Sabtu
kemarin, badan eza demam dan panas. Sebenarnya saya sudah curiga dari malam
Sabtu, tapi karena gerak Eza masih lincah dan masih aktif bermain, jadi saya ga
terlalu khawatir. Hari sabtunya, saya langsung ngecek dengan termometer,
ternyata benar, suhunya 38. Mulailah saya dopping Eza dengan memperbanyak makan
dan istirahatnya. Saya off kan beberapa kegiatan diluar, agar bisa menemani Eza
untuk banyak istirahat di rumah saja. Saya tambahkan juga dengan memberinya
obat untuk menurunkan panasnya. Alhamdulillah malam minggu setelah diberi obat,
badannya berkeringat dan tidurnya mulai nyenyak. Sebelumnya, saat badannya
panas, kelihatan sekali kalau tidur terlihat sangat tidak nyaman, berkali kali
membolak balikkan tubuhnya dan sesekali bangun.
Hari
Ahad, panasnya mulai agak reda. Tapi malamnya, suhunya kembali naik, panas
dingin yang berubah-ubah seperti ini, sangat mengkhawatirkan saya. Saat ditanya
suami apakah mau dibawa ke dokter, saya bersikeras untuk tidak terburu buru
pergi ke dokter saat demamnya belum sampai 3 hari. Sebenarnya saya menghindari
pemberian antibiotik yang terlalu sering juga. Karena pengalaman
sebelumnya, kalau dibawa ke dokter,
pasti dikasih antibiotik, dan jika panasnya belum sampai 3 hari, biasanya
penyakitnya belum terdeteksi.