كَيْفَ يَتَصَوَّرُ أَ نْ يَحْجُبَهُ
شَيْ ءٌ وَ هُوَالَّذِي أَظْهَرَكُلَّ شَيْءٍ؟
كَيْفَ يَتَصَوَّرُأَنْ
يَحْجُبَهُ شَيْ ءٌ وَهُوَالَّذِي ظَهَرَبِكُلِّ شَيْءٍ؟
كَيْفَ يَتَصَوَّرُأَنْ
يَحْجُبَهُ شَيْ ءٌ وَهُوَالَّذِي ظَهَرَ فِي كُلِّ شَيْءٍ؟
كَيْفَ يَتَصَوَّرُأَنْ
يَحْجُبَهُ شَيْ ءٌ وَهُوَ الَّذِي ظَهَرَلِكُلِّ شَيْءٍ؟
كَيْفَ يَتَصَوَّرُأَنْ
يَحْجُبَهُ شَيْ ءٌ وَهُوَا لظَّاهِرُقَبْلَ وُجُوْدِ كُلِّ شَيْءٍ؟
كَيْفَ يَتَصَوَّرُأَنْ
يَحْجُبَهُ شَيْ ءٌ وَهُوَ أَظْهَرُمِنْ كُلِّ شَيْءٍ؟
كَيْفَ يَتَصَوَّرُ أَنْ
يَحْجُبَهُ شَيْءٌ وَهُوَ الْوَا حِدُ الَّذِ ي لَيْسَ مَعَهُ شَيْءٌ ؟
كَيْفَ يَتَصَوَّرُ أَنْ
يَحْجُبَهُ شَيْءٌ وَهُوَ أَقْرَبُ إِلَيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ ؟
كَيْفَ يَتَصَوَّرُ أَنْ
يَحْجُبَهُ شَيْءٌ وَلَوْ لَا هُ مَا كَا نَ وُجُوْدُ كُلِّ شَيْءٍ ؟
يَا
عَجَبَا! كَيْفَ يَظْهَرُ
الْوُجُوْدُ فيِ الْعَدَمِ؟
أمْ كَيْفَ يَثْبُتُ الْحَادِثُ
مَعَ مَنْ لَهُ وَصْفُ الْقِدَامِ؟
Bagaimana bisa
Tuhan terhalang sesuatu, padahal Dia yang menampakkan segala sesuatu?
Bagaimana mungkin
Tuhan terhalang sesuatu, padahal Dia tampak bersama segala sesuatu?
Bagaimana mungkin
Tuhan terhalang sesuatu, padahal Dia tampak pada segala sesuatu?
Bagaimana mungkin
Tuhan terhalang sesuatu, padahal Dia tampak sebelum keberadaan segala sesuatu?
Bagaimana mungkin
Tuhan terhalang sesuatu, padahal Dia lebih tampak daripada segala sesuatu?
Bagaimana mungkin
Tuhan terhalang sesuatu, padahal Dia Esa tanpa ada yang bersama-Nya?
Bagaimana mungkin
Tuhan terhalang sesuatu, padahal Dia lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu?
Bagaimana mungkin
Tuhan terhalang sesuatu, padahal jika bukan karena Dia, wujud segala sesuatu
tidak akan ada? Sungguh aneh bagaimana mungkin keberadaan (wujud) bisa tampak
dalam ketiadaan (Adam)? Atau bagaimana bisa sesuatu yang baru bersanding dengan
Yang Maha Dahulu?
How can it be
conceived that something veils Him, since He is the One who manifests
everything? How can it be conceived that something veils Him since He is the
one who is manifest through everything? How can it be conceived that somesthing
veils Him, since He is the one who is manifest in everything? How can it be
conceived that something veils Him, since He is the manifest to everything? How
can it be conceived that something veils Him, since He was the Manifest before
the existence of anything? How can it be conceived that something veils Him,
since He is more manifest than anything? How can it be conceived that something
veils Him, since He is the One alongside of whom there is nothing? How can it
be conceived that something veils Him, since He is nearer to you than anything
else? How can it be conceived that something veils Him, since, were it not for
Him, the existence of everything would not have been manifest? It is a marvel
how Being has manifested in nonbeing, and how the contingent has been
established alongside of Him who possesses the attribute of Eternitt!
Kajian kitab Hikmah yang keenam belas
ini adalah tentang kehadiran dan keesaan Allah dalam segala hal.
Hikmah ke-16 ini diawali dengan pertanyaan retoris yang berulang, "Bagaimana mungkin Allah terhalang sesuatu...." lalu diikuti dengan berbagai pernyataan yang logis dan spiritual yang menunjukkan ketidak terhalangan Allah Swt.
Allah Maha menciptakan, maka bagaimana mungkin Dia tiada. Allah Maha Esa, maka segala sesuatu selain Allah adalah ciptaan, bukan tandingan, bukan sekutu. Maka tidak mungkin ada yang menghalangi-Nya.
Maka jika tidak bisa melihat Allah dalam ciptaan Nya, mungkin karena kita terhalang oleh banyak dosa dan kesalahan yang menutupi mata batin kita untuk melihat kebesaran-Nya. Hendaknya kita melakukan banyak hal untuk mendekatkan diri kita kepada Allah seperti berdzikir, berdoa, menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dunia ini adalah sementara, maka kita jangan terjebak dengan hal yang sifatnya sementara dan kita harus kembali menyadari kehadiran Allah dalam semua aspek kehidupan kita agar kita tidak tertipu dengan hiruk pikuk dunia yang sementara sampai melupakan jalan pulang pada Sang Pemilik Alam Semesta.
Hikmah ke-16 ini mengingatkan bahwa Allah itu ada dan dekat dengan kehidupan kita. Jika kita tidak mampu melihat dan merasakannya, itu pasti karena dosa dan kesalahan yang kita lakukan. Maka kita harus melatih diri untuk menjauhi semua dosa dan masiat, serta menanamkan nilai tauhid pada diri kita, sambil memohon bimbingan dan petunjuk dari Allah Swt agar suatu saat tidak ada lagi penghalang antara kita dengan Allah Swt.
Sumber foto : darisini
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment