Tuesday, November 7, 2017

Terlewat Jamaah Shalat Ashar



Hari ini, suasana duka masih menyelimuti kantor dan sekolah kami. Beberapa orang dari kami masih membahas kebaikan-kebaikan almarhum yang seolah tak ada habisnya. Rasa kehilangan itu ternyata menyesakkan dada. Ada yang masih menangis saat menceritakannya, ada yang masih tak percaya akan kematiannya, bahkan saya masih dihubungi beberapa alumni yang ingin ta’ziah ke rumahnya.

Pagi tadi, setelah senam, saya memutuskan untuk di rumah dan tak pergi kemana-mana, rasanya badan saya masih terasa lelah dan menagih istirahat. Setelah dhuhur, saya putuskan untuk tidur sambil ngelonin Eza. Ternyata yang dikelonin malah anteng bermain, sementara saya sudah menjelajah alam mimpi. Tepat jam 3, saat adzan ashar berkumandang, saya bangun. Eza juga bangun dan menangis, saya jadi tak bisa shalat ashar berjamaah ke masjid. Uh rasanya menyesal sekali saya terlalu nyenyak tidur hingga tak bisa menyiapkan diri untuk shalat berjamaah ashar di masjid. Akhirnya saya pun shalat Ashar berjamaah dengan si mba di rumah pada jam 4 lewat setelah si mba beres mandi. Ternyata memang tak mudah ya konsisten shalat 5 waktu secara berjamaah di masjid.

Es Pisang Coklat Yummy



Beberapa hari ini, pisang menumpuk di rumah, ada yang memang sengaja saya beli, ada juga yang hasil pemberian teman. Udah beberapa menu, dicoba untuk pisang ini, diantaranya pisang goreng, pisang kukus dan pisang coklat. Tapi ko rasanya bosan ya, dan pisang pun menumpuk di rumah.

Akhirnya browsing deh aneka olahan pisang, yang akan membuat Eza ngiler dan semangat makan. Ketemu deh, resep yang sederhana yaitu es pisang coklat yummy.

Bahan:
Pisang secukupnya
Susu coklat bubuk secukupnya
Mieses untuk topping
Tusuk sate

Monday, November 6, 2017

Mengawali Program Hamil 40 hari Episode ke-4 dengan Berita Duka




Hari Ahad kemarin, saya mengantar siswa kelas XII manasik umroh ke masjid Al Bina Senayan dengan menggunakan 3 mobil plus satu mobil milik orangtua. Acara yang berlangsung sejak pukul 9 pagi ini, berakhir saat adzan dhuhur berkumandang. Setelah itu, kami langsung ke Rumah Sakit Pasar Minggu untuk menengok rekan sejawat yang terbaring lemah di ruang HCU karena terkena stroke hingga gangguan jaringan saraf.

Saat kami tiba di rumah sakit, istrinya masih histeris setelah mendapat penjelasan dokter bahwa kemungkinan sembuhnya kecil. Ada atau tidak adanya tindakan, sama sama beresiko. Sedihlah istri dan keluarganya mendengar kabar itu. Kami agak lama menjenguk disana sambil menenangkan keluarganya. Kami baru meninggalkan rumah sakit itu pada pukul 14.15. Lalu kami kembali ke Serpong untuk melanjutkan aktivitas.

Tiba-tiba kabar duka itu datang, pukul 5 sorenya, teman kami menghembuskan nafas terakhirnya. Kaget lah kami semua karena hari Jumat, dia tampak masih sehat dan baik-baik saja. Benar benar mendadak dan langsung terpukul mendengar kepergiannya.

Postingan Favorit