Monday, February 6, 2017

Kesalahan Komunikasi Produktif




Setelah mencoba mempraktekkan ilmu komunikasi produktif dari hari ke hari, saya semakin peka dengan komunikasi produktif yang salah. Terutama dengan anak, saya kadang tak bisa menahan emosi, kalau deadline pekerjaan menumpuk sementara anak tak bisa diajak kompromi, disitulah saya merasa sedih. Biasanya kebiasaan buruk saya dalam berkomunikasi pun muncul. Masa lalu saya tiba 
tiba menemukan salurannya untuk dilampiaskan.

Dan berikut adalah kesalahan atau kegagalan saya dalam berkomunikasi produktif, untuk selanjutnya semoga bisa saya perbaiki.
      
      1.      Membentak
Saya seringkali membentak kalau Eza sedang rewel. Rasanya setelah itu nyesel banget tapi trus nanti kalau ada perilaku Eza yang membuat hati kesal, terulang lagi. Seperti kemarin saat saya sedang mengerjakan laporan koperasi di laptop, dia main mainin laptop saya minta perhatian. Karena deadline koperasi ini mendesak, saya pun membentak, berharap dia bisa main yang lain dengan tak mengganggu saya, ternyata dia minta perhatian saya juga. Maafkan bundamu ya ...

Saturday, February 4, 2017

Ngobrol Romantis di Mobil




Kemarin, hari Jumat tanggal 3 Februari 2017 saya pergi berdua dengan suami untuk bertransaksi di bank. Baru kali ini kami naik mobil berdua tanpa Eza karena Eza sedang tidur. Aneh juga ternyata pergi berdua tanpa Eza. Satu sisi menyenangkan karena bisa bebas ngobrol berdua bareng suami, sisi lain ternyata sepi sekali tanpa anak itu. Tetap saja lebih membahagiakan jika menghabiskan waktu bersama dengan anak, beserta keramaian celotehan nya.

Ngobrol berdua di mobil sambil menatap ramainya lalu lintas di depan, memang romantis. Kami membahas berbagai hal, diantaranya fenomena perceraian yang terjadi dengan orang orang di sekitar kami. Kami mendiskusikan penyebab perceraian sebagai bahan refleksi di keluarga kami. Suami mengamati bahwa penyebab perceraian adalah karena suami tak tahan dengan perilaku istrinya, entah itu terlalu banyak bicara atau cerewet ataupun tak mengurus atau mempercantik dirinya sehingga beralih ke perempuan lain.

Friday, February 3, 2017

Saat Suami Dikritik




Setelah ngobrol dengan suami beberapa waktu lalu secara mendalam, banyak uneg-uneg suami yang keluar dan terpendam lama. Sepertinya suami sangat berhati hati saat mau mengkritik saya, katanya takut saya marah. Memang bukan tanpa alasan suami bilang begitu, beberapa kali mengingatkan perilaku saya yang kurang baik dan harus diperbaiki, saya biasanya langsung cemberut dan intonasi langsung tinggi.

Maka setelah belajar materi komunikasi produktif, saya belajar MERESPON dengan intonasi biasa dan tetap ceria saat suami mengkritik saya. Maka terjadilah kemarin itu, saat suami nyaman ngobrol dengan saya, keluarlah semua yang terpendam selama ini. Ternyata oh ternyata dia menyimpan uneg unegnya selama ini untuk mencari waktu dan momen yang tepat untuk menyampaikannya.

Suatu hari, saat ngobrol santai di kamar bareng Eza, suami pegang hp. Eza tetap bermain di kasurnya, saya perhatikan suami yang ngobrol dengan saya sambil tetap pegang hp. Akhirnya saya bilang,

Postingan Favorit