Sebentar
lagi kita akan bertemu dengan hari raya Idul Adha yang disebut juga dengan hari
raya kurban. Setiap tahun kita dianjurkan untuk berkurban, sebagai bentuk rasa
syukur kita kepada Allah atas segala karunia yang telah Allah berikan pada kita
selama ini. Dan juga sebagai cara kita untuk meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi
Ismail yang telah menunjukkan ketaatan yang sangat tinggi pada perintah Allah. Saat
Nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk menyembelih putranya Nabi Ismail lalu
Nabi Ibrahim mendiskusikannya dengan Nabi Ismail, dan keduanya tanpa merasa berat,
langsung mengeksekusi perintah Allah tersebut.
Manfaat
kurban selain untuk pelakunya, juga dirasakan oleh penerimanya. Kurban ini jika
dilaksanakan secara massal, maka bisa menjadi solusi ekonomi yang sangat
dahsyat. Banyak dari umat muslim yang tidak setiap saat mampu untuk membeli
daging, dengan adanya hari raya kurban ini, mereka bisa merasakan mewahnya
makan daging , walaupun hanya setahun sekali. Pergerakan uang dari transaksi
kurban ini, juga bisa menyelamatkan ekonomi banyak sekali keluarga umat Islam
dari kemiskinan.
Nah, bagaimana supaya kita bisa berkurban setiap saat? Padahal kadang kondisi keuangan kita kadang juga naik turun. Jika kita tidak meniatkan dengan tekad yang kuat, mungkin bisa lewat saja setiap tahun kita takkan memaksakan diri kita untuk berkurban. Jika kita merasa berat untuk mengeluarkan uang saat menjelang bulan Dzulhijjah, maka solusinya adalah dengan menabung kurban.
Saya
bersyukur berada di tengah keluarga yang sangat kompak dalam hal kurban ini,
bahkan bukan hanya dalam hal kurban. Kami juga tengah berjuang saling
mengingatkan untuk sebisa mungkin menghindari riba dan alhamdulillah sudah beberapa
tahun ini saya dan kakak kakak saya sudah tidak punya cicilan di bank, rasanya
lega banget dan lebih menenangkan.
Dalam
hal tabungan kurban ini, sudah beberapa tahun ini bahkan sudah puluhan tahun
sepertinya, kami mempraktekkan menabung kurban ini. Saya adalah bungsu dari 5
bersaudara, dengan kedua orangtua, lengkaplah kami 7 orang, pas untuk patungan
kurban sapi. Maka setiap bulan kami menabung kurban, disetorkan kepada salah
satu dari kami yang memegang uang, untuk kemudian nanti saat bulan dzulhijjah,
uangnya sudah cukup untuk membeli sapi. Dulu mulai dari tabungan kurban 250.000
perbulan hingga terakhir tahun ini, kami menabung perbulan sebesar 350.000.
Jika mau dihitung perhari, maka cukup dengan menyisihkan uang 12.000 per hari,
kita sudah menyiapkan diri untuk bisa berkurban setiap tahun.
Menabung
ini akan dirasa berat jika kita menganggapnya sebagai beban, tapi kita kita
meniatkannya dalam rangka ibadah kepada Allah Swt, maka akan terasa ringan dan
nanti Insya Allah akan diganti dengan rejeki yang lebih berkah lagi. Dulu
pernah ada seseorang yang menghindari kurban, padahal secara ekonomi termasuk
mampu untuk berkurban, ternyata Allah “paksa” dia untuk mengeluarkan uangnya
dengan cara dibuat sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
Maka
sebelum kita “dipaksa” untuk mengeluarkan uang karena kita menghindari kurban,
maka lebih baik secara sukarela kita menyisihkan uang jajan per bulan, untuk
kita tabung selama setahun, hingga kita takkan merasa berat untuk mengeluarkan
uang setiap bulan Dzulhijjah. Semoga Allah mampukan kita untuk bisa berkurban
setiap tahun, sebagai bentuk rasa syukur kita atas semua nimat yang telah Allah
berikan pada kita.
No comments:
Post a Comment