matematika adalah pelajaran horor bagi sebagian siswa. untuk siswa
jurusan IPA, matematika (disamping pelajaran jurusan lain) adalah nilai
mati, syarat kenaikan kelas, karenanya semua nilainya harus tuntas.
karena itu mereka akan berusaha keras untuk mendapatkan nilai tuntas
untuk semua mata pelajaran. karena itu tak heran, saat nilai mereka
harus remedial, ada banyak air mata yang tumpah, ada banyak ketidak
percayaan diri akan kemampuan mereka.
begitupun saat malam senin lalu ada seorang siswi yang menangis saat
nilai matematika nya tak kunjung tuntas ... dan dia pun bercerita
betapa dia trauma dengan sebuah pelajaran bernama matematika ... bukan
karena tidak mampu, bukan juga karena faktor gurunya ... dia juga
mempertanyakan penyebab nya dan menanti sebuah jawaban ...
akhirnya kepadanya timbullah pertanyaan yang sebenarnya secara tidak
langsung mungkin tidak berhubungan dengan pelajaran ini, tapi melihat
kualitas siswi ini, aku yakin ia bukan tidak mampu, karena melihat
sejarah akademisnya, aku tidak melihat ada hal yang mengkhawatirkan ...
aku pun mencari pertanyaan lain, "bagaimana dengan ibadahmu?" kucoba
tanyakan. dan tangis pun makin menjadi,
"iya bu, aku emang udah jauh dari Allah, aku udah jarang baca al-Qur'an, aku udah jarang menghafal al-Qur'an lagi"
"trus kira-kira pernahkah terbersit setitik saja kesombongan dengan sebuah kepintaran?" tanyaku
ia pun menjawab, "aku sih merasa ngga bu, tapi aku memang pernah
waktu kelas X merasa aneh dengan teman-teman yang sering remedial"
untuk siswa sepintar mereka, tak harus banyak nasehat terucap, cukup
dengan bertanya, mereka akan menyimpulkan sendiri ... hingga akhirnya
dia menyimpulkan
"aku ngga nyangka bu, kalo ternyata ibadahku yang turun bakalan
berpengaruh ke pelajaran. aku emang udah jarang menangis, mungkin dengan
nilai matematika ku remedial, Allah ingin membuatku nangis dan kembali
dekat dengan-Nya lagi. Aku juga dulu ngga pernah bisa berempati sama
teman-teman yang remedial hingga aku merasakannya sendiri"
hm ... sebenarnya kalian lah yang mengajariku sayang ...
siswa-siswiku ... mengajariku untuk tetap konsisten pada hal-hal yang
baik ... setia mendengarkan ... dan mengajariku untuk tetap dekat
dengan-Nya ... seharusnya akulah yang bersyukur berada diantara kalian
... karena kualitas kalian senantiasa menyemangatiku memperbaiki diri
...
wassalam
eva novita
memori ahad malam 4 apr 2010
setelah pertemuan wali asrama dg axivic
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Postingan Favorit
-
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
-
Saya senang sekali bahasa Arab dari dulu, terutama senang mengamati dan mendalami penggunaan bahasa Arab dalam Al-Qur’an. Skripsi dan...
-
Mungkin sebagian diantara kita ada yang bertanya, mengapa Allâh Swt kadang membuka ayat al-Qur’an dengan menggunakan kalimat ( يَا أَيُّهَا...
No comments:
Post a Comment