Sunday, May 3, 2020
HARI 10 : MAA’NI BAGIAN 5: ISTIFHAM
Saturday, May 2, 2020
HARI 9 : MA’ANI BAGIAN 4: AN NAHYU
Pembicaraan
atau kalam dalam bahasa Arab adalah lafadz yang tersusun dari dua buah
kata atau lebih yang memiliki makna. Dalam ilmu balaghah, kalam terbagi dua
yaitu khabari dan insya’i. Khabari adalah kalimat yang mengandung
kemungkinan benar atau bohong, dilihat dari isi pembicaraannya. Sedangkan insya’i
adalah kalimat yang tidak bisa disebut benar atau bohong. Jika seseorang
mengucapkan suatu kalimat, maka pendengarnya tidak bisa menilai apakah
perkataanya benar atau bohong.
Secara
garis besar, kalam insya’i terbagi menjadi dua yaitu thalabi dan ghair
thalabi. Definisi Insya Thalabi adalah yang kalimat yang menghendaki
adanya tuntutan atau permintaan. Sedangkan ghair thalabi adalah kalimat
yang tidak menuntut adanya suatu permintaan. Yang akan dibahas dalam tulisan
ini adalah salah satu contoh dari kalam insya thalabi yaitu terkait
dengan an nahyu (larangan).
Secara
leksikal, arti an nahyu adalah kalimat larangan. Dalam terminologi ilmu
balaghah, an nahyu adalah
tuntutan meninggalkan suatu perbuatan dari mutakallim (pembicara/pihak
yang lebih tinggi) kepada mukhatab (penerima/pihak yang lebih rendah).
Bentuk
lafadz yang digunakan yaitu la nahyi plus fi’il mudhari’. Contohnya
adalah pada surat al-An’am ayat 151 berikut ini
وَلا
تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ مِنْ إِمْلاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
dan janganlah kamu membunuh
anak-anak kamu karena takut kemiskinan.
Pada
ayat tersebut, fi’il nahy yang dimaksud adalah وَلا تَقْتُلُوا yang artinya dan janganlah kamu membunuh.
Ada
beberapa fungsi dari lafadz an nahyu yaitu sebagai berikut:
Friday, May 1, 2020
HARI 8 : MA’ANI BAGIAN 3: AL AMR (أمر)

Pembicaraan atau kalam dalam bahasa Arab adalah lafadz yang tersusun dari dua buah kata atau lebih yang memiliki makna. Dalam ilmu balaghah, kalam terbagi dua yaitu khabari dan insya’i. Khabari adalah kalimat yang mengandung kemungkinan benar atau bohong, dilihat dari isi pembicaraannya. Sedangkan insya’i adalah kalimat yang tidak bisa disebut benar atau bohong. Jika seseorang mengucapkan suatu kalimat, maka pendengarnya tidak bisa menilai apakah perkataanya benar atau bohong.
Secara
garis besar, kalam insya’i terbagi menjadi dua yaitu thalabi dan ghair
thalabi. Definisi Insya Thalabi adalah yang kalimat yang menghendaki
adanya tuntutan atau permintaan. Sedangkan ghair thalabi adalah kalimat
yang tidak menuntut adanya suatu permintaan. Yang akan dibahas dalam tulisan
ini adalah salah satu contoh dari kalam insya thalabi yaitu terkait
dengan amr (perintah).
Secara
leksikal, arti amr adalah kalimat perintah. Dalam terminologi ilmu
balaghah, amr adalah tuntutan
mengerjakan sesuatu dari mutakallim (pembicara/pihak yang lebih tinggi)
kepada mukhatab (penerima/pihak yang lebih rendah).
Ada 4
bentuk lafadz yang digunakan yaitu
Postingan Favorit
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai petunjuk, obat, ia juga adalah sumber ilmu, terutama terkait ...
-
Untuk memahami makna La’allakum Tattaqun, kita harus mengamati penggunaan kata tersebut dalam Al-Qur’an. Kata la’alla dipergunakan da...