Saturday, February 25, 2017

Semangka oh Semangka...




Setelah berhasil melewati tantangan kemandirian hari kedua, hari ketiga ini saya meninggalkan rumah pukul 10 pagi karena ada pekerjaan menanti. Dan berhubung suami meminta saya untuk pergi ke salon, setelah pekerjaan beres saya langsung pergi ke salon bareng temen temen saya.

Setelah selesai perawatan di salon, saya minta dijemput suami. Ternyata saat saya hubungi suami, hp nya tak diangkat. Saya pun menghubungi ART, ternyata ban mobil bocor dan sedang diperbaiki. Cuaca tadi sore di BSD sedang turun hujan, jadi tak mungkin saya minta dijemput pake motor, maka pilihan saya satu satunya adalah menunggu suami menambal ban mobilnya selesai. Tak lama kemudian, ART memberitahu bahwa urusan ban bocor sudah selesai, jadi suami bisa jemput.

Alhamdulillah, setelah dijemput, kami pun pulang. Eza dah bilang kangen aja di mobil, padahal saya baru meninggalkannya beberapa jam saja. Senengnya dikangenin anak. Setibanya di rumah, Eza langsung buka kulkas dan mengambil semangka. Cara makan Eza ternyata tak jauh beda dengan papanya. Saat melihat papanya makan semangka pakai sendok, Eza pun meniru. Anak adalah peniru ulung aktivitas di sekitarnya.

Friday, February 24, 2017

Belum Sukses Makan Sendiri, Malah Pengen Pake Sepatu Sendiri




Kemarin saya sudah sounding ke ART kalau saya akan melatih Eza makan sendiri, tetep sih jawabannya, “ntar aja bun, tahun depan, masih pengen nyuapin”. Tapi saya tetap akan melanjutkan tantangan kemandirian ini semampu saya.

Tadi pagi, Eza melihat ada menu sop ayam, mungkin karena baru sembuh dari sakit dan nafsu makannya mulai muncul lagi, Eza langsung bilang,

Eza      : Bun, pengen makan ayam
Bunda : mas makan sendiri yah...
Eza      : iya aku mau makan iyi (sendiri)
Bunda : ok bunda ambilkan nasinya ya
Eza      : ayamnya potong bun, pake apuk (garpu)
Bunda : ok anak pintar

Dengan semangat 45, saya ambilkan nasinya, Eza pun mulai duduk di meja makan, kebetulan papa nya juga sedang mau sarapan, jadi pas lah. Biasanya anak seusia Eza seneng banget kalo diperlakukan sama seperti orang dewasa, jadi pas papanya duduk mau sarapan di meja makan, dia pasti akan langsung duduk di samping papanya, berperilaku seperti orang dewasa. Ini kesempatan emas yang tidak saya sia siakan, langsung meminta dia makan sendiri, seperti papanya.

Thursday, February 23, 2017

Melatih Kemandirian Anak : Aku Bisa Makan Sendiri




Setelah mengikuti kuliah Bunda Sayang Materi kedua yaitu Melatih Kemandirian, maka kami ditantang untuk mengaplikasikan materi tersebut, langsung kepada anak. Saya berdiskusi ma suami, skill kemandirian apa yang mau dilatih. Suami mengusulkan pake baju sendiri, tapi saya lebih memilih untuk melatih Eza (3 tahun) makan sendiri.

Hal pertama yang saya lakukan adalah sosialisasi. Gaya bener ya sosialisasi, maksudnya saya ajak Eza ngobrol, bahwa dia sudah harus belajar makan sendiri, karena dia semakin besar. Begini kurang lebih obrolan yang terjadi

Bunda : mas, mas kan sudah mulai besar, mas makan sendiri ya, ga disuapin lagi
Eza      : iya
Bunda : mas belajar ya makan sendiri, mas pasti bisa, oke
Eza      : oke

Postingan Favorit