Alhamdulillah pada hari Sabtu tanggal 28 Oktober 2023, akhirnya setelah melalui berbagai perjuangan, Keluarga Al Zayyan bisa mengikuti pengajian bareng Gus Baha secara langsung juga di Masjid Bayt Al Quran, Pusat Studi Al Quran, Pondok Cabe Ciputat. Rasanya bagai mimpi, bisa ketemu Gus Baha, Kyai panutan kami sekeluarga.
Kami berangkat jam 6 pagi, pengajian terjadwal jam 7 pagi. Agar cepat sampai, kami pun lewat tol Serpong, keluar Pondok Cabe. Alhamdulillah tepat jam 7 pagi, kami tiba. Walaupun tidak bisa duduk di shaf terdepan, tapi alhamdulillah masih bisa di bagian dalam masjid, shaf tengah.
Sebenarnya Gus Baha sudah datang sebelum kami datang, tapi banyak santri dan keluarga PSQ yang ingin bertemu, jadi baru memulai pengajian jam 7 lebih. Gus Baha membahas tentang perbedaan kemujizatan Nabi Muhammad dengan nabi-nabi lain. Jika mujizat nabi lain sifatnya inderawi, dan sifatnya terbatas hanya pada kaumnya saja, sekarang kita tak bisa menyaksikannya. Sementara mujizat Al Quran sifatnya abadi, dan menantang akal untuk selalu menggunakan logikanya dalam mengatasi masalah dalam kehidupan.
Gus Baha menceritakan kisah dirinya yang cinta Al Quran, semakin tenggelam dalam mendalamnya makna Al Quran saat didalami. Al Quran berfungsi sebagai obat sekaligus nasehat dan petunjuk bagi berbagai masalah kehidupan.
Pertemuannya hanya singkat saja, hanya satu jam, tapi isinya daging semua. Karena audience nya para santri Bait Quran, maka yang dibahas pun ayat Al Quran secara mendalam. Rasanya sebentar banget, tak terasa cepat sekali berakhir, ibu ibu di belakang pun pada komentar, "kurang Gus, kurang lama", tapi sepertinya jadwal Gus Baha sangat padat, jadi kami pun harus merelakan waktu beliau untuk umat yang lain.
Di akhir sesi, Gus Baha memberikan ijasah terkait surat Al Mulk. Ada hadits tentang keutamaan surat Al Mulk yang diceritakan Gus Baha. Suatu hari seorang yang sering membaca Al Mulk melakukan kejahatan, lalu malaikat pun hendak menghukumnya, tapi tiba-tiba surat Al Mulk yang sering dibacanya, menjadi seseorang yang menghalangi malaikat saat akan menghukum orang tersebut. Singkat cerita, malaikat dan jelmaan Al Mulk tersebut, tidak menemukan jalan tengah, malaikat tetap ingin menghukumnya, sementara jelmaan Al Mulk itu tetap menjaga orang tersebut karena sering membaca Al Mulk. Akhirnya saat melaporkan pada Allah, jelmaan Al Mulk tersebut pun berhasil "melobi" Allah untuk tidak menghukumnya. Demikian kisah dalam sebuah hadits terkait keutamaan surat Al Mulk.
Selanjutnya, pada sesi tanya jawab, ada 2 pertanyaan dari 2 penanya. Pertanyaan pertama, terkait ayat Quran yang membahas Ruh Nabi Isa yang ditiupkan oleh Allah, yang dipertanyakan kaum Nasrani, apa maksud ayat tersebut, apakah itu berarti ada keistimewaan khusus yang diberikan Allah untuk Nabi Isa. Sedangkan pertanyaan dari penanya 2, bagaimana hukum wanita bekerja di ranah sosial, padahal wanita tersebut sudah hafal 30 juz, apakah dibolehkan wanita aktif dan sibuk dalam kegiatan sosial?
Gus Baha pun menjawab dengan sangat keren. Untuk pertanyaan pertama, Gus Baha menjawab bahwa Allah menggunakan kata meniup ruh bukan hanya untuk Nabi Isa, tapi juga untuk Nabi Adam. Jadi penggunaan kata "ruh ditiupkan" bukan hanya untuk Nabi Isa, tapi juga Nabi Adam.Sedangkan untuk pertanyaan kedua, terkait fiqh sosial, tidak ada hukum baku yang pasti, semuanya fleksibel disesuaikan dengan kondisi masing-masing, boleh jika itu bermanfaat dan kondisinya memungkinkan, dan bisa juga tidak boleh jika suaminya melarang, dan kesibukannya dikhawatirkan mengganggu keharmonisan keluarga.
Satu jam pun berlalu, pukul 8 lebih, usai juga pengajian dengan Gus Baha. Maksud hati pengen foto bareng Gus Baha, tapi pastinya akan sulit, maka kami pun berfoto di depan spanduk nya, seperti yang ada di awal tulisan ini. Semoga Eza bisa ketularan ilmu dan alim nya Gus Baha. Semoga pengalaman bertemu Kyai besar adalah pengalaman positif yang bisa membentuk masa kecil Eza menjadi masa kecil yang bermakna dan menyenangkan serta sangat berkesan. Semoga suatu saat Eza juga menjadi pecinta ilmu Al Quran, penghafal Al Quran dan bisa mengaplikasin akhlak Qurani dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin ya Rabb...
Wassalam
Eva Novita Ungu
No comments:
Post a Comment