Tak terasa, waktu berlalu begitu
cepat. Rasanya baru kemarin saya protes dan menangis-nangis dalam doa saya,
mengadu betapa lelahnya saya berpuluh puluh kali taaruf dan tak kunjung
berujung di pernikahan. Rasanya belum lama saya mengirim surat pada orang tua
sebagai bentuk protes saya saat orang tua menolak calon suami yang saya ajak ke
rumah. Rasanya ... Rasanya ... Rasanya sungguh malu jika saya mengingat saat
saat jahiliyah itu. Sekarang betapa bersyukurnya saya dengan kehidupan saat
ini. Jika saja Allah mengabulkan keinginan saya saat itu, ah entah apa jadinya.
Tepat 4 tahun lalu, di tanggal
inilah saya resmi melepas masa lajang dan resmi bersuamikan orang Kudus. Teman
yang bertransformasi menjadi partner 24 jam dalam kehidupan, mewarnai seluruh
kehidupan saya. Dan tepat setahun setelah pernikahan, kami resmi menjadi orang
tua dari seorang cowo mungil nan lucu yang akhirnya kami beri nama Muhammad
Zahid Al Zayyan, yang dalam kehidupan sehari-hari dipanggil Eza. Eza ini adalah
singkatan dari nama saya dan suami yaitu EvaZAenuri.
Kehidupan pernikahan yang baru
dijalani selama 4 tahun, tentu bukan tanpa masalah. Berbagai konflik dan
tantangan pernikahan, telah kami lalui dengan mulus sejauh ini, alhamdulillah. Saya
bersyukur sekali menikah dalam usia yang cukup matang, sehingga emosi sudah
lebih terkelola, walau masih saja suka berapi api dan cemberut ga jelas pada
suami hehe.