Sunday, August 20, 2017

Day 2 Game Level 7 : Berenang itu Seruu



Setelah tiba di Bandara Juanda Surabaya, saya dihadapkan pada beberapa pilihan untuk menuju hotel tempat kami menginap yaitu Hotel Fave Rungkut Surabaya. Ada jemputan dari hotel dengan tarif yang wow, dihitung nya per orang, ada taxi di bandara yang saya tak tahu biaya standarnya, dan ada yang murah meriah di kantong saya yaitu pesan grab. Saya memilih alternatif terakhir, saat saya order, banyak pengemudi yang cancel, hingga akhirnya ada juga yang menerima order itu, namanya mas Lukman Hakim yang mengantar kami tiba di hotel.

Setibanya di hotel, kami hanya menyimpan barang dan berhubung tak mendapat makan malam dari panitia, kami langsung jalan untuk mencari makan malam. Tempat yang terdekat dari hotel adalah Transmart. Kami cukup berjalan kaki kesana dan berkeliling lah kami mencari barang dan makanan yang kami butuhkan. Eza seperti biasa hanya mencari es krim. Mamah memilih ikan dan telur, lalu kami kembali ke hotel untuk makan dan istirahat. Untungnya Eza masih mau diajak mandi malam dengan air hangat.

Saturday, August 19, 2017

Day 1 Game Level 7 : Berbinar Binar Saat Naik Pesawat



Tantangan di level 7 ini makin menantang, harus lulus excellent. Harus lebih kerja keras lagi membersamai Eza dalam game level 7 ini yang bertajuk, “Semua Anak Adalah Bintang”. Ada 4 area yang harus dijelajahi potensinya yaitu

      1.      Ranah hubungan intra personal (konsep diri)
      2.      Ranah hubungan inter personel (hubungan sesama)
      3.      Ranah hubungan dengan change factor (melek perubahan)
      4.      Ranah hubungan dengan Tuhannya (melek spiritual).

Baik mari kita mulai dengan tantangan di hari pertama ini.

Hari Jumat kemarin adalah hari yang istimewa bagi Eza karena diajak bundanya untuk menemani pelatihan di Surabaya bareng mamah. Dan yang paling seru adalah karena berangkatnya pake pesawat dan ini adalah pertama kalinya Eza naik pesawat. Dari jauh-jauh hari, sudah di”sounding”sama Eza bahwa dia akan naik pesawat. Dan setiap hari dia nagih terus kapan naik pesawat. Karena setiap hari sering lewat pesawat di depan rumah, jika ada suara pesawat, Eza langsung melihat keatas.

Maka saat kemarin hari Jumat adalah waktu untuk berangkat ke Surabaya, Eza senang sekali. Usai main sama kawan-kawannya, ia tak sulit diajak mandi dan ganti pakaian. Senang sekali saat diberitahu bahwa ia akan naik pesawat sebentar lagi. Usai shalat jumat kemarin, papanya Eza mengantar kami hingga ke Bandara Halim. Kami akan naik pesawat citilink jam 5 sore. Papanya sudah mengingatkan bahwa nanti menunggunya terlalu lama kalau berangkat setelah shalat Jumat, tapi saya dan mamah khawatir akan macet maka lebih baik datang lebih cepat.

Benar saja, kami tiba disana pukul 2 lebih, masih lama sekali untuk menunggu berangkat pesawat pukul 5 sore. Tapi karena sudah sampai, kami jalan-jalan dan berfoto ria dulu, papanya Eza pulang usai mengantar kami. Saya dan Eza serta mamah langsung menuju pintu keberangkatan, check in, alhamdulillah lancar. Kami sudah tiba di gate keberangkatan pukul 3 sore. Mamah langsung ke toilet untuk bersiap siap shalat ashar, saya pun begitu. Lucunya saat di toilet, ada panggilan untuk keberangkatan menuju Surabaya. Saya tak melihat nomor pesawatnya, saya fikir itu adalah keberangkatan pesawat kami. Saya dan mamah pun buru-buru shalat ashar. Setelah shalat yang terburu-buru, saya menuju petugas citilink, ternyata itu yang berangkat pukul 15.30 dengan nomor 181, sementara kami no 183. Wuah menyesal sekali tadi shalat ashar terburu-buru.

Sambil menunggu, saya ajak Eza melihat pesawat yang bertebaran di depan gate keberangkatan kami. Wuah antusias sekali dia melihat pesawat, kadang terlihat ngomong sendiri saking senangnya, berdrama ria bikin dialog sendiri. Daan akhirnya tiba juga saatnya kami naik pesawat. Pukul 5 kurang, kami naik pesawat dan inilah aksi Eza saat di pesawat. Senang sekali dan berbinar binar matanya mengeksplorasi bagian pesawat, melihat keluar lewat jendela.


Ternyata pengalaman baru apapun bagi Eza selalu menyenangkan dan membuat matanya berbinar-binar. Eza ternyata senang berpetualang apapun. Saya sebagai bundanya harus lebih banyak lagi mengenalkan petualangan baru untuk membuat potensinya makin bersinar. Nantikan petualangan Eza berikutnya.

Semoga Bermanfaat

Sabtu, 190817.05.40
#Tantangan10HariLevel7
#day1
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
#odopfor99days#semester2#day60

Saturday, August 12, 2017

Aliran Rasa Mengenalkan Matematika pada Eza



Dulu, saya belajar matematika tak pake metode macem-macem, dengan para guru di desa, dengan cara tradisional, belajar bab baru dijelaskan oleh guru, lalu latihan dari buku, selesai. Hasilnya? Beberapa konsep sederhana berhasil saya fahami. Sementara untuk konsep yang agak rumit bagi saya yang masih usia sd saat itu, seperti konsep jam, itu saya bingung sekali, bahkan saya takut sekali kalau ditanya guru perihal jam.

Game level 6 ini terkait dengan matematika di sekitar kita. Untuk Eza yang masih berusia 3,5 tahun, saya masih mengenalkan konsep sederhana, seperti bunyi bilangan 1-10 dalam 3 bahasa yaitu Arab, Indonesia dan Inggris. Itupun tak ada target khusus harus hafal dalam waktu sekian hari misalnya. Ini saya perkenalkan pada Eza saat kami jalan bersama naik motor, naik mobil, naik kereta dan lain-lain. Kadang sambil jalan-jalan melihat kereta di stasiun kereta, saya ajak Eza menghitung kereta yang lewat. Intinya dengan cara yang menyenangkan hingga membuat Eza tak sadar bahwa sesungguhnya dia sedang belajar.

Untuk bangun ruang, saya memakai media balok dan domino, sering juga menggunakan alam semesta sebagai ruang belajarnya, misalnya saat kami undangan ke pernikahan dua orang murid kami di Bandung, disempatkan main ke alun-alun kota Bandung dan bermain bola disana. Sambil saya perkenalkan bentuk lingkaran. Main bola ini juga sering saya lakukan di depan rumah saat Eza bosan bermain yang lain.

Postingan Favorit