Secara garis besar, kalam insya’i terbagi menjadi dua yaitu thalabi dan ghair thalabi. Definisi Insya Thalabi adalah yang kalimat yang menghendaki adanya tuntutan atau permintaan. Sedangkan ghair thalabi adalah kalimat yang tidak menuntut adanya suatu permintaan. Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah salah satu contoh dari kalam insya thalabi yaitu terkait dengan tamanni (berangan angan).
Secara
leksikal, arti tamanni adalah meminta pemahaman atau mencari tahu. Dalam
terminologi ilmu balaghah, tamanni adalah
طلب أمر تحبه النفس وتميل إليه وترغب فيه.
ولكنه لا يرجى حصوله إما لكونه مستحيلا, أو لكونه بعيدا لايطمع في نيله
menghendaki
sesuatu yang disukai tapi tidak bisa diharapkan tercapainya baik karena
mustahil maupun terlalu jauh untuk digapai dalam mendapatkannya. (Basyuni, Ilmu
Ma’aniy, hal 420)
ada 4 lafadz yang digunakan
dalam tamanni yaitu
·
Laita (ليت)/seandainya
Contohnya adalah pada surat
Maryam ayat 23 berikut ini:
فَأَجَاءَهَا
الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ
قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan".
Lafafz laita bisa bermakna “seandainya” seperti pada ayat diatas, bisa juga bermakna penyesalan seperti dalam surat al Furqan ayat 27 berikut:
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي
اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلا
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang dhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul."
·
Hal (هل)/apakah
Contohnya adalah pada Ghafir ayat
11 berikut ini:
قَالُوا
رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا
بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ
Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?"
Ada rahasia ungkapan tamanni dengan menggunakan istifham atau bertanya “apakah?” yaitu menyatakan sempurnanya perhatian terhadap sesuatu yang diangan-angankan, dalam bentuk “mungkin”. Kalau dengan lafadz lain, sepertinya hal yang mustahil, dengan lafadz hal atau apakah ini, ada isyarat tambahan yaitu mempertanyakan, walaupun pada akhirnya, semuanya tetaplah tidak mungkin terjadi, jadi hanya berangan-angan saja.
·
Lau (لو)/seandainya
Contohnya adalah pada surat az
Zumar 58 berikut ini:
أَوْ تَقُولَ حِينَ تَرَى الْعَذَابَ لَوْ أَنَّ لِي
كَرَّةً فَأَكُونَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab: 'Kalau
sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang
berbuat baik'.
Lafadz lau ini menyatakan bahwa sesuatu
yang disebutkan setelahnya, adalah sesuatu yang sangat “mahal dan berharga”,
walaupun tetap tidak bisa tercapai juga.
·
La’alla (لعل)/semoga/supaya
Contohnya adalah pada surat Ghafir
ayat 36 berikut ini:
وَقَالَ
فِرْعَوْنُ يَا هَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَبْلُغُ
الأسْبَابَ
Dan berkatalah Firaun: "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu,
Lafadz la’alla ini menunjukkan suatu hal yang diharapkan terjadi, tapi terlalu sulit digapai dan tidak mungkin tercapai.
Demikianlah
pembahasan an nahyu dalam kalam insya thalabi dan berbagai
fungsinya serta contohnya dalam ayat-ayat Al-Qur’an.
untuk memudahkan pemahaman, berikut ada video tentang kalam insya thalabi
sumbernya adalah link youtube dari Arabiyatuna
Semoga
Bermanfaat
Wassalam
Referensi
:
·
Al Balaghah
al’Arabiyyah, Haniah,Lc,MA
·
Ilmu Ma’aniy, Basyuni
Abdul fattah fayud, Kairo: Maktabah Wahbah.
Serpong,
Senin 4 Mei 2020/11 Ramadhan 1441 H,
06.55
#KolaborasiZaiNovi
#ProyekRamadhanAlZayyan1441H
#AlZayyanHari11
#Karya7TahunPernikahan
#SerunyaBelajarBahasaArab
No comments:
Post a Comment