Judul Buku : The Quantum of Happiness
(Meraih Kebahagiaan dengan Psikologi Kesadaran)
Penulis : Vikas Malkani dan Deepak Chopra
Penerbit : Baca
Tahun Terbit : 2008
Jumlah Halaman : 346
Suatu saat, sahabat saya merekomendasikan sebuah buku yang akan
membantu saya dalam menjawab beberapa pertanyaan saya tentang esensi
segala hal dan kejadian yang dialami. Buku yang direkomendasikan
sahabat saya itu adalah buku ini, yang akan kita bahas. Saat saya
diberitahu tentang buku ini, awalnya saya enggan untuk membaca, apalagi
membelinya. Judulnya saja The Quantum of Happiness, jika saya membaca
buku ini, saya merasa seolah-olah saya tidak merasa bahagia dalam hidup
ini. Saya bergumam, bukan itu yang saya rasakan dan bukan itu yang saya
cari. Tapi saya memutuskan untuk meminjam dulu buku ini. Pada saat saya
membacanya, ternyata saya larut dalam menikmati hidangan buku ini dan
dengan cepat saya melahap buku setebal 346 halaman ini.
Menariknya, di bagian awal buku ini, sang penulis langsung mengawali
tulisan nya dengan ungkapan yang sensasional yaitu “Saya mempunyai
sebuah masalah. Masalah saya adalah Tuhan. Saya tidak merasa puas
mempunyai Dia. Tuhan tidak membiarkan anda dalam kedamaian. Anda
berusaha menjauh dari-nya, tapi Dia selalu menarik Anda kembali dalam
satu atau lain cara – dengan cinta, dengan luka, dengan rasa sakit
secara fisik dan mental, dengan kegembiraan, dengan pemahaman, dan
dengan konflik. Semua ini adalah media-media-Nya”. Ungkapan-ungkapan
inilah yang membuat saya penasaran bagaimana cara penulis ini mencari
solusi atas masalahnya, yang mungkin juga adalah masalah kita semua.
Apa solusi-solusi yang ditawarkan sang penulis? Secara lengkapnya, bisa
dibaca sendiri. Tapi secara umum, mari kita lanjutkan petualangan
spiritual ini.
Sang penulis membagi buku ini ke dalam 9 bab yaitu Apa yang anda
minta, akan anda dapatkan; membedakan kelereng dan mutiara; jari yang
menunjuk bulan; berenang di samudera; psikologi pencerahan; psikologi
pembebasan; mendobrak pengondisian, menabur benih dan menuai hasilnya;
Pesan dibalik kata-kata. Penulis mengemas setiap pembahasan dengan
sangat menarik karena di setiap bab nya, penulis menyampaikan beberapa
cerita yang bermakna. Selain itu, di setiap bab nya juga ada sesi
pertanyaan dan pembahasan yang menjawab pertanyaan tersebut. Dan untuk
memudahkan pemahaman, sang penulis banyak menggunakan analogi-analogi
yang berhasil menyederhanakan hal-hal yang pelik untuk difahami.
Penulis membahas berbagai hal secara mendalam dan tuntas, baik tentang
proses menuju pencerahan, esensi sebuah perjalanan spiritual dll.
Tentang penulisnya, Vikas Malkani, pendiri soulcentre, adalah
seorang guru metafisika internasional dan seorang pakar Kesuksesan,
Kepemimpinan, dan Hubungan antarmanusia. Sebagai penulis buku-buku
laris, Vikas telah menerima banyak penghargaan atas karya
revolusionernya dalam memaksimalkan potensi manusia.
Penulis kedua, Deepak Chopra merupakan pria kelahiran India yang
menjadi seorang dokter, pembicara, dan penulis di Amerika Serikat. Nama
Chopra semakin populer setelah dirinya menjadi guru spiritual bagi para
selebritis disana. Chopra lahir di New Delhi, India pada tanggal 22
October 1946. Chopra menyelesaikan pendidikan dasarnya di Saint
Columba's School, New Delhi yang kemudian dilanjutkan di All India
Institute of Medical Sciences (AIIMS). Pada tahun 1968, Chopra
memutuskan untuk berimigrasi ke Amerika Serikat. Setiba disana, Chopra
langsung mengikuti kursus medis yang diadakan oleh Muhlenberg Hospital
di Plainfield, New Jersey. Pada tahun 1973, Chopra memperoleh lisensi
medisnya dari Massachusetts dan pada tahun 2004 dia memperoleh lisensi
medis dari California. Dia kemudian membuka praktek medis dengan
spesialisasi endrokinologi.
Kekurangan buku ini (kalau mau disebut kekurangan) hanya bersifat
redaksional, yaitu ada beberapa istilah khas milik sebuah agama
tertentu yang mungkin agak sedikit “mengganggu” dan asing bagi pemula
seperti saya, seolah-olah kita sebagai seorang muslim seperti membaca
“kitab suci” agama lain. Tetapi secara esensi, pembahasan dalam buku
ini bersifat universal. Ada beberapa yang bisa kita analogikan ke dalam
ajaran agama kita, seperti meditasi bisa dipraktekkan dalam aktivitas
shalat, walaupun tidak sepenuhnya sama.
Secara pribadi, saya cukup menikmati sajian buku ini. Hal-hal baik
dalam buku ini, bisa kita aplikasikan dalam kehidupan. Kadang saya
lebih menikmati membaca buku-buku seperti ini karena dikemas dengan
bahasa yang indah, cerita yang menarik dan analogi-analogi yang pas
dalam memudahkan pemahaman. Kemasan ternyata memang sama pentingnya
dengan content (isi). Sedangkan hal-hal yang tidak sesuai dengan
keyakinan kita, tentu tak mesti kita ikuti.
Wassalam
Eva Novita Ungu
Rabu, 19 Desember 2012
“Buku ini dibeli pada tanggal 10 Juni 2012.
Saat Pencerahan menyapa dengan indahnya dan datang pada saat yang tepat”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Postingan Favorit
-
Jika kita membaca al-Qur'an secara teliti, ada beberapa kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu makna. Tentang penciptaan misalny...
-
Saya senang sekali bahasa Arab dari dulu, terutama senang mengamati dan mendalami penggunaan bahasa Arab dalam Al-Qur’an. Skripsi dan...
-
Mungkin sebagian diantara kita ada yang bertanya, mengapa Allâh Swt kadang membuka ayat al-Qur’an dengan menggunakan kalimat ( يَا أَيُّهَا...
No comments:
Post a Comment