Wednesday, November 8, 2017

Tidur kemaleman, Tahajud pun terlewat



Memasuki hari ketiga dalam program hamil dengan ibadah 40 hari ini, saya jadi lebih bekerja keras lagi untuk memenuhi target ibadah. Semalam, Eza batuk dan sering bangun, saya baru bisa tidur sekitar jam 12 malam, ternyata saya bangun kesiangan, baru bangun saat adzan shubuh berkumandang. Tahajud pun terlewatkan. Rasanya menyesal banget melewatkan momen tahajud ini. Saya harus lebih serius lagi berdoa agar saya terbangun di sepertiga malam terakhir.

Hari ini saya menghabiskan waktu pagi dengan berolahraga bareng teman, jalan dan berlari kecil ke taman kota, tiket kesehatan yang murah meriah. Setelah itu, ada latihan upacara untuk hari pahlawan yang jatuh pada hari Jumat tanggal 10 November lusa. Upacara kali ini, para petugasnya bukan siswa tapi para guru. Lucu dan rame sekali latihannya, banyak instruksi dan saling memberi masukan.

Hari ini, lagi-lagi kami mendapat berita duka lagi. Salah satu alumni sekolah kami, meninggal dunia usai melahirkan anaknya. Rasanya berita duka terkait kematian ini, bertubi-tubi kami terima di minggu-minggu ini. Kami seolah diperingatkan berkali-kali agar kami sadar bahwa kematian sangat lah dekat. Bahwa kematian hanyalah soal waktu, bukan soal usia, karena ternyata yang muda pun bisa dipanggil lebih dahulu. Mampukan kami mempersiapkan pertemuan kami dengan-Mu ya Rabb.

Semoga Bermanfaat

Rabu, 081117.16.30
#ProgramHamil40HariEpisode4#Hari3
#odopfor99days#sesi3#day44

Garasi Eza dari Kardus



Beberapa hari yang lalu, saya, suami dan si mbak beres beres rumah bagian belakang. Beberapa barang yang sudah lama tak dipakai, dibuang supaya rumah terlihat rapi dan tidak banyak barang. Kebetulan bagian belakang rumah baru dirapikan bagian atapnya supaya tertutup dan bisa menyimpan beberapa barang besar seperti mesin cuci dan rak besar.

Salah satu barang yang dibuang sayang adalah kardus. Kadang kardus ini dibutuhkan untuk menyimpan buku dan lain-lain, tapi di waktu lain, kardus ini jika tak dipakai, memakan banyak tempat dan membuat rumah terkesan berantakan. Akhirnya setelah browsing, ide kreatif pun muncul. Mainan dari kardus untuk Eza, siap dieksekusi.

Dari beberapa pilihan mainan kardus, akhirnya terpilihlah garasi mobil. Sederhana tapi membuat Eza bahagia. Ternyata untuk membuat mainan yang seru, ga perlu pakai mahal dan ribet.

Tuesday, November 7, 2017

Terlewat Jamaah Shalat Ashar



Hari ini, suasana duka masih menyelimuti kantor dan sekolah kami. Beberapa orang dari kami masih membahas kebaikan-kebaikan almarhum yang seolah tak ada habisnya. Rasa kehilangan itu ternyata menyesakkan dada. Ada yang masih menangis saat menceritakannya, ada yang masih tak percaya akan kematiannya, bahkan saya masih dihubungi beberapa alumni yang ingin ta’ziah ke rumahnya.

Pagi tadi, setelah senam, saya memutuskan untuk di rumah dan tak pergi kemana-mana, rasanya badan saya masih terasa lelah dan menagih istirahat. Setelah dhuhur, saya putuskan untuk tidur sambil ngelonin Eza. Ternyata yang dikelonin malah anteng bermain, sementara saya sudah menjelajah alam mimpi. Tepat jam 3, saat adzan ashar berkumandang, saya bangun. Eza juga bangun dan menangis, saya jadi tak bisa shalat ashar berjamaah ke masjid. Uh rasanya menyesal sekali saya terlalu nyenyak tidur hingga tak bisa menyiapkan diri untuk shalat berjamaah ashar di masjid. Akhirnya saya pun shalat Ashar berjamaah dengan si mba di rumah pada jam 4 lewat setelah si mba beres mandi. Ternyata memang tak mudah ya konsisten shalat 5 waktu secara berjamaah di masjid.

Postingan Favorit