Setelah acara aksi di Al Azhar, jam 9 pagi saya pun melipir mesen gojeg menuju Masjid Istiqlal untuk mengikuti pengajian, yang katanya dihadiri oleh Gus Baha. Saya memaksakan diri untuk datang kesana, karena pengen mengecas energi kebaikan dari guru guru disana. Ternyata sampai disana, semua pintu masuk dijaga oleh banser. Banyak sekali jamaah pengejian yang duduk duduk diluar sambil berpanas ria, seperti yang terlihat dari foto diatas.
Sedih sekali rasanya sudah jauh jauh naik gojeg seharga 45.000, sengaja saya cepat cepat biar hari ini bisa dapet 2 agenda sekalian mumpung ke Jakarta, tapi ternyata pas sampe sana, saya ga bisa masuk. Saya fikir orang orang disana memang pengen diluar, saya coba cek beberapa pintu masuk,ternyata memang dijaga dan yang bisa masuk, hanya yang bisa dikawal oleh banser. Jadi yang datang sendirian kaya saya, wassalam deh
Acara pengajiannya adalah ini, "Haul Akbar 52 KH. Abd Wahab Chasballah". Tentu banyak orang yang ingin mengaji kesini, yang sudah mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya untuk datang ke tempat ini. Saya pun harus puas hanya dengan berfoto depan spanduk besarnya, sebagai bukti bahwa saya sudah datang kesini, bersama orang orang dibelakang foto saya ini, untuk bersilaturahmi dan menyerap energi kebaikan. Tapi ternyata saya tidak bisa masuk dan banyak sekali banser yang menjaga pintu masuk.
Setelah itu, saya memutuskan untuk pulang lagi ke Serpong. Saya bukanlah orang yang sabar menunggu pintu masuk itu dibuka. Saya langsung pesen gojeg ke Stasiun Tanah Abang, dan langsung cus naik kereta ke Serpong, mending saya pulang deh ketemu anak yang ganteng Eza daripada berpanas panas ria menunggu diluar.
Saat di kereta, seperti biasa, update story wa, lalu ada seorang alumni sekolah tempat saya ngajar, koment trus kita ngobrol lah. Saya curhat dengan kejadian tadi, kebetulan dia punya akses ke Banser. Saya bilang, sedih sekali sudah jauh jauh menyempatkan diri kesana, tapi ga bisa masuk karena dijaga banser. Dia lalu cari info, dan katanya itu ketika wakil presiden datang dan akan memberikan sambutan, dan ada protokol yang harus diberlakukan. Oh pantesan, ternyata memang sebagai penghormatan terhadap pejabat, sekian ratus rakyat harus menunggu diluar kompleks masjid. Katanya setelah beres sambutan, semua jamaah diperbolehkan masuk, tapi sepertinya saya bukan orang yang sabar dengan menunggu sampai diperbolehkan masuk.
Seharusnya untuk acara pengajian akbar, jam berapapun datangnya jamaah, selama di dalam masjid itu bisa menampung jamaah, kalau bisa tetap diperbolehkan masuk, minimal tidak berpanas ria setelah menempuh perjalanan menuju masjid Istiqlal. Semoga usaha saya untuk menuju kesana, tetap dicatat sebagai amal kebaikan, walau disertai dengan curhatan dan keluhan heheh
Wassalam
Eva Novita Ungu
Serpong,161023.08.45
No comments:
Post a Comment