Tuesday, April 26, 2016

Resensi Buku: Tuhan, Inilah Proposal Hidupku




 

Judul                : Tuhan, Inilah Proposal Hidupku

Penulis             : Jamil Azzaini

Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Terbit              : 2009

Tebal               : 102 halaman

 

Banyak orang bilang bahwa hidup itu biarkan saja mengalir seperti air, tapi tidak begitu dengan Jamil Azzaini. Beliau takkan membiarkan hidupnya mengalir begitu saja, tapi harus direncanakan dan dibuat proposal tertulisnya. Dalam buku ini dijelaskan langkah praktis menyusun proposal hidup versi beliau. Siapakah Jamil Azzaini?

Jamil Azzaini adalah seorang Inspirator SuksesMulia. Ia mengembangkan PT. Kubik Kreasi Sisilain bersama Farid Poniman dan Indrawan Nugroho. Pria kelahiran Purworejo Jawa Tengah 9 Agustus 1968 ini menempuh pendidikan formalnya S1 dan S2 di Institut Pertanian Bogor. Selain sebagai Direktur di PT. Kubik Kreasi Sisilain, ia juga menjadi dosen Pascasarjana di IPB.

Dalam buku ini, beliau memaparkan langkah-langkah yang detil untuk menyusun proposal hidup yakni:

1. Sadari bahwa setiap kita adalah masterpiece, tidak ada mahluk di dunia ini yang seistimewa diri kita. Pengalaman hidup kita tidak dimiliki oleh siapapun di dunia ini. Maka tulislah pengalaman dan prestasi yang akan kita asah dan kembangkan.

2. Menetapkan prestasi terbaik yang ingin diraih selama hidup. Tulis secara spesifik, terukur, jelas jangka waktu pencapaiannya, meningkatkan kualitas hidup, dan bermanfaat bagi orang lain.

3. Menjadi seorang expert. Pilih keahlian yang menyenangkan agar dapat dengan mudah menikmati dan mencintai ketika kita mengerjakannya. 
Caranya bagaimana?? Beliau menjelskan empat langkah yang harus dikerjakan:
  • Mulailah dengan mendaftar semua kegiatan yang telah dijalani dan banyak menghabiskan waktu.
  • Kelompokkan kegiatan tersebut menjadi tiga bagian; kegiatan yang dikuasai, kegiatan yang dicintai, dan kegiatan yang menghasilkan.
  • Dari daftar yang tadi dibuat, pilih satu, dua, atau tiga hal yang akan dikategorikan ke dalam tiga bagian yakni kegiatan yang paling dikuasai, yang paling dicintai, dan paling menghasilkan.
  • Sering-sering melihat daftar kembali, siapkan rencana untuk mendelegasikan semua kegiatan lain kepada orang lain. Kegiatan-kegiatan yang Anda kuasai, cintai, dan menghasilkan sebaiknya mulai Anda tekuni sekarang juga. Sementara kegiatan selebihnya harusnya sudah Anda ikhlaskan kepada orang lain.
4. Buat target 90 hari yang terukur, karya apa yang hasilkan dalam 90 hari, bagaimana target keuangan, kesehatan, target utuk keluarga, aktivitas sosial, target untuk kegiatan spiritual, dll. Target ini didukung dengan selalu bersikap positif, berperilaku produktif dan kontributif.

5. Ciptakan lingkungan yang mendukung dengan mencari guru expert, spiritual dan guru kehidupan. Bersahabatlah dengan orang-orang yang positif, kemudian buatlah kelompok mastermind, yaitu jaringan untuk saling mencurahkan ide, memecahkan masalah, saling mendukung dan memotivasi.

Gramedia mengkategorikan buku ini sebagai work book, artinya para pembaca diberi “tugas tambahan” setelah membacanya yaitu menuliskan “proposal hidup” diatas dua setengah halaman yang ada di halaman 18, 19 dan 20. Selain itu, pembaca juga diminta untuk mengisi sebuah tabel yang terdiri dari 3 bagian yaitu Kegiatan yang dikuasai, Kegiatan yang Dicintai dan Kegiatan yang Menghasilkan di halaman 38. Dan tugas terakhir dan paling menantang adalah pembaca diminta membuat target 90 hari selama 4 triwulan di halaman 65-68. Semoga bisa mengaplikasikan buku ini.

#ODOPfor99days#day75

Rapat Kerja di Bogor (Part 4): Jalan jalan pagi di Kebun Raya Bogor




 

Pada hari terakhir rangkaian acara Rapat Kerja kali ini, saya menyempatkan jalan-jalan pagi setelah shubuh dengan mengajak anak saya dan mba pengasuh untuk menikmati udara Kebun Raya Bogor. Mumpung bisa mengunjungi area sekitar kebun raya secara gratis, maka di hari terakhir pun saya menikmati udara pagi Bogor, yah tentu saja sambil berfoto ria untuk mengabadikan momen spesial bersama anak saya.

Saat keluar hotel Salak, hari masih gelap tapi udaranya sangat segar. Sambil menyusuri kebun raya Bogor, saya memperkenalkan rusa pada anak saya dan ternyata dia senang sekali. Karena ini pertama kalinya melihat rusa, kelihatan sekali dia sangat menikmatinya. Sayang sekali, kami tak membawa makanan, sehingga saat rusa menghampiri kami, kami tak bisa memberikan makanan. Dengan memperkenalkan area sekitar kebun raya Bogor ini, semoga menjadi pembelajaran tentang alam yang baik untuk anak saya.

Rapat Kerja di Bogor (Part 3): Sesi Motivasi yang Meluluh Lantakkan




 

Pada setiap rapat kerja di tempat kerja saya, ada sesi favorit yang selalu tidak pernah ingin saya lewatkan yaitu sesi motivasi spiritual. Pada rapat kerja kali ini, sesi motivasi spiritual disampaikan oleh ustadz Arifin Jayadiningrat. Ustadz yang lahir pada tanggal 29 September 1969 ini adalah lulusan Gontor, IAIN Jakarta, Zaituna University Tunis, Tunisia Fakultas Ushuluddin Filsafat, Amir Abdul Qodir University, Costantine, Algeria, Fakultas Islamic Studies, Al Azhar University, Cairo, Mesir. Fakultas Perbandingan Hukum Islam dan Hukum Konvensional dan Jamiat Duwal Arabiyah ( Univ Liga Arab ) Pasca Sarjana, jurusan Hukum Perdagangan dalam Islam.

Secara umum, pemaparan motivasi spiritual ini tentang penguatan karakter atau akhlak, tapi cara mengemas materinya, ustadz ini menyampaikan dengan sangat menarik dan membuat antusias peserta. Diantaranya beliau menyampaikan, bahwa character is doing the right thing when nobody is looking, Character is who you are when no one is looking. Karakter adalah saat melakukan sesuatu saat tak dilihat oleh siapapun, merasa diawasi oleh kamera 24 jam, yaitu kameranya Sang Penguasa Semesta ini. Beliau juga menyampaikan bahwa oang yang paling baik adalah orang yang merasa belum baik. Artinya setiap orang akan selalu meningkatkan kualitas dirinya, karena saat seseorang merasa sudah baik, dia akan termotivasi untuk lebih baik lagi, tapi saat merasa kurang, maka dia akan terus meningkatkan kualitas dirinya.  

Postingan Favorit