Wednesday, February 1, 2023

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN SHARF PADA KELAS X BAHASA ARAB MALAM DI MAN INSAN CENDEKIA SERPONG




Eva Novita, MAN Insan Cendekia Serpong, novita@ic.sch.id

 

ABSTRACT

 

Kemampuan berbahasa setiap orang tentu berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, termasuk dalam kemampuan berbahasa Arab sebagai bahasa asing atau bahasa kedua bagi siswa madrasah. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah jenis kelamin atau gender. Perbedaan gender dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Dari segi kemampuan verbal, dijelaskan bahwa perempuan lebih baik dalam berbagai tugas-tugas verbal sejak awal perkembangannya, dan menjadi superioritasnya yang terpelihara, sedangkan laki laki memiliki lebih banyak masalah berbahasa daripada perempuan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah perbedaan kemampuan bahasa Arab siswa laki-laki dan perempuan dalam pembelajaran Sharf. Responden penelitian ini siswa siswi kelas X di MAN Insan Cendekia Serpong yang berjumlah 140 orang, yang terdiri dari 70 orang siswa laki-laki dan 70 orang siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif komparatif yaitu penelitian yang menggambarkan atau menerangkan gejala dari variabel-variabel yang digunakan untuk mengetahui perbedaan. Data yang dikomparasikan adalah kemampuan sharf dalam bahasa Arab, yang diujikan melalui 2 tahap yaitu pretest dan postest. Hasilnya adalah saat uji tahap pertama, kemampuan sharf siswa putra lebih baik dari siswa putri, sementara pada uji tahap kedua, kemampuan sharf siswa putri lebih baik dari siswa putri.

 

Everyone’s language skills are different. There are several factors that influence it, including the ability to speak arabic as a foreign languade or second language for Madrasah Aliyah students (senior high school). One of the influencing factors is gender. Gender differences are considered as one of the factors that can affect learning achievement. In terms of verbal ability, it is explained that women are better at various verbal tasks from the beginning of their development, and their superiority is maintained, while men have more language problems than woman. The goal to be achieved in this study is the difference in Arabic languade skills of male and female students in learning Sharf. the respondent of this study were students of class X at MAN Insan Cendekia Serpong, totaling 140 people, consisting of 70 male students and 70 female students. This study uses a comparative descriptive design, namely research that describes or explains the symptoms of the variables used to determine differences. The data being compared is the ability to sharpen in Arabic, which is tested through 2 stages namely pretest and posttest. The result is that druing the first stage of the test, the sharpening ability of the male students was better than that of the female students, while in the second stage of the test, the sharpening ability of the female students was better than that of the female students.

 

Tuesday, January 31, 2023

PENJUAL MINYAK WANGI DAN SEUNTAI KALUNG



 Seorang pemuda tiba di Baghdad dalam perjalanannya menunaikan ibadah haji ke tanah suci.

Ia membawa seuntai kalung senilai seribu dinar. Ia sudah berusaha keras untuk menjualnya,
namun tidak seorang pun yang mau membelinya. Akhirnya ia menemui seorang penjual minyak
wangi yang terkenal baik, kemudian menitipkan kalungnya. Selanjutnya ia meneruskan
perjalanannya.

Selesai menunaikan ibadah haji ia mampir di Baghdad untuk mengambil kembali kalungnya.
Sebagai ucapan terima kasih ia membawa hadiah untuk penjual minyak wangi itu.

"Saya ingin mengambil kembali kalung yang saya titipkan, dan ini sekedar hadiah buat Anda,"
katanya.

"Siapa kamu? Dan hadiah apa ini?," tanya penjual minyak wangi.

"Aku pemilik kalung yang dititipkan pada Anda," jawabnya mengingatkan.

Ketika si Introvert Harus "Manggung"

 


Bagi saya yang introvert sejak dulu, untuk bisa tampil depan panggung untuk memberikan sambutan, butuh perjuangan keras. Padahal saya adalah seorang guru yang terbiasa berbicara di depan siswa, tapi saat diminta memberikan sambutan untuk peresmian angkatan 28 di MAN Insan Cendekia Serpong, tetap saja merasakan demam panggung dan deg degan alias grogi akut.

Sebagai wali asrama dari angkatan 28 ini, saat mereka akan meresmikan nama angkatan, saya diundang untuk hadir. Awalnya yang memberikan speech adalah bapa wakamad keasramaan yang sekaligus wali asrama angkatan 28 putra, tapi beliau berhalangan hadir. Jadilah saya, yang diminta menggantikannya.

Bagi orang lain yang terbiasa berbicara di depan publik, mungkin hal itu biasa-biasa saja, tapi bagi saya yang super introvert parah ini, yang selalu menghindari menjadi MC, menjadi pembina upacara dan aktivitas lain yang sifatnya manggung, sungguh butuh perjuangan berat dan persiapan yang tak main-main untuk bisa bicara di depan 400-an siswa dari seluruh angkatan dan beberap orangtua yang hadir.

Postingan Favorit