Tuesday, November 14, 2023

EZA MASUK TIM FUTSAL SEKOLAH

 


Sejak bulan September 2023, Eza masuk dalam tim futsal SDIT Darul Quran Mulia yang harus latihan rutin setiap hari Sabtu. Targetnya adalah saat ada perlombaan futsal antar sekolah, tim ini akan main dan diharapkan bisa menang.

Setelah beberapa bulan latihan, ternyata Eza disetting menjadi kiper. Saya sebenarnya ga terlalu setuju Eza menjadi kiper, saya bilang ke Eza, kalau jadi kiper itu, saat kebobolan, maka akan jadi orang yang pertama kali disalahkan, karena hanya 1 kiper. Tapi kalau pemain kan orangnya banyak, jadi saat kalah, ga akan terlalu disalahkan. Tapi Eza memang senang jadi kiper, dan dia punya kiper idola di tim futsal sekolahnya.

Hari Sabtu kemarin tanggal  11 November 2023, tim futsal DQ mengikuti ajang kompetisi futsal antar sekolah di SMP Al Azhar 25 Pamulang. Ada 2 tim yang diikutkan lomba yaitu tim A dan tim B, Eza masuk ke tim B. Foto diatas adalah pose saat Eza latihan jadi kiper disana, dan foto dibawah ini adalah foto saat 2 tim yang bertanding foto bersama. Alhamdulillah di babak penyisihan, tim futsal DQ menang 1-0.


Monday, November 13, 2023

EZA LATIHAN TARI SAMAN



Kemarin rumah Eza didatangi teman teman kelas 4 E yang sekelompok latihan saman dan inilah video kebersamaan mereka. Seruuu
 


Sunday, November 12, 2023

PUISI RENDRA TAHUN 1974: MASIH RELEVAN DI ERA INI



Seonggok jagung di kamar

tak akan menolong seorang pemuda

yang pandangan hidupnya berasal dari buku

dan tidak dari kehidupan

yang tidak terlatih dalam metode

dan hanya penuh hafalan kesimpulan

yang hanya terlatih sebagai pemakai

tetapi kurang latihan bebas berkarya

pendidikan telah memisahkannya dari kehidupannya

Aku bertanya:

apakah gunanya pendidikan

bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing

di tengah kenyataan persoalannya?

Apakah gunanya pendidikan

bila hanya mendorong seseorang

menjadi layang-layang di ibu kota

kikuk pulang ke daerahnya?

Apakah gunanya seseorang

belajar filsafat, teknologi, ilmu kedokteran atau apa saja

ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata:

"disini aku merasa asing dan sepi"

(Wahyu Sulaiman Rendra, 1974)

Luar biasa ya, beliau menyuarakan ini tahun 1974, sangat kritis dengan dunia pendidikan dan sosial, bahwa pendidikan itu harus berdampak menjadikan para siswa itu menjadi makhluk sosial, bukan makhluk yang asing dengan lingkungannya sendiri.

Bahwa pendidikan yang baik, itu adalah bukan hanya menghafal tapi harus terampil berkarya, menjadi produsen bukan konsumen, bahwa sekolah yang baik adalah yang memanusiakan dirinya sendiri, bukan yang menuhankan nilai dan akademis.

Belum lagi urusan kesehatan mental. Generasi Z sekarang adalah yang terbiasa berkompetisi tapi secara mental banyak yang cepat menyerah jika tidak mendapatkan sesuatu atau target yang diinginkan. Maka penyakit mental pun bermunculan, depresi, overthinking, dan lain-lain. Masih banyak peer pendidikan kita, masa kini hingga masa mendatang, termasuk masalah spiritualitas para siswa kita. Ada jurang mendalam antara intelektualisme dan spiritualisme. Banyak siswa yang memiliki intelektualitas tinggi, tapi secara spiritualitas merasa hampa dan kosong, tidak terkoneksi dengan Tuhannya. 

Semoga para insan pendidikan tetap semangat , bukan hanya mengajar untuk transfer pendidikan tapi juga mendidik jiwa mereka untuk selalu menghayati bahwa pendidikan itu harus bisa mengenal diri, lingkungan dan Tuhan. Bukan tugas mudah memang, tapi sebanding dengan janji balasan yang akan diterima yaitu pahala jariah dari ilmu bermanfaat yang diajarkan. Aamiin


Serpong, 11.11.23.13.00




Postingan Favorit