الْكَوْنُ
كُلُّهُ ظُلْمَةٌ, وَإنَّمَا أنَارَهُ ظُهُوْرُ الْحَقِّ فِيْهِ, فَمَنْ رَأَى
الْكَوْنَ وَلَمْ يَشْهَدْهُ فِيْه, أوْ عِنْدَهُ, أوْ قَبْلَهُ , أوْ بَعْدَهُ
فَقَدْ أعْوَزَهُ وُجُوْدُ الْأنْوَارِ, وَحُجِبَتْ عَنْهُ شُمُوْسُ الْمَعَارِفِ
بِسُحُبِ الْأثَارِ
Semesta itu
seluruhnya gulita. Ia hanya akan diterangi oleh wujud Allah. Siapa yang melihat
semesta, namun tidak melihat-Nya disana atau tidak melihat Nya ketika, sebelum
atau sesudah melihat semesta, berarti ia telah disilaukan oleh cahaya-cahaya
lain dan terhalang dari surya makrifat karena tertutup tebalnya awan dunia.
Kajian kitab Hikmah yang keempat belas
ini adalah tentang hakikat wujud dan marifat kepada Allah.