Judul Buku : Berdoa ataukah Menyuruh Tuhan?
Penulis : Agus Mustofa
Penerbit : PADMA Press, Surabaya
TahunTerbit : 2009
Jumlah Halaman : 263
Yang
menjadi latar belakang penulisan buku ini adalah adanya fenomena salah
kaprah dalam praktek berdoa di kalangan umat Islam. Menurut sang
penulis, banyak umat Islam yang tidak lagi berdoa kepada Allah –
Tuhannya, melainkan sekedar membaca mantera-mantera: kalimat-kalimat doa
yang tidak dimengertinya. Banyak orang berdoa salah kaprah. Menjadikan
doa sebagai ladang bisnis, meskipun mereka menyebutnya sebagai bisnis
akhirat. Buku ini berusaha mendudukkan kembali fungsi doa yang sudah
mengalami distorsi demikian jauh.
Friday, October 25, 2013
Wednesday, October 23, 2013
Qaryah Firaun di Mesir: Napak Tilas peristiwa Masa Lalu
Jika kita berkunjung menuju sebuah negara, dan ingin melihat seluruh
tempat menarik di dalam negara itu, tentu akan membutuhkan banyak waktu
dan menguras banyak dana. Maka beberapa negara menyiasatinya dengan
membuat sebuah tempat wisata yang merangkum seluruh tempat menarik dalam
negara tersebut. Tentu saja tujuannya adalah mengenalkan budaya dan
tempat-tempat menarik yang ada dalam negara tersebut. Jika di Indonesia
kita mengenal Taman Mini Indonesia Indah, di Belanda kita mengenal
Madurodam, maka di Mesir ada satu tempat yang menarik yaitu Qaryah
Fir’aun atau Pharaonic Village alias Kampung Fir’aun.
Saturday, October 12, 2013
Kisah Lima Perkara Aneh
Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu
ketika dia pernah berkata, “Ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi
yang bukan Rasul, ada yang menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada
pula yang hanya mendengar suara.”
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi. Dalam mimpinya, seseorang berkata "Esok engkau akan keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau harus melakukan 5 hal, pertama; apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, dan kelima; larilah engkau daripadanya."
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi. Dalam mimpinya, seseorang berkata "Esok engkau akan keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau harus melakukan 5 hal, pertama; apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, dan kelima; larilah engkau daripadanya."
Wednesday, October 9, 2013
Perbedaan ar-Ru’ya dan al-Hilmu: salah satu contoh sinonim dalam al-Qur’an
Salah satu prinsip dalam struktur al-Qur’an adalah dipilihnya huruf
sesuai dengan bunyi, harakat dan posisinya yang sangat berpengaruh
terhadap makna. Setiap kata dalam al-Qur’an menduduki posisinya yang
tepat dan jika salah satunya dibuang, digeser atau diganti dengan kata
lain yang lebih baik dari seluruh perbendaharaan kata bahasa Arab, maka
itu tak akan menjadi indah lagi.
Salah satu permasalahan bahasa yang masih menjadi sumber perdebatan para pakar bahasa Arab adalah masalah sinonim. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Masalah sinonim ini, masih menjadi salah satu persoalan yang menyibukkan perhatian Lembaga Bahasa Kairo di Mesir sana. Salah seorang anggotanya yang terhormat pernah mengusulkan untuk mengurangi beban kata-kata sinonim dengan menyusun sebuah kamus kosakata Arab yang menghindari adanya satu makna yang dimiliki oleh lebih dari satu kata.
Salah satu permasalahan bahasa yang masih menjadi sumber perdebatan para pakar bahasa Arab adalah masalah sinonim. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Masalah sinonim ini, masih menjadi salah satu persoalan yang menyibukkan perhatian Lembaga Bahasa Kairo di Mesir sana. Salah seorang anggotanya yang terhormat pernah mengusulkan untuk mengurangi beban kata-kata sinonim dengan menyusun sebuah kamus kosakata Arab yang menghindari adanya satu makna yang dimiliki oleh lebih dari satu kata.
Friday, October 4, 2013
Belajar Memahami Takdir
Judul Buku : Qadha dan Qadar
Penulis : Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Penerjemah : Abdul Ghaffar
Penerbit : Pustaka Azzam, Jakarta
TahunTerbit : 2004
Jumlah Halaman : 696
Yang menjadi latar belakang penulisan buku ini adalah perdebatan yang sepertinya tak pernah usai antara faham Jabariyah dan Qadariyah tentang masalah takdir. Saat pengetahuan akan kebenaran dalam masalah qadha, qadar, hikmah dan ta’lil ini sudah sampai pada tahap yang sangat dibutuhkan, maka sang penulis (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah) berusaha keras untuk menyusun buku ini. Buku yang judul aslinya adalah “Syifa’ul Alil Fii Masaailil Qadha wal Qadar wal Hikmah wat Ta’lil” ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga dapat memudahkan kita yang sulit memahami referensi berbahasa arab.
Penulis : Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Penerjemah : Abdul Ghaffar
Penerbit : Pustaka Azzam, Jakarta
TahunTerbit : 2004
Jumlah Halaman : 696
Yang menjadi latar belakang penulisan buku ini adalah perdebatan yang sepertinya tak pernah usai antara faham Jabariyah dan Qadariyah tentang masalah takdir. Saat pengetahuan akan kebenaran dalam masalah qadha, qadar, hikmah dan ta’lil ini sudah sampai pada tahap yang sangat dibutuhkan, maka sang penulis (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah) berusaha keras untuk menyusun buku ini. Buku yang judul aslinya adalah “Syifa’ul Alil Fii Masaailil Qadha wal Qadar wal Hikmah wat Ta’lil” ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga dapat memudahkan kita yang sulit memahami referensi berbahasa arab.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Favorit
-
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
-
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai petunjuk, obat, ia juga adalah sumber ilmu, terutama terkait ...
-
Untuk memahami makna La’allakum Tattaqun, kita harus mengamati penggunaan kata tersebut dalam Al-Qur’an. Kata la’alla dipergunakan da...