Sunday, June 10, 2018

AL ZAYYAN HARI 25 : ADA APA DENGAN PERBEDAAN TULISAN بسم dan باسم DALAM AL-QUR’AN??



Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki lafa-lafal paling fasih, terangkai dalam struktur paling indah dan mengandung makna paling sahih dan paling benar. Setiap kata dalam Al-Qur’an memiliki makna yang tepat dan mendalam. Struktur dan makna dalam setiap kalimat ini, tak bisa dipisahkan. Struktur kalimat dalam Al-Qur’an sangat sistematis dan itu berdampak pada makna yang dikandungnya. Jika pun keluar dari struktur umum yang berlaku saat itu, pasti ada rahasia hebat di baliknya.

Contohnya bisa kita lihat dalam surat al-Fatihah ayat 5:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”

Dalam struktur kalimat normal, seharusnya kalimat tersebut adalah إِيَّاكَ نَعْبُدُ , tapi al-Qur’an menggunakan struktur إِيَّاكَ نَعْبُدُ karena memiliki tujuan, yaitu di dalamnya terkandung makna pengkhususan sehingga bila struktur إِيَّاكَ نَعْبُدُ artinya adalah kami beribadah kepada-Mu, tapi struktur إِيَّاكَ نَعْبُدُ  artinya menjadi “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah”.

Saturday, June 9, 2018

Al Zayyan Hari 24: Perbedaan Nur dan Dhiya dalam Al-Qur'an



Dalam al-Qur'an, kita akan menemukan beberapa fenomena tata bahasa seperti ada dua kata yang (sepertinya) memiliki makna yang sama, ada lagi beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan satu makna, dll masih banyak lagi. Kali ini kita akan membahas penggunaan kata nur dan dhiya yang banyak diartikan sebagai cahaya, padahal maknanya berbeda, yang nanti akan kita lihat sumbernya dari ayat-ayat al-Qur'an.

Kata nur (نور) dalam al-Qur’an digunakan sebanyak 33 kali, sedangkan kata dhiya /ضياء  digunakan sebanyak 3 kali saja yaitu dalam surat Yunus ayat 5, al-Anbiya ayat 48 dan al-Qashash ayat 711.

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Dialah yang menjadikan matahari bersinar (dliyaa'an) dan bulan bercahaya (nuuron) dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS Yunus: 5)



Friday, June 8, 2018

Al Zayyan Hari 23 : Pendengaran (السَّمْعَ) dan Penglihatan (الْأَبْصَارَ / بصَرَ ) dalam ayat-ayat al-Qur’an



Al-Qur’an adalah mujizat yang tak pernah habis untuk dikaji. Banyak aspek kemujizatan al-Qur’an yang menjadi sumber decak kekaguman, diantaranya aspek bahasa al-Qur’an (al-ijaz al balaghi). Mujizat tersebut dapat dikorelasikan dengan kemukjizatan ilmiah (al i’jaz al ‘ilmiy) al-Qur’an. Istilah al I’jaz al ‘Ilmiy (kemukjizatan ilmiah) al Qur’an mengandung makna bahwa sumber ajaran agama tersebut telah mengabarkan kepada kita tentang fakta-fakta ilmiah yang kelak ditemukan dan dibuktikan oleh eksperimen sains umat manusia, yang mungkin belum dapat dicapai atau diketahui dengan sarana kehidupan yang ada pada jaman Rasulullah saw.

Banyak sisi menarik yang muncul dari ayat-ayat al-Qur’an, yang layak dibahas dan mendapat perhatian khusus dari sisi bahasa dan sisi ilmiahnya, diantaranya dalam hal penyebutan kata pendengaran (السَّمْعَ) dan penglihatan (الْأَبْصَارَ بصَرَ ). Ada dua hal yang menarik saat membahas kata pendengaran dan penglihatan yaitu didahulukannya kata pendengaran dari penglihatan serta penggunaan bentuk tunggal untuk kata pendengaran, sementara untuk penglihatan kadang menggunakan bentuk tunggal, tapi lebih sering menggunakan bentuk jama’. Tentu ini bukan hal kebetulan da nada argumentasinya. Mari kita perhatikan korelasi antara kemujizatan bahasa dan kemujizatan ilmiah al-Qur’an saat membahas hal tersebut.

            Kata pendengaran (السَّمْعَ secara khusus dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 22 kali dan selalu disebutkan dalam bentuk tunggal yaitu dalam surat al-Baqarah: 7, 20, al-An’aam: 46, Yunus: 31, Hud: 20, al-Hijr: 18, an-Nahl: 78, 108, al-Isra: 36, al-Muminun: 78, asy-Syu’ara: 212, 223, as-Sajdah: 9, Qaaf: 37, al-Mulk: 23, al-Jinn: 9, al-Kahfi: 101, Fushshilat: 20, 22, al-Jatsiyah: 23,  al-Ahqaf: 26.

Postingan Favorit