Pembicaraan atau kalam dalam bahasa Arab adalah lafadz yang tersusun dari dua buah kata atau lebih yang memiliki makna. Dalam ilmu balaghah, kalam terbagi dua yaitu khabari dan insya’i. Khabari adalah kalimat yang mengandung kemungkinan benar atau bohong, dilihat dari isi pembicaraannya. Sedangkan insya’i adalah kalimat yang tidak bisa disebut benar atau bohong. Jika seseorang mengucapkan suatu kalimat, maka pendengarnya tidak bisa menilai apakah perkataanya benar atau bohong.
Secara
garis besar, kalam insya’i terbagi menjadi dua yaitu thalabi dan ghair
thalabi. Definisi Insya Thalabi adalah yang kalimat yang menghendaki
adanya tuntutan atau permintaan. Sedangkan ghair thalabi adalah kalimat
yang tidak menuntut adanya suatu permintaan. Yang akan dibahas dalam tulisan
ini adalah salah satu contoh dari kalam insya thalabi yaitu terkait
dengan amr (perintah).
Secara
leksikal, arti amr adalah kalimat perintah. Dalam terminologi ilmu
balaghah, amr adalah tuntutan
mengerjakan sesuatu dari mutakallim (pembicara/pihak yang lebih tinggi)
kepada mukhatab (penerima/pihak yang lebih rendah).
Ada 4
bentuk lafadz yang digunakan yaitu
Ø Fi’il amr (kata kerja perintah)
Contohnya
terdapat dalam surat Hud ayat 37 berikut ini:
وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلا تُخَاطِبْنِي
فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا إِنَّهُمْ مُغْرَقُونَ
Dan buatlah bahtera itu
dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan
Aku tentang orang yang lalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
Pada ayat tersebut, fi;il amr yang dimaksud adalah وَاصْنَعِ yang artinya buatlah.
Ø Fi’il amr yang disertai lam amr (kata kerja perintah yang disertai lam yang menunjukkan perintah)
Contohnya
terdapat dalam surat al Baqarah ayat 282
berikut ini:
...فَلْيَكْتُبْ
وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ ...
maka hendaklah ia menulis,
dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu),
dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya
Pada ayat tersebut, fi’il amr disertai lam amr yang dimaksud adalah فَلْيَكْتُبْ yang artinya maka hendaklah ia menulis, dan وَلْيُمْلِلِ yang artinya dan hendaknya ia mengimlakan, dan وَلْيَتَّقِ yang artinya dan hendaklah ia bertakwa.
Ø Isim fi’il amr (kata benda yang menunjukkan perintah)
Contohnya
terdapat dalam surat ayat berikut ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu;
Pada ayat tersebut, isim fi’il amr yang dimaksud adalah عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ yang artinya jagalah dirimu.
Ø Mashdar (gerund), pengganti dari fi’il amr
Contohnya terdapat dalam surat an Nisa
ayat 36 berikut ini:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu-bapa,
Pada ayat tersebut, mashdar yang dimaksud adalah إِحْسَانًا yang artinya dan berbuat baiklah.
Pada dasarnya, semua bentuk perintah fungsinya adalah tuntutan mengerjakan sesuatu dari pihak yang lebi tinggi kepada pihak yang lebih rendah, tapi dalam kitab al-Ma’aniy karya Basyuni, disebutkan ada beberapa fungsi lain dari amr atau perintah ini, disesuaikan dengan konteks kalimat dan kondisinya/ beberapa fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
v
Kebolehan (الإباحة)
Contohnya terdapat dalam surat al Baqarah ayat
187 berikut ini:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ
مِنَ الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam, yaitu fajar
Pada ayat tersebut, yang dimaksud adalah وَكُلُوا وَاشْرَبُوا yang artinya dan makan minumlah.
v Pilihan (التخيير)
Contohnya terdapat dalam surat al Maidah ayat
42 berikut ini:
... فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ
أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا
وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُقْسِطِينَ
maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah
dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi
mudarat kepadamu sedikit pun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka
putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang adil.
