Mereka itu adalah orang-orang yang telah
diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari
orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan
Israel, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami
pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka
mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.
(QS Maryam: 59)
b.
Nabi Ibrahim
Dalilnya
terdapat dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 37
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ
ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا
الصَّلاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ
مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah
menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman
di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian
itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka bersyukur.
(QS Ibrahim: 37)
c.
Nabi
Musa
Dalilnya
terdapat dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 87
وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى وَأَخِيهِ
أَنْ تَبَوَّآ لِقَوْمِكُمَا بِمِصْرَ بُيُوتًا وَاجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قِبْلَةً
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya:
"Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal
bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat salat dan dirikanlah
olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman".
(QS Yunus: 87)
d.
Nabi Zakariya
Dalilnya
terdapat dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 39
فَنَادَتْهُ الْمَلائِكَةُ وَهُوَ
قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقًا
بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria,
sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya):
"Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu)
Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan
diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang
saleh."
(QS Ali Imran: 39)
e.
Nabi
Isa
Dalilnya
terdapat dalam Al-Qur’an surat Maryam ayat 31
وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ
مَا دُمْتُ وَجَعَلَنِي
مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ حَيًّا
dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati
di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup;
(QS Maryam: 31).
Dari dalil bberapa ayat
diatas, jelaslah bahwa Shalat tidak hanya diperintahkan untuk Umat Nabi
Muhammad saja, tapi juga kepada umat Nabi dan rasul sebelumnya.
2.
Shalat
dalam Kitab mereka
3.
Shalat
Jumat
4.
Shalat
Tarawih berjamaah dibubarkan
5.
Shalat
Lima Waktu berjumlah 17 rakaat
6.
Pertama
kali Adzan disyariatkan
7.
Masih
boleh bicara dalam shalat
8.
Kiblat
awal ke Baitul Maqdis
9.
Shalat
dalam keadaan Mabuk
10. Bermakmum kepada Imam yang duduk
Pada tulisan ini, hanya membahas poin 1 saja,
untuk lebih lengkapnya bisa meluncur ke link Youtube berikut
:
Terimakasih
Rabu,
26 Januari 2022, 9.38 (Rumah Dinas)
No comments:
Post a Comment