Sunday, March 26, 2017

Proyek Keluarga : Berbagi Pakaian Papa



Setelah tulisan sebelumnya berhasil menyortir pakaian Eza, kali ini giliran menyortir pakaian Papa. Sebenarnya ada kejadian yang tidak terprediksi, si papa nawarin beres beres rumah bagian belakang, padahal si mba ART lagi mudik karena sepupunya menikah. Si bunda pun galau. Dari jam 8.30 pagi si papa dah mulai bongkar barang di lemari belakang, padahal dari kemarin si bunda ngejadwalin hari ini nyortir pakaian si papa. Tapi oke lah, akhirnya dibantu Eza, kami pun bongkar bagian belakang rumah. Abis itu si papa beberes kamar belakang, bongkar lemari, si bunda beberes rak piring. Untungnya Eza setelah itu juga main bareng teman-temannya jadi bisa lebih leluasa beberes.

Penyakitnya beberes, kalau satu bagian pengen diberesin pasti meluas ke bagian lain. Lemari di kamar depan, lemari di mushola dan akhirnya semua bagian lah tuh dibongkar. Untungnya sempat juga nyortir baju si papa. Mumpung si papa lagi mau beberes, biasanya nyari mood bareng yang semua mau tuh lumayan menantang, tapi hari ini tampaknya kita pada pengen di rumah aja. Sudah mah piket, yang pasti jalanan macet, dan akhir bulan pula haha jadi berada dalam rumah seharian adalah pilihan tepat untuk saat ini.

Saat nyortir baju si papa, sempat juga tuh pas si papa memisahkan bagian baju yang masih bagus tapi dimasukkan ke bagian yang untuk disumbangkan, si bunda agak protes,
“Papa, itu kan masih bagus, masih bisa dipake,”
“Bunda, ngasih itu harus yang bagus, kan nanti kita beli lagi,” balas si papa.

Iya juga sih, biasanya saya dulu berfikir nyortir baju itu, yang dipisahin adalah baju yang udah lusuh, kekecilan, udah jarang dipake, intinya memisahkan baju yang “jelek” dengan yang bagus. Tampaknya kali ini harus diubah mind set nya, menyumbang sesuatu itu harus yang terbaik, kalau perlu yang bagus bagus saja, bukan barang sisa yang tak terpakai lagi.

Saturday, March 25, 2017

Proyek Keluarga : Berbagi Pakaian Eza


Hari pertama proyek sosial pertama adalah menyortir pakaian Eza. Sebenarnya Eza agak kurang fit tapi anak kecil dimana mana sama, senangnya main, jadi walopun sakit tetap saja mainnya aktif. Dari pagi sampai siang si bunda kerja, Eza sama papanya. Siangnya kecapean, pada bobo siang dulu. Baru setelah ashar lah proyek nya dilaksanakan.

Dari kemarin, saya sudah sounding ke Eza kalau kita akan berbagi pakaian, entah dia mengerti atau tidak, saya bilang bahwa baju dia yang kecil, akan kita pisahkan dari lemari. Dia sih iya iya saja. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengeluarkan baju Eza dari lemari, dan jadilah terkumpul seperti ini:


Setelah itu kita pisahkan baju Eza yang udah kecil, kadang saya tanya Eza, “Mas ini masih muat ga?” tapi ternyata dia cerdas, kalau emang masih muat, dia bilang iya. Kalau sudah kekecilan, dia bilang kecil. Dan inilah baju Eza yang masih bisa dipakai setelah dipisahkan baju yang kecilnya

Friday, March 24, 2017

Kuliner di Bali : Mahalnya Anugerah Makanan Halal



Setelah menyelesaikan tugas mengawas tes seleksi siswa baru di Kanwil Provinsi Bali, saya bersama dua teman lainnya ditraktir Bapa Haji Hud, Kepala Seksi Madrasah Aliyah Kementerian Agama Provinsi Bali untuk menikmati kuliner halal khas Bali. Dan pilihannya jatuh pada Ayam Betutu Bu Agung Ulan. Warung sederhana yang berlokasi di Jalan Tukad Pakerisan no 99 L Denpasar Bali, tepat di depan STIKES Bali ini, konon pemiliknya adalah seorang mualaf.

Makanan halal menjadi kekhawatiran banyak umat Islam saat akan wisata ke Bali. Apalagi setelah saya mendapat cerita dari kedua murid saya yang sedang menjadi mahasiswa kedokteran di Universitas Udayana, bahwa babi sudah menjadi santapan biasa kalangan mahasiswa non muslim disana. Budaya meminum wine juga ternyata menjadi trend tersendiri di kalangan mahasiswa terutama jika ada pesta perayaan ulang tahun atau hari besar lainnya. Menyeramkan juga ya, tapi karena umat Islam yang berdomisili di Bali ini tak sedikit, maka sudah banyak pula para pengusaha muslim yang melirik wisata kuliner halal di Bali, salah satunya adalah Bu Agung Ulan ini.


Postingan Favorit