Thursday, September 21, 2017

Membuat Playdough, Strategi Cerdas Finansial untuk Anak



Kemarin, saya ajak Eza untuk membuat playdough. Ini rencana lama yang baru bisa terealisasi. Saya perlu bantuan mba nya dalam menyiapkan alat dan bahan. Eza seneng banget saat dibilang mau praktek membuat playdough. Membuat mainan sendiri adalah salah satu strategi cerdas finansial juga, agar anak memahami bahwa mainan itu tak selalu harus dengan membeli.

Saya pernah membeli pasir playdough ini, dan Eza suka memainkannya. Kali ini, saya ingin Eza belajar cara membuat pasir dengan bahan yang ada di rumah. Si mba memilih warna ungu untuk mempercantik warnanya, Eza mengamati, melihat dan akhirnya bermain-main dengan playdough nya, walaupun di awal ia sempat malas karena tangannya harus berlengket lengket dengan playdough ini.

Saya sebenarnya bukan orang kreatif dalam hal keterampilan seperti itu, tapi saya pengen Eza tidak seperti saya, saya ingin Eza tumbuh menjadi pribadi kreatif, cerdas dan bertakwa. Beruntung saya memiliki asisten rumah tangga yang senang dengan dunia anak dan bercita-cita menjadi guru TK. Jadilah saya bekali dia dengan berbagai buku dan resep membuat berbagai hal untuk dipraktekan pada Eza.

Lucunya, setelah jadi, si mba malah iseng, mendandani Eza dengan playdough ini, dipasang kumis, alis, jenggot dan lain-lain. Udah gitu, Eza nya nurut dan ga protes, jadilah kami puas ketawa ketiwi memainkan playdough ini. Eza senang, kami pun terhibur. Semoga suatu saat Eza akan terkenang dengan masa kecilnya yang indah dan membahagiakan.

Semoga Bermanfaat

Kamis, 210917.16.30
#Tantangan10HariLevel8
#day7
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day18

Hebohnya Persiapan Rapat Pembentukan Koperasi IIP



Hari Rabu minggu lalu, saya dan teman teman di grup inisiasi pembentukan koperasi IIP sibuk mempersiapkan rapat pembentukan koperasi dan penyuluhan tentang koperasi dari pihak Kementerian Koperasi. Kami berbagi tugas, saya dan teman saya di Tangsel menyiapkan konsumsi, sementara teman lain di Bogor dan Kediri menyiapkan berkas daftar hadir dan berita acara sebagai persyaratan pendirian koperasi.

Iya, setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya koperasi sampai di titik ini, kami mengumpulkan anggota pendiri sebanyak 20 orang, yang terdiri dari pengawas, perwakilan dari beberapa kota yang ada di Jabodetabek dan Banten untuk bersama-sama ngobrol bareng tentang rencana pendirian koperasi IIP yang diberi nama oleh foundernya dengan nama Koperasi Ibu Profesional Mandiri.

Mengapa saya keukeuh dan menggebu gebu untuk mendirikan koperasi ini? Padahal kerjaan saya sudah banyak, amanah juga menanti di hadapan, malah teman-teman memberi kepercayaan saya untuk menjadi ketua koperasinya, yang awalnya saya tolak. Tapi karena saya yang mengusulkan dan membuat program ini saat melamar menjadi manager keuangan nasional, maka saya harus memastikan ini berjalan dulu. Dan memang langkah berat biasanya ada di langkah pertama, selanjutnya biasanya lebih ringan dan mudah.

Saya seringkali bertanya-tanya dalam hati, untuk apa saya cape-cape menginisiasi pendirian koperasi ini? Apakah mencari profit? Rasanya kalau mencari profit, mending membuat perusahaan. Apakah mencari popularitas? Sungguh saya khawatir niat saya mendirikan koperasi ini tidak tulus, dan hanya letupan sesaat, tidak visioner dalam jangka panjang. Semoga alasan utamanya karena kebermanfaatan dan amal sosial, saya ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat untuk umat atau komunitas yang saya ikuti. Dan melalui koperasi lah, saya menemukan jalannya.

Persiapan ini dimulai sejak bulan Mei 2017, kami di grup manager keuangan IIP merencanakan dua agenda besar yaitu kopdar para mankeu seluruh Indonesia dan pendirian koperasi IIP. Kami membentuk tim keccil, menggodog konsep, konsultasi ke kementerian koperasi, dan puncaknya adalah besok, kami akan berkumpul bersama dengan mengundang notaris dan menuntut ilmu dari pejabat di kementerian koperasi. Banyak rintangan yang kami hadapi, diantaranya kontroversi antara koperasi konvensional versus koperasi syariah, koperasi lingkup nasional atau provinsi, dan masih banyak lagi. Alhamdulillah perlahan lahan, semuanya menemukan titik temu. Semoga besok acaranya lancar.

Hari ini, saya dan teman saya memesan konsumsi dan menyiapkan slide presentasi untuk besok. Sambil menyiapkan mental, karena perjuangan sesungguhnya baru dimulai. Teman-teman yang tidak bisa hadir dari Singapura dan Jawa Timur, turut deg-degan dan harap harap cemas menanti hasilnya. Persiapan administrasi sudah kami lakukan jauh-jauh hari, ikhtiar sudah dilakukan, selebihnya tinggal tawakkal, biarlah Allah yang membantu menyelesaikan sisa urusannya. Semoga diridhai Allah dan bermanfaat untuk umat, baik untuk komunitas IIP maupun lingkup masyarakat lebih luas. Semoga ini juga menjadi sedekah tenaga saya untuk sedikit memberi kontribusi nyata untuk umat. Aamiin

Semoga Bermanfaat

Kamis, 210917.16.25
#ProgramHamil40HariEpisode3#Hari11
#odopfor99days#sesi3#day17

Wednesday, September 20, 2017

Mengenal ATM



Saat ini, saya memegang banyak amanah keuangan, mulai dari keuangan koperasi, keuangan masjid, umroh dan lain-lain. Maka, ke ATM adalah makanan sehari-hari saya. Eza sering saya ajak ke bank, transfer dan ambil uang ke ATM dan lain-lain.

Kemarin, saat saya mengajak jalan-jalan Eza, saya bilang saya akan ke ATM, lalu saya jelaskan fungsi ATM. Di depan ATM, Eza semangat sekali ingin memasukkan kartu ATM ke mesinnya. Setelah kartu ATM masuk, jika transfer, Eza akan mengambil struknya, dan jika mengambil uang, ia juga langsung antusias mengambil uangnya. Sengaja saya ajak Eza untuk mengikuti aktivitas sehari-hari saya, agar ia tahu bahwa aktivitas bundanya itu banyak dan semoga ia juga belajar menjadi anak yang cekatan dengan berbagai tugas nantinya, semoga...

Saya juga menjelaskan bahwa menabung di bank ini menjadi salah satu alternatif agar uang kita aman, dan untuk mengambil uangnya, kita bisa kapanpun mengambil dengan ATM. Entah apakah Eza mengerti atau tidak, yang pasti saya kenalkan bahwa cara menabung selain melalui celengan, adalah melalui bank ini. Adanya siswa yang banyak nitip untuk diambilkan uangnya melalui ATM, juga membuat Eza sangat familiar dengan ATM ini. Semoga kelak engkau tumbuh menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan dan peduli dengan nasib rakyat kecil. Nyambung ga ya? Nyambungin aja lah hehe

Semoga Bermanfaat

Sabtu, 160917.13.45
#Tantangan10HariLevel8
#day6
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day16

Postingan Favorit