Alhamdulillah
pada hari Selasa tanggal 30 Mei kemarin, saya berkesempatan menguji praktek Baca
Kitab siswa siswi MAN Insan Cendekia Serpong. Adapun kelas X kitab yang diuji
adalah kitab Aqidatul Awam dan Ta’lim Mutaallim, sedangkan kelas
XI kitabnya adalah Safinatun Najah dan Talim Muta’allim. Ada 14
orang penguji yang masing masing menguji praktek 2 kelas. Setiap siswa maju
satu persatu, diminta membaca kitab yang diujikan. Serunya, ada lagu dan langgam
pada lirik yang diujikan. Siswa siswi jadi lebih mudah belajarnya karena
diberikan cara atau metode yang fun.
Ada
testimoni salah satu siswa kelas X yang bernama Wahyu, ia mengatakan “Saya senang
belajar ini. Saya baru kenal kitab kitab ini disini (baru denger). Mungkin
karena pake Langgam sambil bernyanyi sambil belajar karena isinya bermakna.
Saya
menguji siswa kelas X1 dan X2, masing masing kelas berjumlah 20 orang. Mulai
menguji jam 07.30 pagi, baru selesai jam 12.30 siang. Ada beberapa siswa yang
hingga siang, kesulitan untuk membaca kitab ini dan menghafal langgam nya. Saya
yang sejak pagi menguji satu orang, akhirnya memutuskan untuk menguji 2 orang
sekaligus untuk mempercepat proses uji praktek kitab kuning ini. Saat beberapa
kali gagal, saya beri kesempatan lagi untuk memperbaiki, agar mereka tidak
putus asa dan tetap semangat untuk menuntaskan proses ujian praktek kitab
kuning ini.
Hal
yang menarik dari ujian kali ini adalah, para siswa begitu serius untuk
mengikuti proses ujian ini, walaupun mereka dipadatkan dengan ujian beberapa
mata pelajaran sebelumnya, tapi proses ini tetap mereka ikuti dengan penuh
tanggung jawab. Siswa di sekolah ini memang unik, mereka tinggal di asrama,
tapi tidak mau disebut santri. Mereka berpendapat istilah boarding school itu
berbeda dengan pesantren, sehingga mereka menolak disebut santri. Hal ini
berimplikasi pada kurangnya antusiasme mereka dalam mengikuti kajian keagamaan
mulai dari pelajaran agama, hingga pembelajaran kitab kuning yang biasa
dilakukan setelah shalat subuh. Maka ketika mereka serius mengikuti proses
ujian praktek ini, saya sangat terharu dan merasa bersyukur. Semoga mereka
mendapat hikmah dan pembelajaran yang sarat makna dari ujian praktek kitab
kuning ini, dan yang terutama, semoga bisa mempraktekannya dalam kehidupan
sehari-hari. Aamiin
Diantara
bait nazham dalam kitab talim muta’allim yang diujikan adalah sebagai
berikut:
أَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ إلاَّ بِســــِتَّةٍ #
سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ
Ingat, kalian tidak akan
mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, aku akan memberi tahumu tentang
kumpulannya denga penjelasan
ذَكَاءٍ
وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ # وَإرْشَادِ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
Yaitu cerdas, semangat, sabar, biaya,
petunjuk, arahan guru dan waktu yang lama.
تَعَـلَّمْ
فَاِنَّ اْلعِلْمَ زَيْنٌ لِأَهْلِهِ # وَفَضْلٌ وَعِنْوَانٌ لِكُلِّ الْمَحَامِدِ
Belajarlah, karena sesungguhnya ilmu
adalah perhisan bagi pemiliknya, dan keutamaan serta tanda bagi setiap hal yang
terpuji
وَكُنْ
مُسْتَفِيْدًا كُلَّ يَوْمٍ زِيـَـادَةً # مِنَ الْعِلْمِ وَاسْبحْ فِىْ
بُحُوْرِ الْفَوَائِدِ
Jadilah orang yang setiap hari mengambil tambahan
faedah dari ilmu, dan berenanglah di lautan faedah.
فَسَــادٌ
كَبِيْرٌ عَــــالِمٌ مُـتَهَتِّــــكٌ # وَ اَكْبَرُ مِنْهُ جَاهِلٌ مُتَنَسِّكُ
Suatu kerusakan yang besar adalah
orang alim yang merusak, tapi lebih besar dari itu adalah orang bodoh yang
beribadah.
هُمَا
فِتْنَةٌ فِي الْعَالَمِيْنَ عَظِيْمَةٌ # لِمَنْ بِهِمَا فِيْ دِيْنِــــــهِ
يَتَمَسَّكُ
Keduanya itu fitnah yang besar didalam alam semesta, bagi seorang yang dalam agamanya mengikuti keduanya.
No comments:
Post a Comment