Hari Senin ini, jadwal belajar saya adalah
terkait tema bisnis. Kali ini kita akan membahas tentang Bisnis Sukses ala
Rasulullah Saw. Rasulullah adalah sosok yang layak untuk diteladani dalam
segala bidang, baik sebagai ayah, kakek, suami, kepala negara dan juga sebagai
pengusaha. Maka sudah seharusnya kita belajar dari Rasulullah, termasuk dalam
hal berbisnis ini.
Ada 3 video yang saya jadikan referensi dalam
tulisan kali ini
Video pertama adalah dari Dewa Eka Prayoga, seperti yang tercantum diatas .
Berikut catatan penting dari videonya.
Modal sukses sebagai pengusaha ternyata bukan uang
atau hal yang diluar diri kita, tapi ternyata modalnya adalah integritas kita
sebagai pribadi. Ada 4 karakter pada diri Rasulullah yang menjadi modal sukses
sebagai pribadi dan pengusaha, yaitu
1.
Siddiq : jujur
2.
Amanah : dapat dipercaya
3.
Tabligh : komunikatif
4.
Fathonah : cerdas (melihat peluang)
Bagaimana implementasi keempat karakter
tersebut dalam dunia digital saat ini?
1.
Siddiq : ilmu “branding”. Yaitu diri
kita harus dikenal sebagai pribadi yang
jujur.
2. Amanah : ilmu “marketing”, jika sudah terpercaya maka urusan pemasaran menjadi hal yang sangat mudah. Orang akan percaya dengan produk yang dipasarkan.
3. Tabligh : ilmu “promosi” yaitu bagaimana mengkomunikasikan sebuah “produk” menjadi
4. Fathonah : ilmu “inovasi” yaitu kreatif dan cerdas menciptakan inovasi untuk scale up dll.
Video kedua adalah dari Ust. Adi Hidayat,
linknya disini.
Saat Rasulullah berbisnis, tidak pernah kembali modal. Pasti kembali nya untung, dan semua senang, pembeli senang, yang jual senang, sekelilingnya juga senang. Maka saat Khadijah melihat hasil Rasulullah berdagang, sangat senang karena profitnya selalu besar. Dan para sahabat yang dilatih Rasulullah dalam berbisnis, sukses menjadi pengusaha, baik kaya di dunia, dan juga sukses di akhirat, yaitu masuk surga. Jadi paket lengkap yaitu kaya dan shalih.
Diantara cara yang dilakukan Rasulullah dalam
berbisnis adalah:
1.
Rasulullah
memberitahu pembeli harga modal barangnya, untungnya ditentukan sendiri oleh
pembeli, tidak ada margin khusus. Ini ternyata salah satu kunci suksesnya
bisnis Rasulullah Saw
2.
Jika
di pasar ada beberapa penjual yang jualannya belum laku, maka pembeli
dipersilakan untuk membeli dari pedagang lain, sehingga semuanya sama sama laku.
Jadi suasana pasar, semua penjual saling membahagiakan, bukan saling bersaing. Sesama
penjual saling berkolaborasi.
3.
Tidak menipu
4.
Tidak berbohong
5.
Hindari
riba
Video ketiga adalah dari KH. Zainuddin MZ,
linknya disini.
Ada satu bisnis yang ditawarkan Allah dalam Al-Qur’an, yang bisa menyelamatkan dari adzab neraka, yaitu terdapat dalam Al-Qur’an surat As-Saff ayat 10-11
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ
عَذَابٍ أَلِيمٍ (١٠) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ
كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (١١)
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari adzab yang pedih. (10). Engkau
beriman kepada Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan
jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. (11)”.
Pada ayat tersebut, ada 2 hal yang disebut “perniagaan”
yang menyelamatkan dari adzab neraka:
1.
Beriman
kepada Allah Swt dan Rasul-Nya
2.
Berjihad
di jalan Allah dengan harta dan jiwa
Dan satu lagi konsep dalam Islam yang paling
hebat yaitu konsep sedekah. Dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 261,
disebutkan bahwa balasan bagi orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah,
akan dibalas 700 kali lipat
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ
فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya:
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah ayat 261)
Dalam tafsir Al
Misbah, Prof Quraish Shihab menjelaskan bahwa ayat tersebut merupakan penekanan
Allah kepada orang-orang yang memiliki harta agar bersedekah dengan ikhlas di
jalan Allah, baik dengan membangun sekolah, jalan raya, membantu korban bencana
alam dll. Terkait dengan adanya nominal 700 kali lipat, bukan berarti membatasi
kekuasaan Allah tapi merupakan iming-iming dari Allah bahwa harta yang
disedekahkan di jalan Allah akan mendapat pahala yang sangat besar.
Konsep
sedekah ini lah yang profit nya lebih besar dari perdagangan apapun, karena
selain mendapat balasan di dunia, juga akan dibalas Allah di akhirat
Wallahu’alam.
Senin, 7 Februari 2022, 14.20
(rumah dinas)
No comments:
Post a Comment