Setelah mencoba mempraktekkan ilmu komunikasi
produktif dari hari ke hari, saya semakin peka dengan komunikasi produktif yang
salah. Terutama dengan anak, saya kadang tak bisa menahan emosi, kalau deadline
pekerjaan menumpuk sementara anak tak bisa diajak kompromi, disitulah saya
merasa sedih. Biasanya kebiasaan buruk saya dalam berkomunikasi pun muncul. Masa
lalu saya tiba
tiba menemukan salurannya untuk dilampiaskan.
Dan berikut adalah kesalahan atau kegagalan saya dalam
berkomunikasi produktif, untuk selanjutnya semoga bisa saya perbaiki.
1. Membentak
Saya seringkali
membentak kalau Eza sedang rewel. Rasanya setelah itu nyesel banget tapi trus
nanti kalau ada perilaku Eza yang membuat hati kesal, terulang lagi. Seperti kemarin
saat saya sedang mengerjakan laporan koperasi di laptop, dia main mainin laptop
saya minta perhatian. Karena deadline koperasi ini mendesak, saya pun
membentak, berharap dia bisa main yang lain dengan tak mengganggu saya,
ternyata dia minta perhatian saya juga. Maafkan bundamu ya ...