Jika kita jalan-jalan di Indonesia, bukan hal yang aneh jika kita 
melihat rumah makan Padang yang bertebaran di mana-mana. Tapi jika kita 
melihat ada sebuah rumah makan Padang di Belanda, ini baru unik dan 
menarik. Itulah yang saya rasakan. Ada pemandangan dan sensasi yang 
berbeda saat saya bersama yang lain diberi surprise dengan diajak 
mengunjungi sebuah restoran Padang, khas Indonesia banget, yang 
“terdampar” dengan indahnya di Belanda, tepatnya di Rotterdam . Nama 
restoran ini adalah Minang Kabau Baru. Untuk menuju tempat ini, kami 
harus melewati kawasan hutan yang tertata rapi. Rumah makan ini terletak
 di tepi danau indah, danau yang bernama Kranglise Plas, dengan view 
pemandangan yang sangat bagus.
Sedikit sejarah tentang tempat ini yang saya kutip dari 
kompasiana.com adalah sekitar tahun 1998 bangunan Minangkabau tersebut 
pernah di bakar massa, alasannya karena menurut mereka, bangunan ini 
menyalahi aturan pemerintah yang melarang perizinan sebuah bangunan 
dalam bentuk apapun, tapi kenyataannya bangunan yang megah khas tradisi 
Indonesia itu malah ada di tempat itu. Alasan selebihnya kenapa bangunan
 itu sempat terbakar, diperkirakan karena aktivitas restoran yang 
bersentuhan dengan api dan bahan bangunan yang terbuat dari kayu itu, 
berpotensi menimbulkan musibah kebakaran. Tapi sekitar tahun 2000 
bangunan Minangkabau tersebut kembali membuka aktivitasnya sebagai 
restoran dengan bangunan baru yang di perbaiki dari berbagai sisi yang 
rusak dari kebakaran tersebut.
Sepertinya ketika bangunan itu di bangun, kemungkinan besar ada orang
 yang mempunyai kedudukan penting di pemerintahan Belanda dan pernah 
mempunyai kenangan indah dengan Indonesia umumnya dan daerah Minang pada
 khususnya, sehingga mampu mendapatkan izin mendirikan bangunan itu 
tepat di tengah jantung hutan kota yang sangat di lindungi itu.
Ada cerita dari anak-anak Belanda yang sekarang sudah dewasa dan 
mempunyai orang tua yang pernah menetap atau di lahirkan dan tumbuh di 
Indonesia, ketika mereka di paksa harus kembali ke Belanda, banyak yang 
“homesick” dengan Indonesia. Mereka merasa seolah-olah Indonesia adalah 
rumah dan tanah airnya sendiri.
Bisa di bayangkan betapa nikmatnya hidup mereka saat di Indonesia. 
Hidup mereka bak seorang raja yang di hormati dengan sejumlah bedinde 
atau pembantu, dari mulai tukang kebun sampai pengasuh anak-anak mereka.
 Belum lagi cuaca yang sangat menyenangkan dan makanan yang benar-benar 
universal itu. Tak heran ketika hari kemerdekaan Indonesia di 
kumandangkan, banyak dari mereka yang tak mau kembali ke Belanda, dan 
ketika kembali dan berada di Belanda, rasa rindu mereka tak pernah pupus
 sampai ajal menjemput mereka atau masuk panti jompo. 
Dari cerita para anak -anak itu pula, maka bukan mustahil 
ada yang mengabadikan kenangan indah mereka dengan mendirikan bangunan 
masa indahnya yakni salah satunya restoran yang berwujud bangunan 
Minagkabau bangunan khas adat Indonesia di tengah hutan kota di 
Rotterdam ini.
Restoran ini juga menjadi tempat favorit para bule. Karena
 itu menu yang tersaji di tempat ini sudah bercampur juga dengan menu 
“bule atau makanan khas Eropa”, tak hanya makanan khas Indonesia.
Saat kami berkunjung ke tempat ini di hari Selasa 3 Juli 
2012, banyak para bule yang sedang mengadakan rapat atau sekedar 
menghabiskan waktu untuk menikmati makanan khas Indonesia ini. Bangga 
sekali lho, makanan kita ternyata digemari para bule-bule itu.
Saat kami berkunjung kesana, waktu menunjukkan pukul 8 malam dan 
cuaca sangat cerah. Kami berpose pose dulu di tempat ini. Kapan lagi 
kami berada di rumah makan bernuansa Padang yang ada di Rotterdam ini. 
Setelah puas berpose, kami pun dengan sangat antusias memesan masakan 
Indonesia, setelah berhari-hari tinggal di Eropa, rasanya kangen sekali 
dengan makanan rumah, makanan negara yang kami cintai. Kami melahap 
dengan sangat nikmat segala jenis makanan yang kami pesan yaitu nasi 
rames, gado-gado, soto ayam, sate kambing, bakmi dan lain-lain.
Dan tanpa terasa, setelah kenyang melahap makanan favorit kami, waktu
 pun menunjukkan pukul 10 malam. Sebenarnya waktu Rotterdam saat itu, 
suasanananya masih terang karena masih sore, tapi tubuh kami sepertinya 
adalah tubuh Indonesia, yang jika waktu sudah menunjukkan jam 10 malam, 
 sudah mengantuk dan menagih untuk tidur. Kami pun kembali ke Hotel 
Rotterdam dengan puas dan senang dengan surprise yang kami terima.
Jika sedang travelling ke Belanda, mengunjungi restoran 
Minang Kabau ini adalah sebuah kewajiban. Kita  akan disuguhi suasana 
hutan Kralingse bos dulu sebelum memasuki restoran Minang Kabau Baru. 
 Barulah saat memasuki area restoran ini, kita akan merasa “homely” 
banget. Dan pastinya merasa bangga karena salah satu budaya bangsa 
Indonesia, ada di tengah  jantung hutan yang di lindungi di negara yang 
ketat dalam memberikan izin mendirikan  bangunan itu.
Semoga bermanfaat.
Wassalam
Eva  Novita Ungu
Selasa, 14 Januari 2014 (yang seharusnya untuk Rabu, 8 Januari 2014)
Bangga dengan Indonesia yang kaya bahasa dan budaya, termasuk kulinernya yang ngangenin …
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Postingan Favorit
- 
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
 - 
Nama Allah al-'Afuww,al-Ghafur dan al-Ghaffar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya sama yaitu Maha Pengampun. Tapi se...
 - 
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki banyak fungsi. Selain sebagai petunjuk, obat, ia juga adalah sumber ilmu, terutama terkait ...
 
buat yang baru berasa kenyang setelah menu Indonesia masuk, resto ini betul2 must visit ya.nice posting...
ReplyDeletehaduh cuma pernah sepedaan ke danaunya.. udah lewat restonya tapi gak masuk.. foto2 doang di depannya.. hihi. jadi kangen sama rotterdam ^_^
ReplyDeletesalam kenal.. :)