Pada hari ketujuh ini, perjalanan dimulai dari bandara Amman Yordania, kami terbang menuju Jeddah pukul 18.00, dan di bandara Amman inilah kami berganti pakaian menjadi pakaian Ihram, kalau ibu ibu tidak terlalu ribet, tidak ganti pun tak masalah. Tapi saya berganti pakaian menjadi pakaian putih biar terasa nuansa umrah nya bareng suami yang juga berpakaian ihram sejak terbang dari Amman menuju Jeddah. Alhamdulillah kami tiba di bandara Jeddah jam 8 malam, dan kami pun harus mengurus bagasi dan menunggu rombongan, baru berangkat menuju Mekkah dengan menggunakan bis.
Kami tiba di Mekah hari Jumat tanggal 22 September 2023. Saat di bis dari Jeddah menuju Mekah, kami ditemani Muthawwif Ustadz Muhammad Ulul Azmi, mahasiswa Al Azhar Kairo Mesir. Kami diingatkan tentang larangan ihram, kondisi kota Mekah dan lain-lain. Setelah itu kami pun beristirahat di bis menuju Mekah. Berikut adalah foto suami yang menggunakan pakaian ihram di bis.
Setelah sampai di Mekah, bis langsung berhenti di depan hotel. Hotel yang kami tempati adalah Hotel Talat Ajyad, tak jauh dari Masjidil Haram, Alhamdulillah. Kami langsung menurunkan barang, dan memasukkan barang ke kamar sambil bersiap siap untuk umrah. Kami tiba disana pukul 3 pagi, dan kami diminta berkumpul di lobi pukul 4, untuk bersiap-siap shalat subuh dan melaksanakan ibadah umrah.
Kami berjalan dari hotel menuju masjidil Haram, bersama-sama. Setelah shalat subuh, kami pun masih bersama-sama thawaf bareng Ustadz Azmi, tapi ternyata umrah di hari Jumat, sangat sangat padat. Lama-lama kami pun saling menyebar, dan sulit untuk bareng-bareng lagi. Saya dari awal sudah memegang kain ihram suami, jadi sebisa mungkin walaupun berpisah dengan yang lain, saya usahakan untuk tidak berpisah dengan suami. Alhamdulillah berhasil bareng-bareng umrah, mulai dari Thawaf, Sai hingga tahallul. Setelah Thawaf, kami tak langsung sai, berdoa dulu, minum air zamzam dulu, istirahat dulu, baru melakukan sa'i. Dan di tempat sai pun, sangat padat banget. Hari Jumat sungguh luar biasa jamaah umrah nya. Berikut adalah foto kami setelah selesai Thawaf.
Saat sai, jaraknya lumayan jauh dan lumayan bikin kaki pegel. Saya akhirnya menyimpulkan memang untuk haji dan umrah itu kalau bisa dilakukan saat masih mudah dan masih segar. Karena banyak aktifitas fisiknya dan membutuhkan kondisi badan yang sehat dan bugar. Alhamdulillah sai pun berhasil diselesaikan dan tahallul saya minta wanita lain yang ada di lokasi, untuk menggunting rambut saya. Suami pun meminta jamaah umrah lain untuk memotong rambutnya.
Saat selesai tahallul, ada seorang jamaah dari Jawa yang mendekati kami karena kehilangan jejak suaminya, saat saya lihat lokasi hotelnya, sepertinya jauh dari lokasi kami. Kami coba bantu dengan menghubungi pimpinan rombongan yang tertera di kartu tanda pengenal nya, tidak berhasil, lalu kami juga menghubungi nomor hape mba nya yang terbawa suami, juga tidak berhasil. Tadinya kami mau antarkan ke hotelnya sambil tanya tanya , tapi tak lama kemudian alhamdulillah dia berhasil ketemu dengan suaminya.
Selesai umrah, kami pun kembali menuju hotel. Karena mata rasanya sepet dan ngantuk banget, kami pun memutuskan untuk istirahat dulu di kamar. Saya dan suami kamarnya bersebelahan, saya sekamar dengan Mba Tia, istrinya Pa Budi. Saya dan Mba Tia ternyata sama, tepar juga setelah umrah dan belum sempat istirahat, kami pun tidur siang bareng. Suami ternyata juga kelelahan hingga tak bangun saat waktu shalat Jumat di Mekah. Kami baru berangkat jam 3 sore menjelang ashar, kami memutuskan untuk shalat ashar, maghrib dan Isya di Masjidil Haram, sambil thawaf. Berikut adalah foto kami setelah thawaf, dengan kostum yang berbeda (saya maksudnya, suami tetap berbaju ihram).
Alhamdulillah pada Jumat sore waktu Mekah, berarti sekitar pukul 8 malam waktu Indonesia, saya sempat melakukan video call dengan beberapa orang...
inih adalah foto saat saya video call dengan Keluarga Eva Surya Tasik di depan Kabah
inih adalah foto saat saya video call dengan Emak emak sholcan DQ di depan Kabah
inih adalah foto saat saya video call dengan Eza si ganteng di depan Kabah
inih adalah foto saat saya video call depan Kabah dengan anak-anak remaja KEREN di Bogor
dan juga video call dengan keluarga Kudus di depan Kabah
Rasanya tak cukup waktu untuk bisa bermesra ria di depan Kabah ini. Waktu sangat terasa singkat dan begitu cepat berlalu. Makan malam kami setelah Isya, kami coba dengan menu nasi biryani ayam, dengan harga 25 SAR, atau seharga 100.000 rupiah, tapi kenyang banget dimakan berdua, alhamdulillah. Kami pun beli koper disini dengan harga 80 SAR atau seharga 320.000 rupiah, murah banget makanya suami sangat bernafsu untuk membelinya, walaupun yang ada hanya warna hijau toska, bukan ungu hehe.
Dan senangnya saya bisa punya foto saat beraksi dengan burung merpati khas di Mekah, sudah lama pengen punya foto bareng si burung merpati yang ada di Mekah dan Madinah. Berikut adalah fotonya.
Malam terakhir di Mekah nih, sedih banget, hanya 2 hari disini dan besok kami harus bersiap siap untuk ke Madinah...
Semoga kami bisa kembali lagi melihat Kabah secepatnya. Undang kami lagi kesini ya Rabb
Aamiin
Serpong, 031023.1145
Wassalam
No comments:
Post a Comment