Hari Ahad kemarin, saya menikmati sekali waktu libur
saya. Pagi-pagi, saya dilulur dengan memanggil tukang pijit yang juga bisa
luluran. Setelah itu lanjut jalan-jalan ma Eza dan suami ke Pameran Puspitek,
lanjut ke ITC. Dhuhur sudah tiba lagi di rumah. Shalat dhuhurnya saya lakukan
berjamaah ma suami di rumah, karena tiba di rumah, setelah jamaah shalat
berjamaah di masjid bubar.
Siangnya, sahabat lama saya yang sedang menengok
anaknya di pesantren di Parung, main ke rumah. Kami ngobrol bersama, makan
bareng, hingga waktu ashar tiba. Karena melayani tamu, shalat ashar saya
lakukan di rumah, sesaat setelah sahabat saya pamitan pulang, berjamaah dengan
mba pengasuh. Ngobrol ngalor ngidul dengan sahabat saya ini, membuat saya sadar
lagi, ada banyak hal yang harus lebih saya syukuri dibanding saya keluhkan.
Shalat magrib, Isya dan Shubuh, lebih mudah saya
lakukan di masjid, karena bertepatan dengan jam kerja saya. Hanya saja, saya
tak sempat untuk shalat tahajud. Eza bangun jam 2, minta minum dan menanyakan
papanya. Jam 4 saya juga bangun mendengar murattal nyala di masjid, tapi saya
malah tidur lagi. Menyesal sekali saat terbangun kembali, sudah adzan shubuh.
Saat sudah berniat untuk rutin dan konsisten ibadah,
sebenarnya Allah sering membantu saya untuk menunaikannya. Tapi saya sering
mengabaikan tanda pertolongan dari Allah ini. Masih lebih sering beralasan, “Kan
saya lelah”, padahal aktivitas saya belum sebanyak dan sehebat para ulama,
masih kalah jauuh. Ternyata memang tidak mudah untuk konsisten ibadah 40 hari
ini. Di hari ke-20 saya gagal shalat berjamaah 5 waktu, di hari ke-22 ini dan
pernah juga hari sebelumnya, gagal tahajud. Kelelahan masih menjadi alasan
primadona yang sering mengalahkan keteguhan niat. Bagaimana saya mau berhasil
dengan program hamil ini ya kalau saya tidak bisa konsisten menjalankan program
ibadah 40 hari ini.
Tetapi saya akan tetap melanjutkan program ini, saya
tetap akan meneruskan perjuangan mendirikan shalat berjamaah, konsisten dengan
ibadah sunnah dan tadarus. Saya hanya berjuang dan berjuang. Biarkan saja Allah
yang menentukan hasilnya. Saya menikmati proses menjalani program 40 hari ini. Tertatih
tatih memang, sering gagal bahkan, tapi saya sadar bahwa saya tak boleh
berhenti. Saya tetap harus memantaskan diri, tak berhenti berjuang, dan tetap
meminta pertolongan Allah untuk memudahkan dan melancarkan segala urusan saya.
Aamiin
Semoga Bermanfaat
Senin, 021017.13.30
#ProgramHamil40HariEpisode3#Hari22
#odopfor99days#sesi3#day32
No comments:
Post a Comment