Pada ayat tersebut, yang dimaksud adalah فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ yang artinya maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka.
v Ancaman (التهديد)
Contohnya terdapat dalam surat Ibrahim
ayat 30 berikut ini:
وَجَعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِهِ قُلْ
تَمَتَّعُوا فَإِنَّ مَصِيرَكُمْ إِلَى النَّارِ
Orang-orang kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah
supaya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah:
"Bersenang-senanglah kamu, karena sesungguhnya tempat kembalimu ialah
neraka".
Pada ayat tersebut, yang
dimaksud adalah قُلْ
تَمَتَّعُوا yang artinya Katakanlah:
"Bersenang-senanglah kamu”. Maksudnya bukan disuruh bersenang senang, tapi itu perintah
bernada ancaman.
v Melemahkan (التعجيز)
Contohnya terdapat dalam surat al Baqarah
ayat 23 berikut ini:
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا
فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ
إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal
Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar.
Pada ayat tersebut, yang
dimaksud adalah فَأْتُوا
dan وَادْعُوا yang artinya buatlah dan ajaklah. Perintah buatlah ini
tujuannya adalah untuk melemahkan, karena yang membuat ini pernah ada, tapi
tidak bisa menandingi ayat Al-Qur’an.
v
Menghinakan (الاهانة و التحقير)
Contohnya terdapat dalam surat ad Dukhhan ayat
49 berikut ini:
ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْكَرِيمُ
Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.
Pada ayat tersebut, yang
dimaksud adalah ذُقْ yang artinya rasakanlah. Maksudnya adalah
sebagai penghinaan.
v Menyamakan (التسوية)
Contohnya terdapat dalam surat at Taubah ayat 53 berikut ini:
قُلْ أَنْفِقُوا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا لَنْ يُتَقَبَّلَ مِنْكُمْ
إِنَّكُمْ كُنْتُمْ قَوْمًا فَاسِقِينَ
Katakanlah: "Nafkahkanlah hartamu baik dengan sukarela atau
pun dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-kali tidak akan diterima dari
kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik."
Pada ayat tersebut, yang dimaksud adalah أَنْفِقُوا yang artinya nafkahkanlah. Maksudnya adalah menafkahkan dalam kondisi sukarela atau terpaksa itu, sama-sama dibolehkan.
v
Berangan-angan (التمنى)
Contohnya terdapat dalam surat al Muminun ayat
107 berikut ini:
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ
Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah
kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang lalim."
Pada ayat tersebut, yang dimaksud adalah رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا yang artinya Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya. Maksudnya adalah ia berangan-angan jika Allah bisa mengeluarkannya dari neraka dan mengembalikannya ke dunia. Tapi itu adalah hal yang tidak mungkin.
v
Doa (الدعاء)
Contohnya terdapat dalam surat al Baqarah
ayat 126 berikut ini:
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ
الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan
berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara
mereka kepada Allah dan hari kemudian
Pada ayat tersebut, yang dimaksud adalah رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ artinya Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki.
v
Nasehat (النصح والإرشاد)
Contohnya terdapat dalam surat Luqman ayat
17 berikut ini:
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal
yang diwajibkan (oleh Allah).
Pada ayat tersebut, yang dimaksud adalah أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ yang artinya dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah.
v
Mempersilakan (الإكرام)
Contohnya terdapat dalam surat al Hijr
ayat 46 berikut ini:
ادْخُلُوهَا بِسَلامٍ آمِنِينَ
(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman".
Pada ayat tersebut, yang dimaksud adalah ادْخُلُوهَا yang
artinya dan masuklah ke dalamnya.
Demikianlah
pembahasan amr dalam kalam insya thalabi dan berbagai fungsinya
serta contohnya dalam ayat-ayat Al-Qur’an.
untuk memudahkan pemahaman, berikut ada video tentang kalam insya thalabi
sumbernya adalah link youtube dari Arabiyatuna
Semoga Bermanfaat
Wassalam
Referensi
:
·
Al Balaghah
al’Arabiyyah, Haniah,Lc,MA
·
Ilmu Ma’aniy, Basyuni
Abdul fattah fayud, Kairo: Maktabah Wahbah.
Serpong, Jumat, 1 Mei 2020/8 Ramadhan 1441 H, 06.55
#KolaborasiZaiNovi
#ProyekRamadhanAlZayyan1441H
#AlZayyanHari8
#Karya7TahunPernikahan
#SerunyaBelajarBahasaArab
No comments:
Post a Comment