Wednesday, September 20, 2017

Kasus Pencurian : Dinamika Sekolah Berasrama & Refleksi Diri



Hari Selasa minggu lalu, saya mendapat laporan dari beberapa siswi putri kelas XI bahwa uang mereka banyak yang hilang. Saya langsung memanggil pengurus angkatan, mendata siswi yang hilang uang maupun barang dan membuat rencana untuk menjebak si pelaku. Sudah lama sekali kami tak mendapat laporan kehilangan, tiba-tiba sekarang muncul lagi dan banyak rupiah yang raib.

Setelah itu, saya mengumpulkan seluruh siswa kelas XI putri, saya sampaikan bahwa ini musibah serius dan akan ditangani dengan serius. Saya memberi waktu hingga Jumat malam, bagi yang mengambil atau mengetahui pencurinya, agar diselesaikan secara damai, dan uangnya dikembalikan. Tetapi jika hingga Jumat malam, tak ada yang melapor, maka prosedur berikutnya adalah prosesi sumpah yang mengerikan karena efeknya bagi si pelaku, sangat berat. Selam rentang waktu itu, kami juga melakukan ikhtiar langit yaitu tadarus bareng, tahajud bareng dan saya minta seluruh siswa mendoakan secara serius agar kasus ini cepat tertangani.

Tuesday, September 19, 2017

Menjadi Contoh Penegak Kedisiplinan



Hari ini saya kembali bekerja, setelah minggu kemarin heboh dengan pernikahan keponakan, sekarang saatnya mensetting pikiran dan hati untuk kembali pada rutinitas. Rutinitas program hamil, kerjaan kantor, komunitas, urusan rumah tangga, koperasi, senam dan lain-lain yang ternyata masih menyimpan banyak peer untuk diselesaikan. Salah satu tugas saya di kantor adalah menjadi bagian dari tim kedisiplinan.

Tim ini bertugas untuk mendisiplinkan siswa dan menegakkan tata tertib siswa yang telah disusun. Tentu saja tugas ini tidak mudah, karena saya harus menjadi teladan dalam hal kedisiplinan. Tapi ini juga menjadi tantangan tersendiri karena adrenalin saya menjadi terpacu untuk menjadi yang terbaik dalam hal kedisiplinan. Di pagi hari, saat apel pagi, saya berusaha datang sebelum siswa berbaris, shalat berjamaah diusahakan di masjid bareng siswa, walau masih banyak bolongnya. Tugas saya di tim ini sangat mendukung program hamil 40 hari, semoga niatnya bukan karena menjadi bagian tim ini. Ilmu ikhlas ini masih menjadi peer saya yang tak kunjung usai.

Kegiatan Senin pagi ini adalah kumpul bersama siswa kelas XII, mengingatkan kembali tata tertib, mendata peserta yang belum tertib dan siang harinya kami melakukan proses persidangan terhadap satu siswa yang melanggar tata tertib. Siswa ini sudah pernah skorsing tapi kembali melanggar. Kami semua yang hadir di persidangan hari ini, sepakat untuk mengembalikan siswa ini pada orang tuanya. Keputusan akhir tentu ada di tangan pimpinan madrasah. Tapi jika tata tertib hanya menjadi wacana, tentu ini harus ditegakkan secara ketat agar menjadi pembelajaran untuk yang lainnya.

Maka kita menjadi apa di tempat kita sekarang, mengambil peran apa, tak pernah terjadi secara kebetulan. Kita harus menemukan tujuan kita ditempatkan dalam suatu wilayah, ditugaskan berperan sebagai apa, diberi jabatan dan amanah tertentu, itu pasti ada hikmahnya. Dan kita harus mengambil benang merahnya dari sekian peran yang kita mainkan. Saya masih meramu dan mensintesa semua kondisi dan peran saya sekarang. Semoga semuanya saling mendukung satu sama lain, dan program hamil 40 hari ini menemukan titik akhirnya nanti... Aamiin

Semoga Bermanfaat

Selasa, 190917.22.00
#ProgramHamil40HariEpisode3#Hari9
#odopfor99days#sesi3#day13

Bermain Murah Meriah



Saya beranggapan dunia bermain anak itu unik. Kadang Eza suka dengan permainan yang saya rencanakan, kadang juga seperti tidak menikmatinya. Kita sebagai orangtua kadang berfikir membelikan mainan mahal agar anak senang, mengajak ke mall, bermain di wahana bermain, berenang ke kolam renang yang bagus, itu akan membuat anak senang. Padahal keinginan anak itu sederhana sekali, bisa bersama orang tuanya saja sudah membuatnya bahagia.

Rutinitas saya tiap pagi setelah apel, biasanya mengajak Eza jalan-jalan. Entah ke stasiun hanya sekedar melihat kereta, atau ke atm untuk mengurus berbagai keperluan keuangan atau ke taman bermain yang murah meriah alias gratisan. Salah satu tempat favorit main saya dan Eza adalah taman perdamaian di daerah taman jajan BSD. Area bermain anak yang terdiri dari perosotan, ayunan, wahana sepeda yang memacu adrenalin ini cukup membuat saya anteng melepas Eza bermain, sementara saya hanya duduk dan bermedsos ria haha

Kemarin, saya mengajak Eza bareng temannya ke taman bermain ini. Biasanya Eza seneng banget kalo pergi bareng temennya, maka saya ajak temannya untuk menemani Eza bermain. Wuah mereka seneng banget. Tapi karena weekend, ternyata lumayan padat. Biasanya saya ajak Eza di hari kerja, dan lumayan kosong, enak dan nyaman sekali bagi Eza untuk eksplorasi atau sekedar lari-lari.

Tapi saat mengunjungi taman ini di saat weekend dan dalam kondisi padat, ternyata Eza tak terlalu menikmatinya. Baru beberapa menit bermain, sudah mengajak pulang. Akhirnya saya ajak dulu berpose di kuda hijau, dan langsung mengajaknya pulang.

Bermain bagi anak itu menyenangkan, dan ternyata tak mesti diajak ke tempat mahal. Ibu yang cerdas finansial, senang mencari tempat main murah meriah atau bahkan gratisan, dan itu tetap menyenangkan bagi anak. Tak perlu ke mall untuk mengajak anak bermain, bersama orangtuanya adalah hal terindah bagi seorang anak, walaupun hanya pergi ke taman depan rumah.

Semoga Bermanfaat

Selasa, 190917.22.00
#Tantangan10HariLevel8
#day5
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days#semester2#day14

Postingan Favorit