Judul : Katresnan Gusti (Cinta Allah)
Penulis : Dra. Hj. Djudju Djuhaenah Harun
Penerbit : Carleone Books
Terbit : 2024
Saya mendapatkan hadiah buku ini dari putra sang penulis bukunya. Buku ini ditulis dalam bahasa Sunda full, dengan fokus pembahasan pada esensi dan bukti Cinta Allah melalui berbagai ibadah yang diperintahkan.
Ada 11 bab yang dibahas dalam buku ini yaitu
Bab 1, Cinta Allah untuk para pelaku shalat
Bab 2, Cinta Allah untuk ahli puasa
Bab 3, Cinta Allah untuk para pembaca Al-Quran
Bab 4, Cinta Allah untuk ahli sedekah
Bab 5, Cinta Allah untuk yang berbakti pada orangtua
Bab 6, Cinta Allah untuk pelaku dzikir pada Allah Swt
Bab 7, Cinta Allah untuk yang sering bershalawat pada Rasulullah Saw
Bab 8, Cinta Allah untuk para penutut ilmu
Bab 9, Cinta Allah untuk pegiat syukur dan sabar
Bab 10, Cinta Allah untuk para pelaku taubat
Bab 11, Cinta Allah untuk yang berakhlak mulia
Banyak hal menarik dibahas dalam buku ini, terkait tema tertentu yang disertai dalil, baik dari Al Quran maupun hadits Rasulullah Saw.
Pada bab pertama, diantaranya ada 6 pola shalat khusyu (hal 24-25) yaitu membersihkan hati; menyempurnakan persiapan shalat; menghindari sesuatu yang bisa mengganggu shalat baik kondisi lapar, ngantuk, handhpohe dll; mengetahui keutamaan shalat; meniru shalatnya orang-orang shalih; dan memohon pertolongan Allah. Masih banyak lagi yang dibahas dalam bab ini.
Pada bab lain, diantaranya dibahas juga keutamaan ilmu, keutamaan sabar, syukur, taubat dan sebagainya
Pada bab 7, terkait shalawat, disebutkan ada waktu-waktu yang dianjurkan untuk bershalawat pada Rasulullah Saw yaitu setiap hari Jumat, saat berziarah ke makam Rasulullah Saw di Madinah, setelah adzan pada setiap waktu shalat dan saat shalat jenazah.
Syarat taubat juga dibahas di bab 10 diantaranya, berhenti dari dosa, merasa menyesal, bertekad kuat untuk tidak mengulangi dosa, dan meminta maaf dari dosa pada manusia.
Buku ini sangat padat isi dan maknanya, ada beberapa hal yang saya harus berhenti sebentar untuk memaknai narasi dan penjelasan terhadap sesuatu. Dan berhubung bahasa sunda saya campuran antara Tangerang, daerah asal ibu saya yang sundanya kasar dan Tasikmalaya, daerah asal abah yang sundanya halus. Jadi ada beberapa kata yang bahasa sunda nya kurang familiar di telinga saya, mungkin karena terlalu halus.
Secara redaksi, mudah difahami dan lay outnya juga sudah bagus. Dalil Al Quran juga disebutkan ayat, surat dan bunyinya. Hanya saja untuk hadits, di bab tertentu, ada beberapa hadits yang tidak disebutkan redaksi Arab atau matan nya, diantaranya halaman 19, 40, 54, 82, 165 dll. Hal ini akan berguna bagi pembaca yang bisa berbahasa Arab, dapat sedikit memahami maknanya dari matan hadits yang disebutkan, walaupun tidak bisa bahasa sunda. Walaupun begitu, ada juga redaksi atau matan hadits yang ditulis yaitu di halaman 121, 173 dll. Mungkin kalau ditulis dengan lengkap, akan menambah tebal jumlah halaman buku ini.
Secara umum, buku ini sangat direkomendasikan bagi para pembaca yang mengerti bahasa sunda. Sangat memperkaya wawasan, menambah keyakinan pada Allah serta menambah khazanah karya berbahasa sunda dari seorang ibu luar biasa yang masih berkarya di usianya yang sudah 76 tahun. Masya Allah sangat produktif dalam mengisi waktu senja nya. Apa kabar saya yang masih muda dan belum menghasilkan karya apapun hehe...
Trimakasih atas buku nya,
Selamat atas terbitnya buku berbahasa sunda yang kaya makna, pencerahan dan pemahaman baru.
Semoga bermanfaat
Wassalam
Eva Novita Ungu
Serpong, 150924.15.00
No comments:
Post a Comment